Powered By Blogger

Jumat, 24 November 2017

Variabel X dan Y dalam metodologi penelitian


-          Tentukan variabel y (variabel tergantung/variabel yang mengikat) nya, usahakan pilih variabel yang menarik, paling penting dan yang akan menjadi sorotan
-          Identifikasi, yaitu variabel tegantung itu dipillih dari faktor apa saja.
Misal ada 3 variabel x (pembatasan masalah, variabel bebas)  dan 1 variabel y. Sumber masalah disesuaikan dengan pembatasan masalah. Misal, berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat ditentukan sebagai bla bla bla
-          Judul dan
-          Latar belakang menguraikan isi dari penelitian, karena itu meskipun latar belakang berada di halaman awal, penyelesaian sub bab ini selalu disempurnakan paling akhir.
-          Informasi yang dipadukan dengan standar
-          Teori:
Misal, penelitian dengan 3 variabel  dan satu variabel y, maka dari judul tersebut akan terdapat lebih dari 3 permasalahan, yaitu:
a.       Hubungan antara variabel x1 dan y
b.      Hubungan antara variabel x2 dan y
c.       Hubungan antara variabel x3 dan y
d.      Hubungan x1 dan x2
e.      Dst.
-          Anjuran: gunakan jurnal,jangan skripsi, disertasi atau tesis
-          Hasil penelitian harus dipetakan (dengan data)
-          Manajemen lebih sering penelitiannya menggunakan variabel laten

Cerdas dalam menentukan Variabel Penelitian!

Penelitian sering dilakukan oleh kita terutama guru. Termasuk saya atau teman-teman yang lain terkadang sulit untuk menentukan judul penelitiannya. Ini ada beberapa tips yang unutk menentukan variable dalam penelitian :
1. Tentukan pemasalah utamanya apa? Permasalahan utama ini kita sebut Y. Y merupakan variable terikat yang dijadikan inti penelitian kita. Contoh : Hasil Belajar
2. Faktor permasalah, kita sebut X, X ini adalah variabel bebas. Biasanya dalam penelitian tesis variabelnya minimal 2 variabel. Misalnya : Hubungan Metode Ceramah dan Metode Kelompok dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP ‘X”. ATAU Pengaruh Metode Ceramah dan Metode Kelompok Terhadap hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP “X”.
Dari contoh yang saya buat : Variabel bebas (X1 = Pengaruh metode ceramah , X2 = Pengaruh metode kelompok, dan variable terikat adalah Y = Hasil belajar Matematika).
Kita garis bawahi untuk Pengaruh menggunakan penghubung dengan variable terikat yaitu : ‘terhadap’ sedang untuk Hubungan gunakan kata penghubung varibel terikatnya “dengan”.
3. Variabel yang kita tentukan, kita siapkan dulu apakah banyak teori-teorinya atau tidak, juga pandapat para ahli apakah banyak atau tidak. Satu variable minimal 10 teori untuk penelitian tesis misalnya.
4. Lalu yang terakhir tentukan apakah penelitian yang kita memungkinkan untuk kita lakukan atau tidak. Lihat dari lokasi/tempat, biaya, dsb……
Demikian dari saya…mudah-mudahan bisa membantu saya dan teman-teman dalam melakukan penelitiannya.
Untuk Guru biasanya melakukan PTK, tentukan saja variabel yang sederhana dan cukup satu variabel bebas…..Kalau saya salah menjelaskan mohon dikoreksi, karena saya juga masih belajar….terimakasih
Penulis : Pascasarjana penelitian dan evaluasi pendidikan, Thank’s Prof.Dr.Sofyan untuk ilmu metodologi peneliannya…!!

Bagaimanakah Menentukan Judul Penelitian ?

Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun tugas akhir (skripsi, tesis atau disertasi) adalah menentukan judul penelitian. Kesulitan untuk menentukan judul penelitian ini sangat terasa, khususnya bagi para peneliti muda yang akan memulai menekuni bidang penelitian atau para mahasiswa yang akan menyelesaikan masa studinya melalui kegiatan penelitian.
Kesulitan-kesulitan yang dialami untuk menentukan judul penelitian diantaranya tampak dari beberapa fenomena sebagai berikut:
  1. Judul usulan penelitian yang diajukan ditolak. Alasan penolakan judul usulan penelitian yang diajukan antara lain disebabkan oleh: (a) Judul yang diajukan tidak atau kurang jelas, baik menyangkut variabel maupun objeknya. Judul yang baik, harus jelas variabelnya, apakah penelitian itu melibatkan satu variabel, dua variabel atau lebih, serta mana variabel yang menjadi variabel bebas dan variabel terikatnya. Selain itu agar judul yang diusulkan jelas, perlu memperhatikan atau disertakan objek penelitian pada variabel yang dikaji. Misalnya, seseorang ingin meneliti tentang masalah pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai pada suatu perusahaan. Maka judul yang dapat ditulis adalah: “Pengaruh Pengawasan Kepala Bagian Distribusi terhadap Kinerja Pegawai Bidang Pelayanan Air Bersih pada PT X”. Berdasarkan contoh tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. Variabel yang dikaji adalah variabel pengawasan sebagai variabel bebas (X) dan variabel kinerja sebagai variabel terikat (Y). Pada variabel pengawasan perlu diikuti dengan objeknya, pengawasan siapa, misalnya tadi pengawasan kepala bagian distribusi. Begitupun pada variabel terikatnya, dalam contoh ini kinerja, perlu diikuti oleh objeknya, kinerja siapa, misalnya kinerja pegawai bidang pelayanan air bersih.
  2. Judul yang diajukan tidak atau kurang relevan dengan bidang ilmu (core competence) yang ditekuni oleh seseorang. Contoh, seorang mahasiswa pada jurusan manajemen perkantoran, membuat judul usulan penelitian dengan topik kajian tentang pemasaran. Tentu saja ini tidak relevan untuk dikaji karena topik kajian tentang pemasaran relevan untuk dikaji oleh mahasiswa pada jurusan manajemen pemasaran. Meskipun misalnya pada jurusan manajemen perkantoran ini ada mata kuliah pemasaran yang dipelajari oleh mahasiswa tersebut.  Kenapa harus ada relevasi bidang ilmu yang ditekuni seseorang dengan tema yang akan diteliti, ini berkaitan, khususnya, dengan kedalaman kajian atau pembahasan hasil penelitian nantinya. Oleh karena itu harus ada relevansi antara Judul yang diajukan dengan bidang ilmu yang ditekuni oleh seseorang.
  3. Ketidaksesuaian antara judul penelitian dengan masalah yang dikaji.
  4. Judul penelitian yang diusulkan sebagai topik kajian tidak didukung oleh bukti-bukti atau data empirik yang dapat menunjukan bahwa topik tersebut layak untuk diteliti.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimanakah caranya menentukan judul penelitian? Salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan judul penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan persiapan yang dilakukan oleh seorang peneliti, dengan tujuan untuk menentukan objek dan subjek penelitian yang tepat, dan sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian peneliti.
Objek penelitian, berkaitan dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik variabel masalah maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang mempengaruhi variabel masalah. Dengan demikian, penentuan variabel-variabel penelitian melalui studi pendahuluan  merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk memilih variabel-variabel yang tepat, dan secara empirik merupakan variabel masalah dan juga variabel penyebab yang determinan, sebagai mempengaruhi variabel masalah.
Hal ini berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil penelitian yang berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti tidak cukup hanya berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya, karena belum tentu variabel-variabel yang dipilih berdasarkan teori-terori tadi, merupakan variabel yang sesuai secara empirik perlu untuk diteliti. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan apabila seorang peneliti dalam menentukan judul penelitiannya, melakukan studi pendahuluan  di samping melakukan kajian teori.
Sementara subjek penelitian, berkaitan dengan responden. Memilih responden yang tepat merupakan satu keharusan untuk memperoleh data atau informasi yang memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Oleh karena itu peneliti harus menetapkan responden yang reliabel (terpercaya) dalam memberikan data atau informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti.
Memilih responden yang terpercaya antara lain dilakukan dengan mengkaji karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut, misalnya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan data atau informasi  yang akan digunakan untuk menjelaskan masalah atau variabel yang dikaji.
Disinilah pentingnya melakukan studi pendahuluan, karena akan diperoleh masalah dan judul penelitian yang sesuai dengan kondisi empirik, sehingga pada akhirnya hasil penelitian akan lebih bermakna dan berkualitas, serta bermanfaat baik secara ilmiah maupun praktis. Oleh karena itu bagi peneliti sangat dianjurkan melakukan studi pendahuluan dalam kegiatan penelitiannya.
ips menentukan judul penelitian / skripsi versi saya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan permasalahan utama
Ini adalah langkah awal dan yang paling mudah. Terlebih jika penelitian terdiri atas 2 atau lebih variabel, tentukan dahulu permasalahan utama atau yang biasa disebut dengan variabel Y. Variabel Y adalah variabel terikat yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian. Contoh: hasil belajar rendah, hasil kerja buruk, kinerja rendah dan sebagainya. Yang penting hal tersebut memang ada alias tidak dibuat-buat. Oleh karenanya, lakukan "penelitian awal" untuk memperoleh bukti atas adanya masalah. Bisa didapatkan lewat pengamatan, wawancara, dokumentasi, kuesioner, dll. Hasilnya kemudian dilampirkan pada proposal penelitian.
2. Tentukan faktor permasalahan dan buat sesempit mungkin
Faktor permasalahan biasa disebut Variabel X. Kita sudah punya variabel Y, contoh: hasil belajar rendah. Kemudian cari teori ahli tentang hal-hal yang menentukan hasil belajar. Dari buku Slameto diperolehhasil belajar dipengaruhi 2 faktor: internal daneksternal. Tapi ini belum selesai.

Kenapa? Karena faktor internal dan eksternal juga memiliki sub faktor. Internal: psikis dan psikologis, sementara eksternal: lingkungan sosial dan non sosial. Ini pun masih belum selesai! Karena masih bisa dipersempit.

Faktor internal, sub faktor: psikologis = minat, sikap, motivasi, persepsi, dsb. Faktor eksternal, sub faktor:lingkungan sosial = ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, pergaulan, dsb.

Kesimpulannya, usahakan untukmempersempit cakupan (fokus) penelitian agar penelitian tidak bias, mengambang dan menimbulkan banyak celah (bahaya kalo sidang). Sehingga akhirnya, judul penelitiannya bisa dicontohkan sebagai berikut:
  • Hubungan Minat Berwirausaha denganHasil Belajar Kewirausahaan 
  • Hubungan Motivasi Berprestasi denganPrestasi Belajar
  • Kontribusi Kelengkapan Fasilitas terhadapHasil Belajar Praktek
  • Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar
  • Pengaruh Pergaulan Luar Sekolahterhadap Hasil Belajar
  • Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluargaterhadap Hasil Belajar

3. Ada teori ahli pendukung
Tips selanjutnya adalah keberadaan teori pendukung. Banyak mahasiswa mencari judul penelitian tanpa mempertimbangan keberadaan teori pendukung hingga akhirnya susah-susah bertualang ke berbagai perpustakaan atau searching di internet. Dalam penelitian, teori atau pendapat para ahli amatlah penting. Sebaiknya sebelum judul diajukan, cari terlebih dahulu buku-buku atau referensi untuk penelitian agar tidak menghambat proses penyusunan skripsi / proposal nantinya.
4. Mungkin untuk dilakukan
Apakah peneliti memiliki relasi, waktu, tenaga atau biaya yang tersedia untuk melakukan penelitian? Katakanlah peneliti ingin wisuda pada semester ini namun penelitian pada schedule baru akan selesai pada semester depan, tentu hal ini akan merugikan atau peneliti ingin meneliti dengan suatu alat, namun alat tersebut mahal harganya atau hanya ada di negara lain! Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelumnya, jangan sampai nanti mentok di proposal. Selesai seminar malah bingung.

Tambahan:
Hal lain yang perlu ditambahkan adalah proses bimbingan, jangan hanya mengharapkan bimbingan dari kedua pembimbing. Carilah "pembimbing ketiga", keempat dan seterusnya. Mereka bisa berasal dari dosen lain, teman-teman, senior bahkan jika perlu ahlinya. Dari mereka kita bisa mendapatkan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi / penelitian.

Cara Menentukan Variabel Penelitian

Menurut catatan Desi Wulandari dalam http://destiwd.blogspot.com/2011/10/penentuan-variabel-penelitian-dan.html.,ia menjelaskan bahwa variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa proposisi berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menemukan variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesa berdasarkan hubungan antar variabel. Di samping berfungsi sebagai pembeda, variabel juga berkaitan dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Bentuk variabel :
§     Variabel diskrit : dinyatakan dengan angka utuh (hasil perhitungan)
§     Variabel bersambungan : dapat dinyatakan dalam angka pecahan (hasil pengukuran)
Agar dapat dikelompokkan menjadi satu variabel, dua / lebih atribut tidak boleh ‘tumpang tindih’ (mutually exclusive). Atribut dalam suatu variabel harus mencakup semua kemungkinan yang ada dalam suatu variabel (exhaustive). Dalam penyusunan kuesioner, atribut suatu variabel perlu diketahui secara lengkap. Contoh, merah dan putih adalah dua dari sejumlah atribut dalam variabel warna.
Jenis Hubungan Antar Variabel
A.                Hubungan Simetris
Variabel yang satu tidak disebabkan / dipengaruhi oleh yang lainnya. Empat kelompok hubungan simetris :
1.      Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2.      Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
3.      Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana satu berada yang lainnya pun pasti disana.
4.      Hubungan yang kebetulan semata-mata.
B.                 Hubungan Timbal Balik
Hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. Variabel terpengaruh dapat menjadi variabel pengaruh pada waktu lain. Contoh, variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya varaibel Y mempengaruh variabel X.
C.                Hubungan Asimetris
Satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Enam tipe hubungan asimetri :
1.      Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan kausal yang umumnya dileliti dalam ilmu eksakta, psikologi dan pendidikan. Prinsip selektivitas adalah data dasar yang memperhatikan bahwa kedua kelompok sesungguhnya sama dalam keterbukaan terhadap pengaruh luar sebelum mendapat stimulus.
2.      Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecendrungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu yang berada dalam diri. Misal, hubungan kepercayaan dengan kecendrungan makan obat tradisional.
3.      Hubungan antara ciri individu dan disposisi / tingkah laku. Ciri yaitu sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan.
4.      Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu. Misal, agar pedagang kecil dapat memperluas uasaha perlu persyaratan pinjaman bank yang lunak.
5.      Hubungan yang imanen antara dua variabel. Bila variabel satu berubah maka variabel yang lainnya akan berubah.
6.      Hubungan antara tujuan dan cara. Misal, kerja keras dan keberhasilan.
Berbagai Hubungan Asimetris
A.                Hubungan Asimetris Dua Variabel
Hubungan antara “variabel pengaruh” dan “varaibel terpengaruh” akan disebut variabel pokok. Hubungan keduanya merupakan titik pangkal analisa dalam ilmu sosial. Dalam ilmu sosial hubungan tunggal antar satu variabel dengan variabel lainnya tidak pernah ada dalam realita.
B.                 Hubungan Asimetris Tiga Variabel
Pengaruh variabel ketiga / keempat dapat “dikontrol” melalui sistem analisa maupun cara penentuan sampel. Menetralisasi pengaruh variabel luar dengan memasukkannya sebagai variabel kontrol / variabel penguji dalam analisa. Akal sehat, teori dan hasil empiris dari penelitian lain merupakan pedoman untuk menentukan variabel kontrol dalam penelitian. Selain dengan memasukkan variabel ketiga kedalam analisa, dapat juga mengontrol pengaruh variabel luar melalui penentuan sampel.
1.      Variabel penekanan dan variabel pengganggu
Dari hasil analisa awal disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antar dua variabel tetapi ketika variabel kontrol dimasukkan, hubungan menjadi nampak. Variabel kontrol dalam kasus ini disebut variabel penekan (suppressor variable).
Masuknya variabel ketiga dalam analisa dua variabel dapat memberikan hasil yang berlawanan dengan hasil analisa dua variabel saja. Variabel ketiga dalam kasus ini disebut variabel pengganggu (distorter variable).
2.      Variabel-antara
Segala sesuatu ada penyebabnya, dan tidak begitu saja terjadi. Variabel antara jika masuknya variabel ini hubungan statistik yang semula nampak antara dua variabel menjadi lemah / lenyap. Karena hubungan yang semula nampak antar kedua variabel pokok bukanlah suatu hubungan yang langsung tetapi melalui variabel yang lain.





Untuk dapat menentukan diantara 3 (kelompok) variabel terdapat variabel-antara, diperlukan 3 hubungan asimetris. A dan B, B dan C, A dan C (lihat gambar di atas).
Menurut Davis dan Blake (1956) variabel sosial budaya tidak dapat mempengaruhi fertilitas secara langsung tapi melalui variabel-antara dinamakan variabel Davis-Blake. Variabel pengaruh dapat melalui variabel antara mempengaruhi variabelantara, dapat secara langsung mempengaruhi variabel terpengaruh.
3.      Variabel anteseden
Hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antar variabel. Dan mendahului variabel pengaruh.





Dalam realita, hubungan antar dua variabel merupakan penggalan dari sebuah jalinan sebab akibat yang panjang. Setiap usaha mencari jalinan yang lebih jauh seperti variabel anteseden akan memperkaya pengertian tentang fenomena yang sedang diteliti.
Kerangka teori serta akal sehat yang menentukan suatu variabel dapat dipertimbangkan sebagai variabel anteseden. Untuk itu perlu 3 syarat yaitu :
§    Ketiga variabel saling berhubungan, variabel anteseden dan variabel pengaruh, variabel anteseden dan variabel terpengaruh, variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.
§    Variabel anteseden dikontrol, hubungan antar variabel pengaruh dan variabel terpengaruh tidak lenyap. Variabel anteseden tidak mempengaruhi hubungan antar kedua variabel pokok.
§    Variabel pengaruh dikontrol, hubungan antar variabel anteseden dan variabel terpengaruh harus lenyap.
Kesimpulan
Hubungan antar variabel sosial cukup kompleks. Tugas peneliti adalah mencari hubungan yang menarik dan penting, yang menerangkan maslah yang diamati. Hubungan tersebut dikaitkan dengan teori dan hasil penelitian orang lain, dan dirumuskan dalam bentuk hipotesa. Konsep pokok diukur dengan variabel yang diberi definisi khusus oleh peneliti, agar dapat menguji hipotesa penelitian. Penggolongan dan penyederhanaan hubungan agar mudah dimengerti. Mempelajari masalah, hubungan dan memilih variabel dapat menjelaskan hubungan sosial yang dianggap perlu diperhatikan. Penelitian dari orang lain, pengamatan secara akal sehat, pedoman baik menentukan variabel kontrol yang tepat

JUDUL SKRIPSI: Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengaruhnya Terhadap Semangat Kerja Karyawan Di PT. Soeloeng Laoet, Kebun Sinah Kasih Sei Rampah

ABSTRAK

            Keselamatan Kerja adalah Perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang dan mencegah kecelakaan atau cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan Kerja adalah Individu yang sehat, bebas dari penyakit, cedera serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal umumnya. Semangat Kerja adalah Sikap mental manusia untuk membuat hari esok lebih baik dari hari sekarang dan membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin.
            Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah berapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap semangat kerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program dan juga pengaruh program untuk mengetahui hambatan – hambatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap semangat kerja karyawan. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara atau interview, daftar pertanyaan atau quitioner, studi dokumentasi dan observasi. Sedangkan teknik analisis data yang penulis pergunakan adalah dengan analisa regresi linier berganda dan Uji F.
PT. Soeloeng Laoet adalah badan usaha yang independent yang bergerak dibidang perkebunan. Dari hasil penelitian penulis di PT. Soeloeng Laoet, di peroleh kesimpulan bahwa secara parsial, penilaian keselamatan kerja (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja (Y). Dan begitu pula kesehatan kerja ( X2) berpengaruh secara signifikan terhadap semangat kerja (Y) pada taraf signifikan 0,05.
Persamaan regresi linier berganda untuk 2 prediktor (penilaian keselamatan dan kesehatan) adalah Y=15,228 + 0,240 X1 + 0,253 X2 persamaan ini memperlihatkan bahwa semua variabel bebas (X1 dan X2) memiliki koefisien yang positif, berarti seluruh variabel bebas (penilaian keselamatan dan kesehatan kerja) mempunyai pengaruh yang searah terhadap variabel Y (semangat kerja). Variabel X1memiliki kontribusi relatif yang paling besar diantara kedua variabel bebas.
Nilai R – Square yang diperoleh adalah sebesar 0,311 menunjukkan sekitar 31,10% variabel Y (semangat kerja) dapat dijelaskan oleh variabel penilaian keselamatan kerja (X1) dan kesehatan kerja (X2) terhadap variabel Y (semangat kerja) adalah 31,10% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Dari uji F diperoleh 6,090 dengan F table 3,35 menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti (X1) dan (X2)  penilaian keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y (semangat kerja).



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil mempunyai fasilitas untuk berproduksi dan juga menguji hasil yang diproduksi dari perusahaan tersebut dan efek dari pekerjaan tersebut sangat erat kaitannya dengan tenaga kerja. Tetapi efisiensi dan efektifitas kerja tidak tergantung pada jumlah tenaga kerja yang banyak, melainkan dari mutu tenaga kerja tersebut.
Khusus di dalam pengaruh semangat kerja karyawan, banyak terkandung unsur-unsur seperti :
1.      Keselamatan Kerja Karyawan
2.      Kesehatan Kerja Karyawan
3.      Lingkungan yang mendukung pencapaian prestasi
4.      Segala fasilitas-fasilitas yang disediakan serta kemudahan-kemudahan lainnya.
Untuk meningkatkan semangat kerja perusahaan memberikan jaminan-jaminan dalam lingkungan kerja, diantaranya :
1.      Keselamatan Kerja
Perusahaan juga tidak menginginkan terjadinya kecelakaan kerja, karena mempengaruhi hasil kerja karyawan.
2.      Jaminan Sosial Tenaga Kerja Karyawan
Tanggungan terhadap karyawan dengan memberikan fasilitas perawatan dan pemeliharaan kesehatan oleh perusahaan. Perusahaan juga tidak ingin kecelakaan kerja terjadi, karena akibat dari kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian disegi waktu dan juga disegi peralatan.
Penempatan dan pembagian kerja yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki akan memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja dan kesalahan kerja. Perlindungan tenaga kerja yang berupa keamanan dan keselamatan kerja merupakan perhatian utama di dalam perusahaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970, pada tanggal 12 Januari 1970 ” tentang keselamatan kerja” merupakan bukti tentang pentingnya keselamatan kerja di dalam perusahaan.
Perhatian lain juga dituangkan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 02/ Men/ 1980, ” tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam menyelenggarakan kesehatan kerja”.
Karena perhatian keselamatan dan kesehatan kerja merupakan perhatian utama dan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan, maka penulis tertarik terhadap masalah yang terjadi pada keselamatan dan kesehatan kerja yang tentunya sangat mempengaruhi semangat kerja karyawan, dengan mengambil judul: ” Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Semangat Kerja Karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah” .      

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1.       Bagaimana pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap semangat kerja karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah ?
2.       Bagaimana pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah ?
3.       Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi semangat kerja karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah ?

C.    Batasan Dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah sangat penting bagi suatu penelitian yang berguna untuk menjadikan penelitian terarah pada masalah tertentu. Oleh karena itu untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran mengenai masalah yang dibahas serta terbatasnya waktu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka dalam hal ini penulis hanya membatasi masalah, yaitu Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Semangat Kerja Karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah.

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mempunyai tujuan, begitu juga dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a.       Untuk mengetahui pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah.
b.       Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah.
c.       Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan terhadap kesejahteraan karyawan di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah.
2.  Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, yaitu sebagai berikut:
a.       Sebagai masukan bagi karyawan khususnya di PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah tentang hak memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.
b.       Sebagai bahan pemikiran bagi perusahaan khususnya PT. Soeloeng Laoet Kebun Sinah Kasih Sei Rampah dalam menjamin kesejahteraan karyawan yang merupakan salah satu kewajiban terhadap karyawan dalam mengelola tenaga kerja.
c.       Menambah wawasan pengetahuan penulis dalam bidang kesejahteraan sosial tenaga kerja sebagai salah satu kebutuhan karyawan yang erat kaitannya dengan tingkat produktivitas tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar