1. Pengertian
Profitabilitas
Mengukur
prestasi perusahaan, maka rasio profitabilitas merupakan salah satu alat yang
digunakan oleh para manajer untuk mengetahui
kondisi dan keadaan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
agar diketahui perkembangannya.
Rasio profitabilitas juga akan memberikan gambaran
efisiensi dan penggunaannya. Mengenai hasil akan memberikan dampak kepada
profitabilitas dapat dilihat setelah membandingkan pendapatan bersih setelah
pajak dan bunga dengan harta.
Alex S. Nitisemito dalam Pembelanjaan Perusahaan (1999:
78) menyatakan bahwa rasio profitabilitas adalah suatu rasio keuangan yang
mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan
sejumlah modal tertentu. Rasio tersebut dapat memberikan gambaran tentang kontrol
perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan.
D.
Hartanto dalam bukunya Akuntansi Untuk Usahawan (1999 : 23) menyatakan bahwa
profitabilitas ialah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.
Bambang
Riyanto dalam Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004: 29) menyatakan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu.
Beberapa
definisi tersebut rasio profitabilitas adalah perbandingan dari laba yang
diperoleh dengan jumlah atau laba dengan investasi yang ada, juga dapat
dikatakan kemampuan untuk mencapai keuntungan tertentu sebagai akibat dari
kebijaksanaan dan keputusan atas penggunaan dana dalam perusahaan sehingga
efisiensi dalam perusahaan dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan operasional.
Perhitungan
rasio profitabilitas ada beberapa cara atau rumus yang dapat dipilih tergantung
dari kepentingan penganalisa terhadap masalah keuangan tersebut (profit margn on sales, return on total
assets return worth dan lain sebagainya).
2. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
Erwan
Dukat, Alat-Alat Analisa Laporan Keuangan (1998: 3) mengemukakan bahwa jenis
rasio profitabilitas yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa data
antara lain :
a. Net profit margin (sales margin) adalah untuk
melihat efisiensi perusahaan dalam mencapai volume penjualan untuk menghasilkan
laba yang diharapkan, sedangkan operation assets turnover untuk melihat
efektivitas perusahaan yang dapat terjamin dan kecepatan operating assets turn
over perusahaan.
Suatu faktor
yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan adalah sampai sejauhmana
perusahaan mengelola usahanya agar dapat menghasilkan laba yang maksimal,
sedangkan laba itu sangat dipengaruhi oleh sejauhmana perusahaan mencapai
tingkat volume penjualan dengan biaya yang sewajarnya, karena tingkat efisiensi
dalam perusahaan akan menyebabkan semakin tinggi pula pencapaian net profit margin perusahaan. Adapun
rumus net profit tersebut adalah :
Net Profit Margin

Total Sales
Untuk
menaikkan net profit margin ada beberapa cara yang dapat ditempuh :
1. Menaikkan hasil
penjualan (net sales) yang lebih
besar dari kenaikan operating expenses.
2. mempertahankan net
sales dengan menekan operating expenses.
3. Mengusahakan net sales dengan harapan terjadi
penurunan operating expenses yang
lebih besar.
b. Rentabilitas
ekonomis (return on total assets)
yang sering juga disebut dengan istilah earning
power adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan keseluruhan
modal perusahaan. Adapun laba yang dimaksud adalah laba operasi dan modal
adalah jumlah aktiva.
Syarifuddin
Alwi, Alat-Alat Analisa Dalam Pembelanjaan (1999: 13) mengemukakan bahwa rasio
rentabilitas ekonomis adalah salah satu rasio rentabilitas yang dimaksud untuk
dapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan pada operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan.
Rasio
ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dan operasi perusahaan (net operating Income) dengan jumlah
investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan operasi tersebut (net operating assets).
Batas penjelasan tersebut diberikan suatu rumusan, adalah
:
Laba bersih sebelum pajak

Jumlah modal perusahaan
Rumus
tersebut memperlihatkan bahwa rasio rentabilitas ekonomis adalah hasil
perkalian profit margin dengan operating turn over, dimana keduanya
sangat mempengaruhi tingkat rendahnya rasio rentabilitas ekonomis (return on total assets).
c. Rentabilitas modal
sendiri (return on net worth) dengan
rumus sebagai berikut :
Laba bersih
sebelum pajak

Jumlah modal sendiri
Rentabilitas
modal sendiri tersebut menyangkut bagaimana tingkat kemampuan modal sendiri
dengan menghasilkan keuntungan yang dibandingkan adalah bukan keseluruhan modal
tetapi khususnya modal sendiri.
Bambang
Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004: 37) menyatakan
bahwa rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan anyata jumlah jumlah laba yang
tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak dengan jumlah modal sendiri
yang menghasilkan laba tersebut dipihak lain.
Alex
S. Nitisemito, dalam Pembelanjaan Perusahaan (1999: 60) menyatakan bahwa
rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara laba bersih (setelah
dikurangi dengan biaya-biaya untuk pihak lain termasuk pajak perseroan dan
bunga tetap) dibandingkan dengan modal sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar