1.
Pengertian Rasio Keuangan
Bambang Riyanto, Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan (1999:17) mengklasifikasikan rasio keuangan berdasarkan
sumbernya sebagai berikut :
a.
Rasio-rasio neraca
(balance sheet ratio)
terdiri dari current ratio,
acid test ratio, current to total assets ratio dan lain
sebagainya.
b.
Rasio-rasio
laporan rugi dan laba (income statement
ratio) terdiri dari gross profit margin, net operating income,
serta operating ratio dan lain sebagainya.
c. Rasio-rasio antar laporan (inter
statement ratio) terdiri dari assets turnover, inventory turnover, serta
receivable turnover dan lain sebagainya.
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Syarifuddin Alwi, Alat-alat Analisis Dalam
Pembelanjaan (2001:113) mengemukakan bahwa jenis-jenis rasio keuangan, yakni :
a. Rasio aktivitas adalah mengukur
kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia.
Adapun formula yang digunakan
dalam perhitungan rasio aktivitas
antara lain :
1) Perputaran assets (assets
turnover), yakni mengukur kemampuan dana dalam perusahaan
yang tertanam di dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode
tertentu atau dengan kata lain bahwa total
assets turnover adalah kemampuan suatu modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan revenue, dengan
rumus :
Hasil Penjualan Neto
Perputaran Assets =
―――――――――― x 1kali
(Assets Turnover) Total Aktiva
Berdasarkan
formulasi tersebut ( x 1 kali ), maka penulis
mengassumsikan bahwa penggunaan modal kerja yang efisien apabila
memenuhi ketentuan yang disebutkan di atas.
2) Perputaran persediaan
(inventory turnover), yaitu merupakan
pengukuran terhadap efektivitas perusahaan dalam meng-gunakan persediaan
dengan rumus :
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = ――――――――――― x 1kali
(Inventory Turnover) Persediaan Rata-rata
3) Perputaran
modal kerja (working
capital turnover), yaitu kemampuan perputaran modal kerja netto dalam suatu periode tertentu,
dengan rumus :
Hasil Penjualan Neto
Perputaran Modal Kerja = ――――――――――― x 1 kali
(Working Capital Turnover) Ak. Lancar - Ht. Lancar
c.
Rasio
rentabilitas, yaitu menunjukkan tingkat keuntungan dan tingkat efisiensi
perusahaan dengan rumus :
Laba Bersih Sebelum Pajak
1)
RentabilitasEkonomis =
――――――――――――― x 100 %
Jumlah Modal Perusahaan
Melihat kemampuan perusahaan
menggunakan seluruh dananya
untuk menghasilkan
keuntungan.
Laba Bersih Setelah Pajak
2)
Rentabilitas Modal =
――――――――――――― x 100 %
Sendiri Jumlah Modal
Sendiri
Melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan
terhadap pemilik dana atau
modal sendiri dalam perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar