Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian dan Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban

Dalam prinsip akuntansi penanggungan setiap bagian dari organiasai akan dipimpin yang akan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepad tingkat yang lebih tinggi. Bagian yang akan dinilai pelaksanaannya dan dipimpin oleh penanggungjawab, disebut pusat pertanggungjawaban (responsibility center). Suatu pusat pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai salah satu atau beberapa tujuan. Tujuan tersebut harus selalu diarahkan agar tidak menyimpang dari tujuan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu dari tujuan seiap pusat pertanggungjawaban diusahan harus selalu selara, serasi dan seimbang.
Kegiatan setiap pusat pertanggungawaban terdiri atas penggolongan masukan (imput) menjadi keluaran (output) dapat beruap bahan baku, tenaga kerja atau bebagai jenis bahan lain. Biasanya diperlukan tambahan masukan-masukan lain berupa modal kerja, peralatan atau harta lainnya.
Prestasi pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan biaya dan atau pendapatan. Menurut Arief Suadi, PH. D (2001 : 47) pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.      Pusat Biaya (Expense Center)
2.      Pusat Pendapatan (Revenue Center)
3.      Pusat Laba (Provit Center)
4.      Pusat Investasi (Investasi Center)
Berikut biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengelola masukan dan menghasilkan keluaran, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak digunakan sebagi dasar ukuran prestasi manajernya.
Dilihat dari hubungan antara masukan dan keluarannya, pusat biay dapat dibedakan menjadi bebarapa bagian, yaitu :
1.      Pusat Biaya Enjiner (Enggineered Expence Center)
Adalah pusat biaya yang sebagian besar masukannya mempunyai hubungan yang jelas dengan keluarannya. Hubungan masukan secara fisik dapat diamati dengan jelas, dan umumnya keluaran berup produk atau jasa yan dapat dikuantitafkan. Contoh pusat biaya ini adalah departemen produksi, yang mengelolah masukan berupa bahan baku dan tenaga kerja yang hubungan yang jelas secara fisik dengan produk atau jasa yang dihasilkan.
2.      Pusat Biaya (Disretionary Center)
Adalah pusat biay yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai hubngan yang jelas dengan keluarannya. Keluarn pusat biay diskresionari umumnya sulit dikuantitafkan. Misalnya departemen keuangan, departemen personalia, departemen riset dan pengembangan. Departemen-departemen tersebut menghasilkan keluaran yang sulit diukur dengan satuan uang, dan tidak mempunyai hubungan seara fisik yang jelas dengan masukanya.
3.      Pusat Pendapat (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pusat pendapatan sebenarnya juga merupakan pusat biaya, tetapi ukuran prestasi yang paling penting adalah pendapatan yang dihasilkannya. Departemen pemasaran umumnya merupakan contoh pusat pendapatn dan sekaligus merupakan pusat biaya (diskresionary). Prestasi deparetmenpemasaran diukur berdasarkan pendapatan yang dihasilkannya dari pendapatan yang dihasilkannya dari penjualan produk atau jasa.
4.      Pusat Laba (Provit Center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjwaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar laba yang diperoleh, yang merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya. Pusat laba ini diukur prestasinya dari dua aspek, yaitu input dan outputnya. Ada dua meteode pengukurn provitability manajemen dan pengukurnan ekonomi, dalam pengukuran prestasi manajemen penekanannya pada penilaian seberapa baik manajer bekerja. Prestasi suatu pusat laba hanya dibatasi pada laba hanya dibatasi pda laba yang dikendalikan oleh manajernya.
Dalam pengukuran prestasi ekonomi ditekankan pada seberapa baik pusat laba bekerja sebagai suatu kesatuan ekonomi. Selain ditentukan oleh laba juga ditentukan oleh pendapatan dari biaya lokasi.
5.      Pusat Investasi (Investasi Center

Pusat investasi adalah pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar laba yang dihasilkan dihubungkan dengna investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pengukuran prestasi pusat investasi ini diperlukan suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai prestasi yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk meghasilkan laba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar