Powered By Blogger

Selasa, 05 Februari 2013

Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan


1.    Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Sutrisno (2000:11) Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan uatama, yakni :
a.    Neraca, dan
b.    Laporan Rugi/Laba
Munawir (1998:1) Menyatakan bahwa laporan keuangan adalah merupakan suatu hasil akhir dari proses pencatatan, ysng merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Selanjutnya Zaki Baridwan (1998:4) menyatakan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemakainya.
2.    Jenis Laporan Keuangan
D. Hartanto, Analisa Laporan keuangan (1997 : 67) Mengemukakan bahwa jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari :
a.    Neraca
Neraca (balance sheet), diartikan suatu laporan yang sistimatis yang menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan dan asal sumber daya tersebut dalam suatu saat tertentu.
Di dalam neraca terdiri dari :


Aktiva (asset)
Aktiva adalah sumber daya dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva pada dasarnya atas dasar aktiva lancer aktiva tidak lancer (aktiva tetap)
1.    Aktiva lancar, adalah kas/bank dan sumber-sumber lain yang dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam siklus kegiatan formal perusahaan. Aktiva lancer ini antara lain meliputi : kas dan Bank, infestasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketablet securities), wesel, tagihan , piutang dagang, persediaan uang muka pajak piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima dan dibayar dimuka.
2.    Aktiva tidak lancar, yaitu aktiva yang tidak mempunyai umur kegunaan relatif  permanent atau jangka panjang (umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali pendapatan usaha).
a.    Investasi jangka panjang yang terdiri dari :
1)    Saham dari anggota, obligasi atau pinjaman kepada anggota perusahaan.
2)    Aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaan.
3)    Dalam bentuk dana-dana yang mempunyai tujuan tertentu.

b.    Aktiva tetap, yang termasuk aktiva tetap yaitu :
1)    Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan untuk kegiatan usaha.
2)    Bangunan baik, bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk kegiatan usaha.
3)    Investasi kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya, aktiva tetap selain tanah akan susut selama jangka waktu umur kegunaannya (umur ekonomi).
c.    Aktiva tidak berwujud (intangible assets). Yang termasuk dalam aktiva tidak berwujud meliputi : hak cipta, merek dagang, biaya pendirian (organization cost), lisensi, goodwill dan sebagainya.
d.    Beban yang ditanggungkan (deffered charges).
e.    Aktiva lain-lain.
Hutang/Kewajiban (Labilitas)
Hutang merupakan kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi, hutang perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a)    Hutang lancar atau hutang jangka pendek, yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak rencana) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Yang termasuk hutang lancar yaitu: hutang dagang, jutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, pendapatan yang diterima dimuka.
b)    Hutang jangka panjang, yaitu kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca) yang meliputi: hutang obligasi, hutang hipotik dan pinjaman jangka panjang yang lain.
Ekuitas/Modal (Equity)
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurang semua kewajiban. Komponen-komponen ekuitas adalah modal saham, laba yang ditahan. Penyajian komponen dalam ekuitas diklasifikasikan berdasarkan atas kekekalannya. Ada suatu komponen dalam ekuitas yang disebut dengan cadangan. Cadangan pada dasarnya merupakan pemisahan dari laba ditahan untuk tujuan tertentu, seperti cadangan untuk ekspedisi, cadangan likuidasi dan lain-lain.
b.    Laporan Rugi Laba (Income Statement)
Zaki Baridwan, pokok-pokok analisis laporan keuangan (1997:810) Mengemukakan bahwa :”Laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha perusahaan atau penghasilan dan biaya yang diakui perusahaan selama atau periode tertentu”.
Yang dimaksud dengan penghasilan adalah imbalan yang diperoleh sehubungan dengan pemberian pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti pembelian dalam bentuk natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah seluruh pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik pengeluaran itu untuk mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluaran karena pembelian fasilitas-fasilitas lain.
c.    Laporan Perubahan Modal dan Laba Ditahan.
Laporan pembukuan modal menggambarkan pembukuan total dari modal sendiri dalam suatu periode disamping rugi laba. Laporan ini merupakan pelengkap laporan rugi laba, yang menyajikan investasi-investasi tambahan oleh pemilik, pengurangan modal saham atau adanya sumber modal yang lain diluar usaha kegiatan perusahaan.
Laporan laba ditahan merupakan salah satu laporan pembukuan posisi keuangan yang berasal kegiatan perusahaan pada periode tertentu. Laporan laba ditahan menyajikan laba bersih, deviden dengan koreksi atas laba bersih tahun sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar