Powered By Blogger

Rabu, 04 Desember 2019

Analisis Perbedaan Antara Klasik dan Keynes



MAKRO EKONOMI...

Analisis perbedaan antara Klasik dan Keynes dalam berbagai aspek
A. Karakteristik Ekonomi Klasik:
  1. Landasan teorinya berdasarkan hukum “Say” yang menyatakan penawaran akan menciptakan permintaan.
  2. Perekonomian akan berada di bawah full employment
  3. Harga umum bersifat fleksibel
  4. Setiap aktivitas produksi sekaligus akan berdampak pada peningkatan output dan peningkatan penghasilan pemilik faktor-faktor dengan nilai yang sama
  5. Semua penghasilan dibelanjakan di pasar barang
  6. Tidak perlu intervensi pemerintah
  7. Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber ekonomi berjalan secara efisien dan produktif
BIde dasar Keynes:
  1. Ingin membangun teori umum (general theory)/ (overall theory)/ aggregate.
  2. Dalam moneter atau uang dipandang sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai.
  3. teori suku bunga
  4. Peranan investasi menentukan peluang kerja
  5. Aspek psikologis, ketidakrasionalan yang menyebabkan ketidakstabilan. Itulah komponen yang akan dibentuk oleh Keynes menjadi ekonomi makro yang dikemas dalam bukunya general theory of employment interest, money dari teori tersebut banyak kritikan dan sanggahan terutama mempertanyakan kapan full employment dapat tercapai. Yang ada adalah mendekati kondisi full employment. Kemudian mekanisme pasar menurut Keynes, tidak ada campur tangan pemerintah. Dalam pandangan Keynes, sebuah sumber daya akan teralokasi, model manusia homoeconomicus.
  6. Ada gula ada semut (supply create its own human), penawaran akan mencapai perminataan / hukum say.
  7. Mekanisme suku bunga merupakan mekanisme untuk memperbaiki kesamaan tabungan dan investasi, untuk mengkonsumsi lebih banyak dimasa yang akan datang industri yang dimaksud adalah kumpulan unit-unit usaha yang sama/kumpulan unit-unit usaha yang menghasilkan output sejenis.



Perbedaannya :
1.    Klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan sedangkan Keynes percaya bahwa perekonomian ada masanya pemerintah yang turun tangan untuk mengendalikan perekonomian.
2.    Klasik bertumpu pada masalah-masalah mikro sedangkan Keynes bertumpu pada masalah-masalah makro.
3.    Klasik berlandaskan pata hukum “Say” yaitu “penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri” sedangkan Keynes menganggap itu sebuah kekeliruan karena biasanya permintaan  lebih kecil dari penawaran. Alasannya karena sebagian pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya dikonsumsi.dengan demikian, permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi.
4.    Pendapat Klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah investasi sedangkan Keynes membantah pernyataan tersebut dengan alasan bahwa, motif orang untuk menabung tidak sama dengan motif pengusaha untukuntuk menginvestasi. Pengusaha melakukan investasi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Sedangkan sektor rumah tangga melakukan penabungan didorong oleh motif berjaga-jaga.
5.    Klasik beranggapan bahwa posisi keseimbangan sumber daya, termasuk didalamnya sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan secara penuh. Seandainya terjadi pengangguran, pemerintah tidak perlu melakukan tindakan/kebijaksanaan apa pun. Sedangkan Keynes beranggapan bahwa dalam kenyataan pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para pekerja mempunyai semacam serikat buruh yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah