Powered By Blogger

Senin, 13 Februari 2017

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan

      Perilaku konsumen dalam meningkatkan minat konsumen sebagai  salah satu bagian daripada peningkatan volume penjualan, Agus Maulana, Azas-Azas Marketing, (2003 : 157) mengemukakan bahwa strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu. Peningkatan pemasaran mengharuskan para manager untuk memuasatkan perhatian pada empat tugas untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah  ditetapkan :
1.    Analisis kesempatan pasar
2.    Pemilihan pasar sasaran
3.    Pengembangan bauran pemasaran
4.    Manajemen pemasaran
      Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (2002: 96) menyatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah logika pemasaran dan berdasarkan hal itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Perilaku konsumen terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan dalam pemasaran.
      Kalau Sofyan Assaur, Manajemen Pemasaran, (2002: 15) menerangkan bahwa peningktan perilaku konsumen adalah sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan kondisi komunikasi yang tepat.
      Berdasarkan uraian  maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing angkatan dan acuan serta alokasinya, utamanya sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah setiap saat.
      Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan eksternal dan internal perusahaan, serta analisa kesempatam dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungan. Di samping itu perilaku konsumen  yang telah ditetapkan dan dijalankan harus dinilai kembali, apakah sesuai dengan keadaan dan kondisi pada saat ini ataukah telah harus mengalami perubahan-perubahan dengan menerapkan strategi pemasaran lain dengan memungkinkan kondisi pemasaran yang diharapkan.
      Simorangkir, Marketing Praktis, (2004 : 48) memberikan definisi tentang perilaku konsumen adalah merupakan suatu keputusan terpadu (marketing mix) yang diteliti keseimbangannya dan diberikan identitasnya yang jelas agar sasaran tercapai dan dapat meningkatkan usaha kecil..
      Beberapa definisi di atas, bahwa strategi pemasaran memang perlu ditetapkan, agar produk yang akan dilemparkan ke pasar tidak lagi memili sasaran yang akan dicapai, tetapi yang terpenting, yaitu :
5.    Produk yang akan dipasarkan telah dikenal oleh masyarakat umum yang disertai dengan penyuluhan.
6.    Lokasi dimana perusahaan berproduksi tidak menyulitkan bagi konsumen. Untuk mendapatkan kredit.
7.    Kualitas produk terjamin dan telah mendapat pengakuan dari masyarakat umum.
8.    Sumber daya manusia yang digunakan sebagai tenaga kerja sudah terdidik dan terlatih, sehingga tidak dikhawatirkan lagi tentang service dan pelayanan kepada konsumen tidak diragukan lagi.

9.    Dapat memberikan kepuasan kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Pengertian Biaya Pemasaran

      Untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor yang penting adalah penatapan harga jual, akan tetapi sebelum ditetapkan harga jual terlebih dahulu dtetapkan besarnya biaya pemasara dalam memasarkan barang. Biaya pemasaran menurut  Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (2002 : 28), menyatakan bahwa biaya pemasaran sebgai alat yang digunakan untuk sarana penghubung terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa.
      Biaya pemasaran merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan bagaimana untuk memperlancar barang dan jasa hasil produk, karena  bermunculan produk yang sama, peranan biaya pemasaran dalam memerangi saingan dan tantangan perlu diatasi serta harus dilewati,  kecermatan dan kelihaian pengelola perusahaan ditentukan oleh keunggulan menghadapi pesaing muncul dengan sendirinya.   
      Bilamana terjadi suatu kesalahan dalam pemlihan dalam penatapan harga jual akan memberikan pengaruh yang dapat memperlambat atau menghambat usaha penyaluran barang dan jasa. Produk yang sudah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan sudah memenuhi selera konsumen namun jika ternyata harga tinggi dibandingkan dengan produk perusahaan lain, maka produk tidak mempunyai kemampuan dan inisiatif atau  kurang bertanggung jawab, maka usaha penyaluran akan mengalami hamabatan.
      Secara umum biaya pemasaran dapat dibedakan dalam beberapa macam menurut rangkaiannya, sebagai berikut :
 1.  Produsen ke konsumen, ialah dalam bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana adalah saluran distribusi dari produsen langsung ke konsumen tanpa menggunakan perantara, atau bisa disebut distribusi secara langsung. Produsen disini kurang memperhatikan salurtan distrbusi yang telah terbangun selama ini.
 2. Produsen ke pengecer ke konsumen, ialah suatu hal dapat dipengaruhi oleh konsumen atau pengecer secara langsung untuk melakukan penjualan kepada konsumen. Adapun beberapa kriteria produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga secara langsung melayani konsumen, mempunyai pengaruh kepada masyarakat, bekepribadian tinggi, dikenal oleh masyarakat.
 3.  Produsen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti  bahwa saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen disini hanya berhubungan kepada pedagang besar (pengusaha besar) tidak melayani pengecer dan penjual. Produsen disini khususnya melayani dalam partai besar tanpa menghiraukan pengecer dan penjual.
 4. Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen, dalam melaksanakan saluran distribusi produsen memilih agen (agen penjualan atau pabrik) sebagai penyalurannya. Produsen menjalankan kegiatan perdagangannya besar dalam saluran distribusi yang ada dan sasaran penjualannya terutama diajukan kepada pengecer.
 5.  Produsen ke agen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti saluran distribusi ini berfungsi untuk saling menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.        


Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

      Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk gabungan di dalam menentukan 4 (empat) masalah yang terpisah, yaitu mengenai produk, lokasi, promosi dan harga. Dari empat P'S yaitu produck, price, place dan protion dalam marketing mix,  (Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, 2002 : 19), sebagai berikut :
  1. Produk, adalah merupakan suatu rangkaian daripada pemecahan masalah dalam hal produk khususnya produk perbankan, maka akan timbul beberapa pertanyaan dan masalah diantaranya : Pelayanan apa yang diperlukan dan dibutuhkan jam berapa konsumen membutuhkan pelayanan.  Untuk suatu pelayanan, nama apakah yang paling menarik disebut.  Apakah kita mengadakan penawaran yang jaraknya cukup luas dan memilih dalam suatu jenis pelayanan.
   2.  Harga (price), adalah bagian daripada perhitungan seluruh unsur-unsur biaya selama proses produksi, sehingga dapat ditentukan harga yang layak ditetapkan ada hasil produksi barang. Apakah harga yang wajar untuk pemasaran terpadu. Bagaimana mengkalkulasikan kepuasan nasabah yang ditawarkan. Bagaimana memperhitungkan biaya   bagaimana pengaruh saingannya  dan sebagainya.
   3. Promosi (Promotion), adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat umum, utamanya produk bank siapakah konsumen  itu, dimana mereka berada. Apa yang dibutuhkan, dan bagaimana berkomunikasi secara meyakinkan dengan mereka, apakah yang akan kita katakan  sasaran komunikasi apa yang kita gunakan  kapan akan dilakukan.
   4. Lokasi (Place), adalah penentuan dimana paling cocok lokasi perusahaan apakah dekat dengan produksen ataukah dekat dengan konsumen, dimanakah kemungkinan lokasi kantor atau unit. Bentuk pelayanan apa yang ada pada lokasi.
      Secara khsus dalam pengembangan marketing mix (bauran pemasaran) sebagai dasar perencanaan tahunan, banyak kebijaksanaan yang dapat dilaukan oleh manajer produksi. Dalam membuat rencana tahunan itu manajer produksi dapat memilih salah satu aau beberapa kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Surachman Sunawiharja, Intisari Manajemen Pemasaran, (1999 : 146), sebagai berikut :
1.    Mempertimbangkan kenaikan harga
Jika permintaan relatif inelastis, maka suatu kenaikan harga jual akan meningkatkan hasil penjualan. Dalam hal ini setiap perusahaan volume penjualan akan mempengaruhi biaya-biaya variabel pada suatu tingkat penjualan tertentu.
2.    Mempertimbangkan suatu pengurangan ukuran atau isi darii kemasan. Pengurangan ini akan mengurangi biaya variabel pada suatu tingkat penjualan tertentu.
3.    Mempertimbangkan desain baru, biaya desain baru ini dapat dibebankan pada riset pemasaran, sedangkan biaya pembuatan kemasan baru lebih mahal, maka dapat dibebankan sebagai biaya variabel.
4.    Mempertimbangkan perubahan kualitas atau karakteristik produk. Jika biaya bahan lebih mahal, maka biaya variabel persatuan akan naik. Di samping itu budget riset pemasaran juga akan naik, yaitu pada biaya pengujian.
5.    Mempertimbangkan untuk mencari cara-cara penurunan biaya distribusi dan pengiriman.
6.    Mempertimbangkan perubahan pengeluaran-pengeluaran untuk riset pemasaran.
7. Kebebasan terbesar bagi manajer produksi dalam perencanaan adalah pada contribution margin.
      Berdasarkan penjelasan tersebut, maka untuk memperoleh keterangan dengan apa yang dapat menjadi keputusan dalam meningkatkan volume penjualan. Di samping itu ada juga kebijaksanaan mixes alternatif yang tersedia, sehingga sulit untuk menjalankan eksprimen-eksperimen guna mengetahui berbagai macam kombinasi.
      Untuk mengembangkan potensi pasar yang sering mengalami perubahan dalam biaya, perubahan dalam persaingan, perubahan dlam selera konsumen menyebabkan perlu diubahnya mix dari waktu ke waktu. Alam tetapi walaupun demikian keputusan-keputusan dibuat dengan memperhatikan marketing        mix.
      Perusahaan selalu berusaha utuk dapat hidup berkembang dan mampu brsaing, dalam istilah inilah setiap perusahaan selalu menetapkan strategi dan cara melaksanaan kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat merubah tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang.
     Pasar tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat dilakukan dengan menetapkan garis-garis besar pedoman atau patokan/ panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran.
      Kebijaksanaan pemasaran tertentu sejalan dengan konsep pemasaran, yang menekankan pemberian pelayanan yang menenkan pemberian pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pamasaran yang terpadu da memungkinkan diperolehnya keuntungan dalam jangka panjang.
      Salah satu unsur dari strategi pemasaran terpadu adalah strategi bauran pemasaran, yang merupakan strategi dijalankan perusahaan berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.

      Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempegaruhi reaksi para pembli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.    

Tujuan Pemasaran

     Tujuan pemasaran sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan atau produsen selalu ingin berkembang dan berusaha untuk mengetahui mana paling baik untuk menyampaikan dan berusaha untuk menyampaikan hasil produksinya dipasaran. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memilih jalan jalan memenuhi keinginan yang paling tepat, sehingga dapat memberikan keuntungan yang semaksimal mungkin dengan artian bahwa hasil produksi bisa bersaing.
     Winardi, Azas-Azas Marketing, (2000: 181) menyakan  bahwa ada empat tujuan pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan, sebagai berikut :
1.   Maksimalisasi konsumsi
      Banyak kalangan eksekutif dalam dunia usaha menganggap pemasaran sebagai sebuah fungsi dunia usaha yang harus melaksanakan tugas, memaksimisasi jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang dikomsumsi. Hal tersebut akan memaksimalisasi konsumsi produksi, kesempatan kerja serta kekayaan. Ada asumsi yang hidup di dalam masyarakat bahwa makin banyak barang-barang dan jasa-jasa yang dibeli dan dikomsumsi orang-orang, makin gembiralah mereka. Ada kelompok lain yang mulai meragukan apakah barang-barang material yang bertambah banyak jumlahnya berarti bahwa akan lebih senang. Hal tersebut disebabkan oleh karena melihat bahwa banyak orang kaya raya ternyata tidak dapat mencapai “kegembiraan dalam kehidupan mereka”. Akibatnya adalah bahwa kelompok kecil tersebut mulai sangsi bahwa kehidupan “baik” dicapai melalui konsumsi yang kontinyu serta berkelebihan.
B.   Maksimilisasi Pemasaran Kepuasan Konsumen
Banyak  pihak  pemasaran  beranggapan bahwa tujuan pemasaran adalah   
      “maksimilisasi kepuasan konsumen dan bukanlah konsumsi”.Patut disayangkan bahwa kepuasan konsumen sebagai tujuan pada periode sistem pemasaran menimbulkan problem-problem serta pengukuran yang luas.
      a. Perlu diingat bahwa tak seorangpun diantara para ahli ekonomi kesejahteraan telah menemukan cara bagaimana menjumlahkan kepuasan orang-orang yang berbeda-beda dengan skala yang berarti, sehingga kepuasan total yang diciptakan oleh produk tertentu atau aktivitas pemasaran tertentu dapat dievaluasi.
       b. Kepuasan secara langsung yang diperoleh oleh para konsumen induvidual dari barang-barang tertentu kadang-kadang lupa perhitungankan kerugian tertentu yang timbul di dalam proses yang berlangsung, misalnya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
      c.  Kepuasan yang dialami konsumen atau orang-orang sewaktu-waktu mengkomsumsi barang-barang tertentu, dalam  kasus ini barang-barang yang “status”, tergantung pula orang-orang lain memilih barang-barang tersebut. Karena alasan-alasan yang dikemukakan sulit sekali utuk mengevaluasi suatu sistem pemasaran. Sehubungan dengan persoalan, berapa banyak kepuasan yang diberikan olehnya.
3.    Maksimalisasi Pilihan
Ada pemasaran tertentu yang menganggap bahwa sistem pemasaran ideal yaitu sistem yang memaksimalisasi pilihan-pilihan konsumen. Ini merupakan sebuah sistem yang dapat memungkinkan para konsumen untuk mencapai barang-barang yang tepat sekali memuaskan selera individual mereka.
Pada perekonomian demikian, para onsumen individual dapat memaksimalisasi gaya hidup mereka, dengan demikian juga kepuasan mereka. usaha memaksimalisasi untuk pilihan konsumen mengandung beberapa keburukan pula, seperti :
a. Barang-barang dan jasa-jasa yang akan lebih mahal marena varitas luas memaksakan waktu produksi yang lebih singkat dan persediaan-persediaan yang lebih banyak memerlukan penyimpangan oleh para pemasar. Biaya barang dan jasa yang lebih tinggi akan menyebabkan berkurangnya pendapatan nyata para konsumen serta kemampuan mereka untuk membeli barang-barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak.  
 b. Bertambahnya kepuasan konsumen karena varitas barang-barang yang lebih banyak akan ditiadakan oleh biaya yang lebih besar sehubungan dengan usaha pencaharian. Para konsumen harus mencurahkan lebih banyak waktu untuk mempelajari sifat-sifat dari pada macam-macam versi. Lebih banyak waktu untuk melakukan evaluasi dan mungkin pula lebih banyak waktu untuk menuju kearah lokasi penjualan spesifik, untuk mengetahui dan mencermati barang atau jasa dalam situasi penjual barang-barang/ jasa-jasa sesuai dengan pilihan mereka.  
 c. Pertumbuhan dalam jumlah tidak perlu berarti suatu pertambahan dalam jarak pilihan real para konsumen. Akhirnya perlu diingat bahwa adanya varitas dalam jumlah besar, tidak disenangi oleh semua konsumen. Ada konsumen yang beranggapan bahwa terdapat adanya kelebihan pilihan pada katagori-katagori produk tertentu menimbulkan kegelisahan dan frustasi di kalangan para konsumen.
4.    Memaksimalisasi kualitas kehidupan         
Tujuan sebuah sistem pemasaran adalah bahwa ia harus mengandung sebuah konsepsi tentang kepuasan konsumen. Pada sebuah masyarakat teknologi kompleks ini, banyak kekuatan-kekuatan berbeda untuk mempengaruhi kegembiraan dan keinginan masyarakat agar tertarik produk tersebut.

Konsep-konsep “kualitas kehidupan” kiranya merupakan sebuah cara yang berguna mencakup macam-macam kekuatan tersebut.

Pengertian Pemasaran

     Pemasaran adalah bagaimana cara meningkat volume penjualan hasil produksi, pemasaran itu dlam arti bagaimana pemberikan kepuasan kepada konsumen, karena biasanya hasil produksi susah untuk menembus pemasaran sebab kapan hasil produksi tidak bersaing, kegiatan usaha yang menitiberatkan dari fungsinya, sebagai proses konsentrasi, ekualisasi dan penyebaran, ada pula yang menitiberat6kan pemasaran sebagai sistem dalam lmelaksanakan pemasaran.
      Kata pemasaran (marketing) oleh Maulana, Azas-Azas Marketing (2003 : 19)  yang sebenarnya sangatlah luas, tidak hanya terbatas pada aspek penjualan saja, tetapi masih ada aspek-aspek lain, yaitu :
1)  Mengidentifikasi kebutuhan konsumen;
 2) Pengembangan produk-produk dan jasa-jasa yang benar-benar diperlukan oleh konsumen;
3)  Menetapkan harga secara tepat;
 4)  Mempromosikan barang-barang dan jasa-jasa;
 5) Mendistribusikan dengan tepat yang merupakan penentuan  bagi suksesnya penjualan barang-barang dan jasa tersebut.
      Dengan begitu pemasaran mencakup kegiatan yang banyak sekali dan apabila ditarik suatu pengertiannya, maka pemasaran adalah suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengukur seberapa besarnya, menentukan target mana yang paling baik untuk dilayani dan menentukan berbagai produk, jasa serta program pendistribusian yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran dalam perusahaan tidak jauh berbeda dengan maksud pemasaran dalam pengertian di atas. Semua aspek pemasaran akan dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan dalam bidang pemasaran. Tujuan pemasaran secara umum adalah mendorong konsumen/pelanggan membeli produk kita, untuk memakai produk dalam jumlah besar yang akan menimbulkan kepuasan konsumen.
       Sehubungan hal di atas, pemasaran berarti suatu aktivitas atau kegiatan manusia berlangsung dalam kaitannya jual beli di pasar, atau berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan  manusia.
      Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dengan  tujuan untuk memperoleh laba. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan tersebut tergantung bagaimana memasarkan suatu produk itu sendiri sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
      Pemasaran merupakan suatu proses pemilihan, pasar mana yang akan kita masuki, produk apa yang kita pasarkan, berapa harga yang kita tetapkan serta distributor mana yang akan kita gunakan. Oleh sebab itu, maka sasaran yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk volume peningkatan penjualan Dalam hal ini bukan semata-mata didasarkan pada selera dan pemenuhan keinginan di dalam memasarkan produknya agar supaya produk yang ditawarkan itu dapat terjual.
      Untuk memperjelas pengertian pemasaran ini, maka dikutip oleh beberapa para ahli Sarjana menurut Sofyan Assauri, dalam bukunya Manajemen Pemasaran suatu Pendekatan Analisis (2001: 2), menyatakan bahwa, pemasaran adalah untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa tepat pada orang, pada tempatnya dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
      Selanjutnya, W.S Stanton Marketing Praktis, (2000 : 4), mengemukakan bahwa pemasaran adalah stau sistem keseluruhan kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosi kan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
      Ditelaah lebih jauh,  pada dasarnya pemasaran merupakan suatu sistem yang terkait untuk membuat perencanaan, penentuan harga, melaksanakan promosi, mendistribusikan barang dan  jasa  dalam rangka  memuaskan  kebutuhan dan  keinginan para  konsumen.
      Sedangkan Winardi Azas-Azas Marketing (2002 : 10) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan aktivitas dunia usaha yang mengamati arus benda-benda serta jasa-jasa pada produsen ke konsumen atau pihak yang menggunakannya.
      Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan proses pemindahan barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen dengan menggunakan suatu keseluruhan distribusi dalam rangka    memperlancar arus pertukaran barang atau jasa tersebut.
     Alex S.Nitisemito, Azas-Azas Marketing, (2000: 13), memberikan pengertian tentang pemasaran yaitu pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen kekonsumen secara efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif.
    Sedangkan Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (2002 : 5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang memberikan kepada individu atau kelompok, apa yang mereka butuhkan, inginkan dan ciptakan serta menukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
     Salah satu beberapa kegiatan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan adalah melakukan suatu proses pertukaran, jadi dengan demikian dapat diketakan bahwa pemasaran diciptakan oleh para penjual dan pembeli atau lebih dikatakan bahwa pemasaran diciptakan oleh para produsen dan konsumen dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang jumlahnya tidak terbatas. Jelas bahwa antara produsen dan konsumen senantiasa beberapa untuk mencari kepuasan dengan cara meraih keuntungan, sedangkan dalam pihak para konsumen memenuhi kebutuhan prestasi pemilikan barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen.

      Dengan memperhatikan beberapa definisi pemasaran yang jelas dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran serta usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada pemasaran kebutuhan dan keinginan konsumen, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. 

Analisis Biaya Pemasaran Terhadap Penjualan Surat Kabar Media

Untuk menunjang perkembangan dunia bisnis pada saat sekarang, maka salah satu aspek penting yang perlu ditelaah adalah masalah marketing. Marketing sngat menentukan dalam mempertahankan kehidupan perusahaan, walaupun biaya pemasaran tinggi. Apabila perusahaan dapat menjalankan dan memainkan prinsip biaya pemasaran atau cost marketing dengan baik, tentunya perusahaan mempunyai strategi tentang upaya penngkatan penjualan barang dagangan dengan di fungsikan perwakilan dalam memenuhi permintaan konsumen.      
       Biaya pemasaran dalam perusahaan adakalanya menyulitkan untuk meningkatkan volume penjulan perusahaan, karena pihak pengelola biasanya diabaikan biaya-biaya yang tidak terkait dengan biaya dalam proses produksi padahal biaya pemasaran dan biaya administrasi masih terkait dengan biaya pengelolaan dalam proses produksi sebab barang hasil produksi belum laku.
      Dengan demikian, untuk memasarkan hasil produk biasanya mendapat hambatan, misalnya barang yang dipasarkan harus terjamin dari mutu dan kualitas, sehingga bisa bersaing dengan produk perusahaan yang lain dalam bidang yang sama. Biaya pemasaran dalam kaitannya dengan pemasaran produk barang dan jasa mempunyai pengaruh terhadap peningkatan penjualan hasil produk sebab bila ditunjang oleh biaya, maka pihak pemasaran akan mengunjungi peluang pasar yang bisa didatangi jika ditunjang biaya pemasaran.  
      Keberhasilan pelaku bisnis banyak ditentukan oleh kecermatan dan keuletan dalam mengelola usahanya untuk kelangsungan hidup hidup meraih  tingkat keuntungan yang diharapkan. Juga  bagaimana mengambil suatu keputusan yang tepat dalam menghadapi berbagai masalah. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka jumlah barang yang dihasilkan semakin banyak jumlahnya dan beraneka ragam sehingga dapat menimbulkan masalah yaitu bertumpuknya barang dipihak produsen yang tentunya memerlukan pemikiran bagaimana mementukan biaya pemasaran atau dengan kata lain bagaimana upaya sampai di tangan konsumen.
      Penilaian terhadap konsumen barang  atau jasa yang sudah diproduk tidak terlepas dari analisis tentang keadaan masa silam. Pihak pengelola telah memperhitungkan biaya pemasaran yang akan dipergunakan berdasarkan pada masa lalu, keadaan perubahan industri, yang selanjutnya kita dapat merencanakan, penulis akan menganalisis terhadap biaya pemasaran  bagaimana yang akan dialami perusahaan.       
      Untuk kelancaran dalam penjulan barang dagangan, maka perlu ditunjang oleh biaya pemasaran, disamping biaya promosi atau lembaga niaga maka yang  paling tepat digunakan mana yang lebih efisien. Karena barang yang satu belum tentu sama saluran distribusinya dengan barang yang lain. Apabila tidak demikian, maka dapat  mengakibatkan hambatan dalam penyaluran barang dagangan dari produsen ke konsumen yang selanjutnya barang lambat tiba dan kemungkinan besar tidak terjual, sehingga dapat merugikan perusahaan.
     Perhitungan biaya pemasaran dapat memecahkan persoalan tentang semua kegiatan atau usaha agar barang-barang hasil produksi sedapat mungkin di distribusikan atau digerakan dengan lancar dari sektor produsen kepada konsumen melalui proses pertukaran atau penjualan yang saling menguntungkan karena sudah ditetapkan biaya pemasaran. Terjadinya transaksi jual beli karena adanya kemupakatan antara penjual dan pembeli, sehingga antara penjual dan pembeli saling ketergantungan dalam memainkan perannya sebagai penjual sesuai dengan biaya pemasaran.      
      Menetapkan biaya pemasaran sebagai usaha untuk menentukan harga pemasaran dalam memperlancar arus barang dalam penjualan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam perusahaan, karena sebelum terjadi penjualan barang-barang hasil produksi, maka di distribusikan lebih dahulu.
      Secara teoritis orang dapat cenderung agar distribusi dan penjualan barang dapat dilakukan secara bersama-sama namun di dalam praktek hal itu sering tidak dapat dilakukan karena jumlah permintaan pada suatu tempat tidak cukup besar atau banyak menimbulkan persoalan yang tidak perlu ada, maka akan mengakibatkan pendistribusian dan penjualan tidak disesuaikan dengan rencana yang telah digariskan


A.  Pengertian Pemasaran

     Pemasaran adalah bagaimana cara meningkat volume penjualan hasil produksi, pemasaran itu dlam arti bagaimana pemberikan kepuasan kepada konsumen, karena biasanya hasil produksi susah untuk menembus pemasaran sebab kapan hasil produksi tidak bersaing, kegiatan usaha yang menitiberatkan dari fungsinya, sebagai proses konsentrasi, ekualisasi dan penyebaran, ada pula yang menitiberat6kan pemasaran sebagai sistem dalam lmelaksanakan pemasaran.
      Kata pemasaran (marketing) oleh Maulana, Azas-Azas Marketing (2003 : 19)  yang sebenarnya sangatlah luas, tidak hanya terbatas pada aspek penjualan saja, tetapi masih ada aspek-aspek lain, yaitu :
1)  Mengidentifikasi kebutuhan konsumen;
 2) Pengembangan produk-produk dan jasa-jasa yang benar-benar diperlukan oleh konsumen;
3)  Menetapkan harga secara tepat;
 4)  Mempromosikan barang-barang dan jasa-jasa;
 5) Mendistribusikan dengan tepat yang merupakan penentuan  bagi suksesnya penjualan barang-barang dan jasa tersebut.
      Dengan begitu pemasaran mencakup kegiatan yang banyak sekali dan apabila ditarik suatu pengertiannya, maka pemasaran adalah suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengukur seberapa besarnya, menentukan target mana yang paling baik untuk dilayani dan menentukan berbagai produk, jasa serta program pendistribusian yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran dalam perusahaan tidak jauh berbeda dengan maksud pemasaran dalam pengertian di atas. Semua aspek pemasaran akan dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan dalam bidang pemasaran. Tujuan pemasaran secara umum adalah mendorong konsumen/pelanggan membeli produk kita, untuk memakai produk dalam jumlah besar yang akan menimbulkan kepuasan konsumen.
       Sehubungan hal di atas, pemasaran berarti suatu aktivitas atau kegiatan manusia berlangsung dalam kaitannya jual beli di pasar, atau berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan  manusia.
      Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dengan  tujuan untuk memperoleh laba. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan tersebut tergantung bagaimana memasarkan suatu produk itu sendiri sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
      Pemasaran merupakan suatu proses pemilihan, pasar mana yang akan kita masuki, produk apa yang kita pasarkan, berapa harga yang kita tetapkan serta distributor mana yang akan kita gunakan. Oleh sebab itu, maka sasaran yang ingin dicapai perusahaan adalah untuk volume peningkatan penjualan Dalam hal ini bukan semata-mata didasarkan pada selera dan pemenuhan keinginan di dalam memasarkan produknya agar supaya produk yang ditawarkan itu dapat terjual.
      Untuk memperjelas pengertian pemasaran ini, maka dikutip oleh beberapa para ahli Sarjana menurut Sofyan Assauri, dalam bukunya Manajemen Pemasaran suatu Pendekatan Analisis (2001: 2), menyatakan bahwa, pemasaran adalah untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa tepat pada orang, pada tempatnya dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.
      Selanjutnya, W.S Stanton Marketing Praktis, (2000 : 4), mengemukakan bahwa pemasaran adalah stau sistem keseluruhan kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosi kan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
      Ditelaah lebih jauh,  pada dasarnya pemasaran merupakan suatu sistem yang terkait untuk membuat perencanaan, penentuan harga, melaksanakan promosi, mendistribusikan barang dan  jasa  dalam rangka  memuaskan  kebutuhan dan  keinginan para  konsumen.
      Sedangkan Winardi Azas-Azas Marketing (2002 : 10) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan aktivitas dunia usaha yang mengamati arus benda-benda serta jasa-jasa pada produsen ke konsumen atau pihak yang menggunakannya.
      Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan proses pemindahan barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen dengan menggunakan suatu keseluruhan distribusi dalam rangka    memperlancar arus pertukaran barang atau jasa tersebut.
     Alex S.Nitisemito, Azas-Azas Marketing, (2000: 13), memberikan pengertian tentang pemasaran yaitu pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen kekonsumen secara efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif.
    Sedangkan Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (2002 : 5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang memberikan kepada individu atau kelompok, apa yang mereka butuhkan, inginkan dan ciptakan serta menukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
     Salah satu beberapa kegiatan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan adalah melakukan suatu proses pertukaran, jadi dengan demikian dapat diketakan bahwa pemasaran diciptakan oleh para penjual dan pembeli atau lebih dikatakan bahwa pemasaran diciptakan oleh para produsen dan konsumen dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang jumlahnya tidak terbatas. Jelas bahwa antara produsen dan konsumen senantiasa beberapa untuk mencari kepuasan dengan cara meraih keuntungan, sedangkan dalam pihak para konsumen memenuhi kebutuhan prestasi pemilikan barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen.
      Dengan memperhatikan beberapa definisi pemasaran yang jelas dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran serta usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada pemasaran kebutuhan dan keinginan konsumen, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

B.   Tujuan Pemasaran

     Tujuan pemasaran sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan atau produsen selalu ingin berkembang dan berusaha untuk mengetahui mana paling baik untuk menyampaikan dan berusaha untuk menyampaikan hasil produksinya dipasaran. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memilih jalan jalan memenuhi keinginan yang paling tepat, sehingga dapat memberikan keuntungan yang semaksimal mungkin dengan artian bahwa hasil produksi bisa bersaing.
     Winardi, Azas-Azas Marketing, (2000: 181) menyakan  bahwa ada empat tujuan pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan, sebagai berikut :
1.   Maksimalisasi konsumsi
      Banyak kalangan eksekutif dalam dunia usaha menganggap pemasaran sebagai sebuah fungsi dunia usaha yang harus melaksanakan tugas, memaksimisasi jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang dikomsumsi. Hal tersebut akan memaksimalisasi konsumsi produksi, kesempatan kerja serta kekayaan. Ada asumsi yang hidup di dalam masyarakat bahwa makin banyak barang-barang dan jasa-jasa yang dibeli dan dikomsumsi orang-orang, makin gembiralah mereka. Ada kelompok lain yang mulai meragukan apakah barang-barang material yang bertambah banyak jumlahnya berarti bahwa akan lebih senang. Hal tersebut disebabkan oleh karena melihat bahwa banyak orang kaya raya ternyata tidak dapat mencapai “kegembiraan dalam kehidupan mereka”. Akibatnya adalah bahwa kelompok kecil tersebut mulai sangsi bahwa kehidupan “baik” dicapai melalui konsumsi yang kontinyu serta berkelebihan.
B.   Maksimilisasi Pemasaran Kepuasan Konsumen
Banyak  pihak  pemasaran  beranggapan bahwa tujuan pemasaran adalah   
      “maksimilisasi kepuasan konsumen dan bukanlah konsumsi”.Patut disayangkan bahwa kepuasan konsumen sebagai tujuan pada periode sistem pemasaran menimbulkan problem-problem serta pengukuran yang luas.
      a. Perlu diingat bahwa tak seorangpun diantara para ahli ekonomi kesejahteraan telah menemukan cara bagaimana menjumlahkan kepuasan orang-orang yang berbeda-beda dengan skala yang berarti, sehingga kepuasan total yang diciptakan oleh produk tertentu atau aktivitas pemasaran tertentu dapat dievaluasi.
       b. Kepuasan secara langsung yang diperoleh oleh para konsumen induvidual dari barang-barang tertentu kadang-kadang lupa perhitungankan kerugian tertentu yang timbul di dalam proses yang berlangsung, misalnya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
      c.  Kepuasan yang dialami konsumen atau orang-orang sewaktu-waktu mengkomsumsi barang-barang tertentu, dalam  kasus ini barang-barang yang “status”, tergantung pula orang-orang lain memilih barang-barang tersebut. Karena alasan-alasan yang dikemukakan sulit sekali utuk mengevaluasi suatu sistem pemasaran. Sehubungan dengan persoalan, berapa banyak kepuasan yang diberikan olehnya.
3.    Maksimalisasi Pilihan
Ada pemasaran tertentu yang menganggap bahwa sistem pemasaran ideal yaitu sistem yang memaksimalisasi pilihan-pilihan konsumen. Ini merupakan sebuah sistem yang dapat memungkinkan para konsumen untuk mencapai barang-barang yang tepat sekali memuaskan selera individual mereka.
Pada perekonomian demikian, para onsumen individual dapat memaksimalisasi gaya hidup mereka, dengan demikian juga kepuasan mereka. usaha memaksimalisasi untuk pilihan konsumen mengandung beberapa keburukan pula, seperti :
a. Barang-barang dan jasa-jasa yang akan lebih mahal marena varitas luas memaksakan waktu produksi yang lebih singkat dan persediaan-persediaan yang lebih banyak memerlukan penyimpangan oleh para pemasar. Biaya barang dan jasa yang lebih tinggi akan menyebabkan berkurangnya pendapatan nyata para konsumen serta kemampuan mereka untuk membeli barang-barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak.  
 b. Bertambahnya kepuasan konsumen karena varitas barang-barang yang lebih banyak akan ditiadakan oleh biaya yang lebih besar sehubungan dengan usaha pencaharian. Para konsumen harus mencurahkan lebih banyak waktu untuk mempelajari sifat-sifat dari pada macam-macam versi. Lebih banyak waktu untuk melakukan evaluasi dan mungkin pula lebih banyak waktu untuk menuju kearah lokasi penjualan spesifik, untuk mengetahui dan mencermati barang atau jasa dalam situasi penjual barang-barang/ jasa-jasa sesuai dengan pilihan mereka.  
 c. Pertumbuhan dalam jumlah tidak perlu berarti suatu pertambahan dalam jarak pilihan real para konsumen. Akhirnya perlu diingat bahwa adanya varitas dalam jumlah besar, tidak disenangi oleh semua konsumen. Ada konsumen yang beranggapan bahwa terdapat adanya kelebihan pilihan pada katagori-katagori produk tertentu menimbulkan kegelisahan dan frustasi di kalangan para konsumen.
4.    Memaksimalisasi kualitas kehidupan         
Tujuan sebuah sistem pemasaran adalah bahwa ia harus mengandung sebuah konsepsi tentang kepuasan konsumen. Pada sebuah masyarakat teknologi kompleks ini, banyak kekuatan-kekuatan berbeda untuk mempengaruhi kegembiraan dan keinginan masyarakat agar tertarik produk tersebut.
Konsep-konsep “kualitas kehidupan” kiranya merupakan sebuah cara yang berguna mencakup macam-macam kekuatan tersebut.
C.  Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

      Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk gabungan di dalam menentukan 4 (empat) masalah yang terpisah, yaitu mengenai produk, lokasi, promosi dan harga. Dari empat P'S yaitu produck, price, place dan protion dalam marketing mix,  (Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, 2002 : 19), sebagai berikut :
  1. Produk, adalah merupakan suatu rangkaian daripada pemecahan masalah dalam hal produk khususnya produk perbankan, maka akan timbul beberapa pertanyaan dan masalah diantaranya : Pelayanan apa yang diperlukan dan dibutuhkan jam berapa konsumen membutuhkan pelayanan.  Untuk suatu pelayanan, nama apakah yang paling menarik disebut.  Apakah kita mengadakan penawaran yang jaraknya cukup luas dan memilih dalam suatu jenis pelayanan.
   2.  Harga (price), adalah bagian daripada perhitungan seluruh unsur-unsur biaya selama proses produksi, sehingga dapat ditentukan harga yang layak ditetapkan ada hasil produksi barang. Apakah harga yang wajar untuk pemasaran terpadu. Bagaimana mengkalkulasikan kepuasan nasabah yang ditawarkan. Bagaimana memperhitungkan biaya   bagaimana pengaruh saingannya  dan sebagainya.
   3. Promosi (Promotion), adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat umum, utamanya produk bank siapakah konsumen  itu, dimana mereka berada. Apa yang dibutuhkan, dan bagaimana berkomunikasi secara meyakinkan dengan mereka, apakah yang akan kita katakan  sasaran komunikasi apa yang kita gunakan  kapan akan dilakukan.
   4. Lokasi (Place), adalah penentuan dimana paling cocok lokasi perusahaan apakah dekat dengan produksen ataukah dekat dengan konsumen, dimanakah kemungkinan lokasi kantor atau unit. Bentuk pelayanan apa yang ada pada lokasi.
      Secara khsus dalam pengembangan marketing mix (bauran pemasaran) sebagai dasar perencanaan tahunan, banyak kebijaksanaan yang dapat dilaukan oleh manajer produksi. Dalam membuat rencana tahunan itu manajer produksi dapat memilih salah satu aau beberapa kebijaksanaan sebagaimana dikemukakan oleh Surachman Sunawiharja, Intisari Manajemen Pemasaran, (1999 : 146), sebagai berikut :
1.    Mempertimbangkan kenaikan harga
Jika permintaan relatif inelastis, maka suatu kenaikan harga jual akan meningkatkan hasil penjualan. Dalam hal ini setiap perusahaan volume penjualan akan mempengaruhi biaya-biaya variabel pada suatu tingkat penjualan tertentu.
2.    Mempertimbangkan suatu pengurangan ukuran atau isi darii kemasan. Pengurangan ini akan mengurangi biaya variabel pada suatu tingkat penjualan tertentu.
3.    Mempertimbangkan desain baru, biaya desain baru ini dapat dibebankan pada riset pemasaran, sedangkan biaya pembuatan kemasan baru lebih mahal, maka dapat dibebankan sebagai biaya variabel.
4.    Mempertimbangkan perubahan kualitas atau karakteristik produk. Jika biaya bahan lebih mahal, maka biaya variabel persatuan akan naik. Di samping itu budget riset pemasaran juga akan naik, yaitu pada biaya pengujian.
5.    Mempertimbangkan untuk mencari cara-cara penurunan biaya distribusi dan pengiriman.
6.    Mempertimbangkan perubahan pengeluaran-pengeluaran untuk riset pemasaran.
7. Kebebasan terbesar bagi manajer produksi dalam perencanaan adalah pada contribution margin.
      Berdasarkan penjelasan tersebut, maka untuk memperoleh keterangan dengan apa yang dapat menjadi keputusan dalam meningkatkan volume penjualan. Di samping itu ada juga kebijaksanaan mixes alternatif yang tersedia, sehingga sulit untuk menjalankan eksprimen-eksperimen guna mengetahui berbagai macam kombinasi.
      Untuk mengembangkan potensi pasar yang sering mengalami perubahan dalam biaya, perubahan dalam persaingan, perubahan dlam selera konsumen menyebabkan perlu diubahnya mix dari waktu ke waktu. Alam tetapi walaupun demikian keputusan-keputusan dibuat dengan memperhatikan marketing        mix.
      Perusahaan selalu berusaha utuk dapat hidup berkembang dan mampu brsaing, dalam istilah inilah setiap perusahaan selalu menetapkan strategi dan cara melaksanaan kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat merubah tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang.
     Pasar tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat dilakukan dengan menetapkan garis-garis besar pedoman atau patokan/ panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran.
      Kebijaksanaan pemasaran tertentu sejalan dengan konsep pemasaran, yang menekankan pemberian pelayanan yang menenkan pemberian pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pamasaran yang terpadu da memungkinkan diperolehnya keuntungan dalam jangka panjang.
      Salah satu unsur dari strategi pemasaran terpadu adalah strategi bauran pemasaran, yang merupakan strategi dijalankan perusahaan berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.
      Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempegaruhi reaksi para pembli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.    

D.  Pengertian Biaya Pemasaran

      Untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor yang penting adalah penatapan harga jual, akan tetapi sebelum ditetapkan harga jual terlebih dahulu dtetapkan besarnya biaya pemasara dalam memasarkan barang. Biaya pemasaran menurut  Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (2002 : 28), menyatakan bahwa biaya pemasaran sebgai alat yang digunakan untuk sarana penghubung terjadinya transaksi jual beli barang dan jasa.
      Biaya pemasaran merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan bagaimana untuk memperlancar barang dan jasa hasil produk, karena  bermunculan produk yang sama, peranan biaya pemasaran dalam memerangi saingan dan tantangan perlu diatasi serta harus dilewati,  kecermatan dan kelihaian pengelola perusahaan ditentukan oleh keunggulan menghadapi pesaing muncul dengan sendirinya.   
      Bilamana terjadi suatu kesalahan dalam pemlihan dalam penatapan harga jual akan memberikan pengaruh yang dapat memperlambat atau menghambat usaha penyaluran barang dan jasa. Produk yang sudah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan sudah memenuhi selera konsumen namun jika ternyata harga tinggi dibandingkan dengan produk perusahaan lain, maka produk tidak mempunyai kemampuan dan inisiatif atau  kurang bertanggung jawab, maka usaha penyaluran akan mengalami hamabatan.
      Secara umum biaya pemasaran dapat dibedakan dalam beberapa macam menurut rangkaiannya, sebagai berikut :
 1.  Produsen ke konsumen, ialah dalam bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana adalah saluran distribusi dari produsen langsung ke konsumen tanpa menggunakan perantara, atau bisa disebut distribusi secara langsung. Produsen disini kurang memperhatikan salurtan distrbusi yang telah terbangun selama ini.
 2. Produsen ke pengecer ke konsumen, ialah suatu hal dapat dipengaruhi oleh konsumen atau pengecer secara langsung untuk melakukan penjualan kepada konsumen. Adapun beberapa kriteria produsen yang mendirikan toko pengecer sehingga secara langsung melayani konsumen, mempunyai pengaruh kepada masyarakat, bekepribadian tinggi, dikenal oleh masyarakat.
 3.  Produsen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti  bahwa saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen disini hanya berhubungan kepada pedagang besar (pengusaha besar) tidak melayani pengecer dan penjual. Produsen disini khususnya melayani dalam partai besar tanpa menghiraukan pengecer dan penjual.
 4. Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen, dalam melaksanakan saluran distribusi produsen memilih agen (agen penjualan atau pabrik) sebagai penyalurannya. Produsen menjalankan kegiatan perdagangannya besar dalam saluran distribusi yang ada dan sasaran penjualannya terutama diajukan kepada pengecer.
 5.  Produsen ke agen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti saluran distribusi ini berfungsi untuk saling menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.        

E.  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan 

      Perilaku konsumen dalam meningkatkan minat konsumen sebagai  salah satu bagian daripada peningkatan volume penjualan, Agus Maulana, Azas-Azas Marketing, (2003 : 157) mengemukakan bahwa strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu. Peningkatan pemasaran mengharuskan para manager untuk memuasatkan perhatian pada empat tugas untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah  ditetapkan :
1.    Analisis kesempatan pasar
2.    Pemilihan pasar sasaran
3.    Pengembangan bauran pemasaran
4.    Manajemen pemasaran
      Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (2002: 96) menyatakan bahwa yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah logika pemasaran dan berdasarkan hal itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Perilaku konsumen terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan dalam pemasaran.
      Kalau Sofyan Assaur, Manajemen Pemasaran, (2002: 15) menerangkan bahwa peningktan perilaku konsumen adalah sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan kondisi komunikasi yang tepat.
      Berdasarkan uraian  maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing angkatan dan acuan serta alokasinya, utamanya sebagai tanggapan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah setiap saat.
      Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan eksternal dan internal perusahaan, serta analisa kesempatam dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungan. Di samping itu perilaku konsumen  yang telah ditetapkan dan dijalankan harus dinilai kembali, apakah sesuai dengan keadaan dan kondisi pada saat ini ataukah telah harus mengalami perubahan-perubahan dengan menerapkan strategi pemasaran lain dengan memungkinkan kondisi pemasaran yang diharapkan.
      Simorangkir, Marketing Praktis, (2004 : 48) memberikan definisi tentang perilaku konsumen adalah merupakan suatu keputusan terpadu (marketing mix) yang diteliti keseimbangannya dan diberikan identitasnya yang jelas agar sasaran tercapai dan dapat meningkatkan usaha kecil..
      Beberapa definisi di atas, bahwa strategi pemasaran memang perlu ditetapkan, agar produk yang akan dilemparkan ke pasar tidak lagi memili sasaran yang akan dicapai, tetapi yang terpenting, yaitu :
5.    Produk yang akan dipasarkan telah dikenal oleh masyarakat umum yang disertai dengan penyuluhan.
6.    Lokasi dimana perusahaan berproduksi tidak menyulitkan bagi konsumen. Untuk mendapatkan kredit.
7.    Kualitas produk terjamin dan telah mendapat pengakuan dari masyarakat umum.
8.    Sumber daya manusia yang digunakan sebagai tenaga kerja sudah terdidik dan terlatih, sehingga tidak dikhawatirkan lagi tentang service dan pelayanan kepada konsumen tidak diragukan lagi.

9.    Dapat memberikan kepuasan kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S, 2001, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis, Edisi Kedua, Balai Penelitian Fakultas  Ekonomi, UGM, Yogyakarta.  

Hartanto, D, 2002, Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta.

Kotler, P, 2002, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Terjemahan Jaka Wasana, 2000, Edisi kelima, Cetakan Kedua,  Erlangga, Jakarta.

Maulana, A, 2003, Azas - Azas Marketing, Cetakan Ketiga, Edisi  Kedua,  Alumni, Bandung.

Mulyadi, 2002, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok, Edisi Kelima, Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta.        

Nitisemita, A,S, 2000, Azas - Azzas Marketing, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta.                

Sugarda, B.Y, 2000, Kerangka Strategi Perusahaan, Manajemen dan Usahawan Indonesia,  Edisi ke 21, Jakarta.

Simorangkir, 2004, Marketing Praktis, Edisi Kedua, Cetakan Pertama,  Liberty, Yogyakarta.

Stanton, W.S, 2000, Marketing Praktis, Edisi Kedua, Cetakan Pertama,  Liberty Yogyakarta.

Soemarso, SR,  1999, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua,  Alumni, Bandung.

Swastha,  B, dan  Irawan, 2002,  Manajemen  Pemasaran  Modern, Edisi Kedua,  Cetakan Kedua, Liberty, Yogyakarta.

Winardi, 2000, Azas - Azas Marketing, Cetakan Ketiga, Edisi Kedua, Alumni, Bandung.

Walpole, 1992, Pengantar Statistik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.