Menurut
Rohm (2003) dalam Imelda R. H. N (JAK, 2004), sebelum BSC diimplementasikan,
suatu organisasi terlebih dahulu membangun atau menyusun BSC. Terdapat enam
tahapan dalam membangun BSC yaitu sebagai berikut:
1.
Menilai
Fondasi Organisasi
Langkah pertama organisasi menilai
fondasi organisasi adalah dengan membentuk tim yang akan merumuskan dan
membangun BSC. Tim ini bertugas untuk merumuskan visi dan misi organisasi,
termasuk didalamnya mengidentifikasi kebutuhan dan faktor-faktor yang mendukung
organisasi untuk mencapai visinya, serta mengembangkan rencana-rencana yang
akan dilakukan, waktu yang dibutuhkan dan anggaran untuk menjalankannya.
Penilaian fondasi organisasi dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, serta
melakukan benchmarking terhadap organisasi lain. Dari penilaian fondasi ini,
organisasi akan mengetahui apa yang menjadi visi dan misi organisasi, kekuatan
dan kelemahan, dan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh organisasi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
2.
Membangun
Strategi Bisnis
Strategi ini didapat dari misi dan
hasil penilaian fondasi. Strategi
menyatakan tindakan apa yang harus dilakukan oleh organisasi
untukmencapai misi organisasi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan
organisasi. Dalam membentuk strategi bisnis ini, organisasi harus
mempertimbangkan pendekatan apa saja yang dapat digunakan untuk menjalankan
strategi tersebut, termasuk didalamnya apakah strategi tersebut dapat
dijalankan, berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan dan apakah strategi
tersebut mendukung organisasi untuk mencapai misinya.
3.
Membuat
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menunjukkan
bagaimana tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi.
Tujuan organisasi merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan
organisasi untuk mencapai strategi serta waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Untuk masing-masing perspektif dalam
BSC dirumuskan tujuan yang akan dilakukan untuk mencapai misi organisasi.
4.
Membuat
Strategic Map bagi Strategi Bisnis Organisasi
Kebanyakan organisasi mempunyai
unit-unit yang mempunyai strategi dan tujuan sendiri-sendiri. Untuk dapat
dijalankan secara efektif, maka strategi-strategi dan tujuan tersebut harus
dihubungkan dan digabungkan secara bersama-sama. Untuk menggabungkan dan
menghubungkan strategistrategi dan tujuan tersebut dibutuhkan yang namanya
strategic map.
Strategic map dapat dibangun dengan
menghubungkan strategi dan tujuan dari unit-unit dengan menggunakan hubungan
sebab akibat karena organisasi dapat menghubungkan strategi dan tujuan ke dalam
empat perspektif dalam BSC. Hubungan diantara strategi-strategi tersebut
digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan organisasi
dan sebaliknya.
5.
Mengukur
Performance
Mengukur performance berarti memantau
dan mengukur kemajuan yang sudah dicapai atas tujuan-tujuan strategis yang
telah diciptakan. Pengukuran kinerja ini bertujuan untuk meningkatkan kemajuan
organisasi kearah yang lebih baik. Untuk dapat mengukur kinerja, maka harus
ditetapkan ukuranukuran yang sesuai untuk setiap tujuan-tujuan strategis.
6.
Menyusun
Inisiatif
Inisiatif merupakan program-program
yang harus dilakukan untuk memenuhi salah satu atau berbagai tujuan strategis.
Sebelum menetapkan inisiatif, yang harus dilakukan adalah menentukan target.
Target merupakan suatu tingkat kinerja yang diinginkan. Untuk setiap ukuran
harus ditetapkan target yang ingin dicapai, biasanya ditetapkan untuk jangka
waktu tiga sampai lima tahun. Setelah menentukan target maka selanjutnya
menetapkan program-program yang akan dilakukan untuk mencapai target. Kemudian
program tersebut diuji, artinya apakah program tersebut dapat memberikan dampak
positif bagi perusahaan atau sebaliknya.