Sebelum
bisa mengukur mutu pelayanan pelanggan, perusahaan harus memiliki sistem
pelayanan pelanggan terlebih dahulu. Jika tidak, perusahaan tidak akan
mempunyai cara untuk mengukur kepuasaan pelanggan. Menurut Richard F. Gerson,
(2004;13) tujuh langkah pendekatan untuk mengembangkan sistem pelayanan
pelanggan yaitu :
1. Komitmen Manajemen Puncak
Program pelayanan dan peningkatan mutu hanya akan
berhasil jika ada komitmen menyeluruh, dan komitmen ini harus dimilai dari
puncak, bagaimana mengembangkan dan mengkomunikasikan visinya dengan jelas
pengenai sistem pelayanan pelanggan, bagaimana mengimplementasikan, apa yang
harus dilakukan karyawan pada saat mengimplementasikannya, bagaimana cara
mengunakannya untuk memuaskan dan mengikat pelanggan, serta dukungan apa yang
harus diberikan selama masa implementasikan. Proses komitmen manajemen ini
harus dimulai dari peryataan visi atau misi yang berkaitan dengan mutu
pelayanan.
2. Kenali Pelanggan Anda Secara Dekat
Perusahaan harus melakukan apa saja untuk mengenali
pelanggan dari dekat dan memahami mereka dengan menyeluruh. Seperti : memahami
apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan, berbagai perubahan yang mereka
inginkan dari perusahaan, factor-faktor yang mendorong mereka untuk membeli dan
berganti pemasok, apa yang dilakukan untuk memuaskan mereka, mengikat mereka
dan membuat mereka loyal.
3. Mengembangkan Standar kinerja Pelayanan
Pelanggan
Pelayanan pelanggan dan mutu pelayanan merupakan benda
yang tak berwujud karena dasarnya adalah persepsi. Meskipun demikian, mereka
memiliki aspek berwujud dan nyata yang bisa dimanajemeni dan diukur, seperti :
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk diproses dan mengirim barang, dan
apakah pengiriman barang dilakukan dengan benar, bagaimana kebijakan perusahaan
terhadap pengembalian barng dan jasa, ganti rugi, penukaran, serta keluhan.
Semua itu adalah aspek berwujud dari mutu pelayanan, dan bisa diukur. Jika
perusahaan ragu apa yang akan dilakukan, cukup tanyakan pada pelanggan. Mereka
akan memberitahukan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mereka menilai mutu
pelayanan. Dan karena mutu pelayanan serta kepuasan hanya ada dalam pikiran
pelanggan, perusahaan harus mengembangkan standar serta pengukuran untuk
memenuhi presepsi mereka.
4. Angkat Latih, dan Bari Imbalan Staf Yang Baik
Pelayanan pelanggan dan kinerja mutu yang prima yang
menghasilkan kepuasan ikatan pelanggan hanya diberikan oleh orang yang kompoten
dan berkwalitas, mutu pelayanan perusahaan sangat tergantung pada orang
memberikannya. Sehingga untuk menenpatkan karyawan diposisi ini harus
mengangkat karyawan yang baik, latih mereka secara ekstensif untuk bisa memberikan
pelayanan pelanggan yang prima dan melakukan pekerjaan secara benar sejak awal.
Setelah melatih mereka berikan konspensasi yang baik yang setimpal dengan apa
yang mereka berikan pada perusahaan. Karena bagimana pun juga, mereka adalah
ujung tombak perusahaan yang berhadapan langsung dengan pelanggan.
5. Berikan Imbalan Pada Prestasi Mutu Pelayanan
Perusahaan harus mengakui, memberikan imbalan, dan
dorongan prestasi mutu pelayanan prima. Hal ini harus dilakukan baik terhadap
karyawan maupun pelanggan. Berikan intensif psikologis, dan juga financial.
Bantu mereka dalam untuk memotivasi diri sendiri agar bekerja lebih baik, dan
berikan imbalan yang besar untuk setiap prestasi pelayanan yang menghasilkan
kepuasan pelanggan.
6. Tetaplah Dekat Dengan Pelanggan
Meskipun pada langkah 2 perusahaan telah mengenal
pelanggan secara dekat tetapi perusahaan harus melakukan apa saaja untuk
menjaga agar tetap dekat dengan mereka. Jalin kontak dengan mereka setiap kali
ada kesempatan. Hubungan perusahaan dengan pelanggan benar-benar menjadi solid
pada saat setelah terjadi pembelian, buatlah mereka agar tahu bahwa perusahaan
peduli dan akan mendukung pembelian mereka. Pastikan mereka puas dan cari tahu
apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan kepuasan dan kesetiaan mereka.
7. Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan
Setelah perusahaan memiliki sistem pelayanan pelanggan
yang ramah dan mudah dijalankan, telah mengangkat dan melatih orang-orang
terbaik untik pekerjaan tersebut, dan telah mempelajari segala hal mengenai
pelanggan, perusahaan tidak bisa berhenti disini saja. Tidak ada sistem atau
program yang sempurna, paling tidak sistem atau program yang didasarkan pada
presepsi orang seperti halnya mutu pelayanan. Oleh karena itu, perusahaan harus
terus menerus bekerja untuk memperbaiki mutu pelayanan pelanggan dan kinerja.