Powered By Blogger

Senin, 04 Februari 2013

Pengertian Manajemen Keuangan


Upaya meninjau struktur keuangan suatu perusahaan dalam hubungan dengan aktifitas adalah merupakan kebijaksanaan menejemen keuangan. Hal ini disebabkan aktifitas muncul sebagai akibat dari kebijaksanaan manajemen dalam hal memperoleh dana atau modal untuk membiayai kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Bambang Riyanto Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan(1998:3) mengemukakan bahwa : “Manajemen keuangan meliputi semua aktivitas yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin”.
Selanjutnya Munawir. S Analisa laporan keuangan ( 1998 : 13 ) mengemukakan bahwa : “Manajemen keuangan merupakan semua kegiatan perusahaan yang ditujukan untuk mendapatkan dan menggunakan dana dengan cara efisien dan efektif”.
Dari defenisi manajemen keuangan yang dikemukakan penulis maka dapat dikatakan bahwa manajemen keuangan meliputi usaha untuk menarik dan mengumpulkan dana beserta modal dengan biaya yang rendah dan dengan syarat yang menguntungkan, serta dengan cara efisien dan efektif.

4
 
                                   
Efisien yang dimaksud adalah perbandingan antara input dan output dan anatara daya usaha dan hasil yang dicapai. Sedangkan efektif adalah usaha pencapaian prestasi yang sebesar-besarnya dari suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.
Lebih lanjut Lukman Syamsuddin Manajemen keuangan perusahaan (1997 : 7 ) mempertegas secara rinci arti penting dalam manajemen keuangan dalam perusahaan sebagai berikut :
a.    Penilaian posisi keuangan perusahaan
b.    Mencari pinjaman-pinjaman jangka pendek
c.    Mencakup masalah mencari pinjaman-pinjaman jangka panjang, menilai dan membeli aktiva tetap serta menerapkan kebijaksanaan deviden perusahaan.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi sesungguhnya manajemen keuangan itu merupakan prinsip-prinsip ekonomi dalam pengambilan keputusan keuangan, dan secara luas manajemen keuangan tersebut menyangkut berbagai aspek sehingga keputusan manajemen keuangan dapat mempengaruhi tingkat harga, bhkan kelancaran jalannya perusahaan secara keseluruhan.
James C. Horne Prisip-prinsip manajemen perusahaan ( 1997 : 5 ) mengemukakan bahwa : “Fungsi-fungsi pembelanjaan terdiri atas tiga keputusan utama yang harus diambil perusahaan :
·         Keputusan investasi (Investmen Decision) adalah keputusan yang berhubungan denga struktur keuangan dan struktur modal.
·         Keputusan pembelanjaan (Financial Decision) yaitu kemampuan untuk menentukan struktur keuangan dan struktur modal keuangan yang optimal, agar dapat meningkatkan dan memaksimumkan pendapatan dan kekayaan para pemegang saham atau pemilik perusahaan.
·         Keputusan Deviden (Deviden Decision) adalah keputusan yangberhubungan dengan pembagian keuntungan terhadap pemegang saham dan laba yang ditahan.
Pengertian pembelanjaan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelanjaan bukan saja bagaimana pendapatan laba tetapi juga bagaimana penggunaan dana tersebut efektif dan efisien. Pembelanjaan tersebut dapat dipandang sebagai usaha penarik modal atau disebut pembelanjaan aktif, dapat juga dipandang sebagai usaha penggunaan modal dalam hal ini suatu perusahaan yang memiliki uang dan meminjamkannya pada perusahaan lain maka disebut juga pembelanjaan pasif, dapat berupa kuantitatif (besarnya dana yang akan di tarik) dapat pula dalam artian kualitatif (jenis dana yang akan ditarik).
Dalam artian kuantitatif meliputi persoalan-persoalan tentang berapa lama dana akan ditarik, pendapatan apa yang di peroleh dengan dana tersebut (sektor rentabilitas).

Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Dalam memberikan pengertian pemasaran, banyak diantara para ahli ekonomi yang memberikan pendapat yang berbeda-beda. Walaupun demikian dengan memperhatikan beberapa definisi pemasaran dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pemasaran mengandung arti yang cukup luas, yaitu mencakup segala aktifitas yang berhubungan dengan pelaksanaan yang mengumpulkan dan menyalurkan barang-barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pemasaran, maka berikut penulis memaparkan pengertian pemasaran dari kutipan buku.
Menurut M.Mursid dalam buku Manajemen Pemasaran (1997 :26) mengemukakan pendapat bahwa “pengertian pemasaran tidak lain dari pada proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen dalam arti luas, pemasaran meliputi hal-hal yang bersifat abstrak seperti asuransi, surat-surat saham dan surat-surat obligasi.
Dari pengertian atau definisi yang dikemukakan oleh ahli tersebut diatas, pada umumnya menekankan pada pengertian pemasaran sebagai suatu sistem atau kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar aru barang dari produsen ke konsumen. Dari pengertian di atas diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh perusahaan atau produsen adalah bagaimana merealisasikan aktifitas penyampaian barang dan jasa itu ke tangan konsumen agar mamperoleh keuntungan (profit) yang optimal untuk mempertahankan kelanjutan usaha dari perusahaan tersebut.
Menurut Indiryo Gitusodarmo  dalam buku Manajemen Pemasaran (2000 ; 1) mengemukakan pengertian pemasaran sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.
Berdasarkan definisi tersebut disimpulkan bahwa semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian produknya disenangi oleh pasar. Tidak semua produk dapat diterima oleh pasar, banyak produk yang tidak laku dijual. Agar supaya suatu produk dapat diterima oleh pasar haruslah dilakukan berbagai kegiatan, tanpa kegiatan-kegiatan tertentu produk tidak dapat diterima oleh pasar. Sebelum produk tersebut dapat diterima terlebih dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal pasar terutama yang menjadi segmen. Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu dapat dikenal saja tidaklah mudah. Banyak produk dipasarkan pada saat ini yang kita sendiripun tidak mengetahui atau belum pernah mengenalnya. Keadaan merupakan bukti bahwa kegiatan pemasarannya kurang baik.
Kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha setelah produk itu selesai diproduksi. Hal ini tidaklah demikian karena kegiatan untuk membuat agar produk itu dapat diterima, sebenarnya haruslah direncanakan sebelum sehingga produk itu betul-betul dapat sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pasar. Apabila produk itu tidak cocok dengan kebutuhan atau selera pasar maka produk tersebut tidak akan dapat diterima oleh pasar. Akan kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai tujuannya maka diperlukan adanya kegiatan manajerial karena kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisaikan, dikoordinasikan, serta diawasi akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Beberapa pengertian pemasaran tersebut di atas telah disebutkan oleh para ahli, maka berikut ini menurut Chandra Gregorius dalam buku Strategi dan Program Pemasaran (2001 ; 1) yang berpendapat lain mengenai pemasaran bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa yang bernilai satu sama lain.
Dari definisi di atas daptlah diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas dari pada penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimilai dangan mengidentisir kebutuhan konsumen yang perlu dupuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.
Selain itu pemasaran juga dapat diartikan sebagai “Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa dalam rangka memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
Menurut Marius P. Angipora dalam buku Dasar-Dasar Pemasaran (2002 ; 5) berpendapat lain mengenai pemasaran. Pemasaran adalah proses bisnis yang dinamis karena merupakan suatu proses integral yang menyeluruh dan bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai.
Dunia pemasaran yang pada awalnya hanya dikenal bagi dunia usaha dan peranannya yang sederhana bagi suatu perusahaan yang mencari keuntungan pada akhirnya telah merasuk dalam kehidupan kita sehari-hari baik sebagai individu, kelompok organisasi non laba maupun organisasi laba dan bahkan negara.
Adapun pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Khotler dalam buku Marketing (2001 : 11) bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan membuat dan menangani pertukaran yang menguntungkan dengan para pembeli, sasaran dengan maksud agar meraih tujuan perusahaan, seperti keuntungan, laju penjualan, bagian pasar dan sebagainya.

Pengertian dana pihak ketiga


yang dimaksud dana pihak ketiga disini adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk tabungan,giro dan deposito.
            Berikut ini adalah pengertian tabungan,giro dan deposito menurut undang-undang RI No.10 tentanmg perbankan.
1     Tabungan adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat di tarik dengan cek atau bilyet giro atau alat yang dipersamakan dengan itu.
2     Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat dengan menggunakan cek,bilyet giro,sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.
3     Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat di lakukan pada waktu tertentu berdasarkanperjanjian nasabah penyimpan denagn baik.

Pengertian Bank


                                              
            Secara umum bank dikenal sebagai tempat menyimpan uang dan menhimpun uang bagi mereka yang membutuhkan. Di samping itu bank juga dikenal sebagi tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti biaya listrik,telphone dan air
Menurut undang-undang no.10 tahun 1998 bank adalah badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit dan atau lain-lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Melayu S.P. Hasibuan (1996:9) mengemukakan pengertian bank sebagai berikut,” bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan pemberi kredit, mempermudah pembayaran dan penagihan, stabilisator moneter dan dinamisator pertumbuhan ekonomi.
Sementara menurut kasmir (2001:11),”bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah mengimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya  

Pengertian Promosi dan Tujuan Promosi


1. Pengertian Promosi
Promosi menurut Swastha DH dalam bukunya ”Saluran Pemasaran”(1999 :26) merupakan salah satu unsur atau variabel dalam marketing mix yang bertujuan untuk memperkenalkan, mengingatkan, membujuk serta memberitahu konsumen mengenai suatu produk atau barang maupun jasa yang ditawarkan
Bagi konsumen yang menginginkan agar produknya habis terjual sudah tentu harus menggunakan strategi pemasaran yang baik. Strategi  yang digunakan oleh perusahaan seperti perencanaan produk, penentuan harga dan saluran distribusi kurang berarti tanpa didukung dengan usaha mempromosikan produk hingga ke tangan konsumen. Masalah semakin ketatnya persaingan di antara para pengusaha dalam memperebutkan pasar yang sama sedikit banyaknya turut memegang peranan terhadap pemakaian sarana promosi secara meluas pada setiap perusahaan.
Gejala pemakaian promosi secara meluas hampir menjangkau segala bidang usaha, baik usaha yang berorientasi bisnis maupun usaha non bisnis. Kesemuanya mengharapkan agar apa yang dihasilkan untuk konsumen mencapai sasaran.
Perusahaan  atau lembaga sebagai pembawa pesan berusaha mengadakan komunikasi dengan masyarakat agar dapat membujuk dan mempengaruhinya untuk mengikuti keinginan perusahaan. Semahalnya dengan perusahaan bisnis yang mempengaruhi masyarakat atau konsumen melalui usaha promosi agar mau membeli produknya atau dengan kata lain promosi merupakan kegiatan bagaimana perusahaan itu menyampaikan informasi yang sangat tepat pada konsumen yang tepat pula mengenai produk perusahaan, dan mampu meyakinkan konsumen bahwa konsumen tidak salah dalam memilih produk dengan harga yang pantas. Keberhasilan perusahaan dalam mempromosikan produknya terlihat dari besarnya minat konsumen untuk membeli.
Bauran promosi untuk setiap produk adalah berbeda-beda pula biasanya untuk barang dan jasa lebih banyak menggunakan sarana promosi berupa periklanan dan personal selling, dan kedua alat tersebut bisa pula dilengkapi dengan promosi penjualan. Sedang publisitas dapat membantu dalam menciptakan kesan positif bagi perusahaan maupun produk.
Untuk menentukan variabel bauran promosi yang paling efektif, sangat sulit dalam manajemen perusahaan, sementara itu perusahaan dituntut untuk mencari kombinasi terbaik atas penggunaan alat-alat tersebut. Kesulitan yang dihadapi yaitu manajemen tidak dapat mengetahui secara pasti mengenai luasnya kegiatan periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas atau alat promosi lain yang dipakai. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kombinasi terbaik dari variabel bauran promosi adalah :
a)    Besarnya Dana Promosi
            Menentukan kombinasi promosional mix yang efektif sangat tergantung dari besarnya dana yang tersedia untuk keperluan tersebut. Semakin besar dana yang tersedia, semakin efektif pula kegiatan promosinya. Sebaliknya dengan dana yang kecil akan menyebabkan kurang efektifnya promosi. Oleh sebab itu, bagi perusahaan yang memiliki dana sangat terbatas sebaliknya menggunakan sarana periklanan dari pada menggunakan sarana personal selling
b)    Sifat Pasar
Hal ini tergantung dari seberapa luasnya wilayah pemasaran produk perusahaan, apakah dalam batas pasar lokal, nasional ataukah internasional. Jika pasarnya bersifat lokal tentunya sarana promosi yang digunakan juga tidak banyak, mungkin sudah cukup dengan menggunakan personal selling saja. Lain halnya dengan daerah pasar nasional dan internasional yang menemukan beberapa sarana promisi. Jadi, tidak cukup dengan hanya menggunakan iklan tanpa desertai sarana promosi lainnya.
c)    Konsentrasi Pasar
Masalah konsentrasi pasar dapat mempengaruhi strategi yang dipakai perusahaan terhadap : jumlah pembeli, jumlah pembeli potensional yang beraneka ragam dan konsentrasi secara nasional. Bagi perusahaan yang mengarahkan penjualannya satu kelompok pembeli, maka saat promosi yang digunakan juga akan berbeda dengan perusahaan yang memusatkan penjualannya pada semua kelompok pembeli.
d)    Jenis pembeli
Pembeli industri, konsumen rumah tangga, dan pembeli lainnya akan mempengaruhi strategi  promosi yang dilakukan perusahaan. Kadang-kadang perantara turut ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan untuk membantu mencapai sasaran pasar.
e)    Jenis Produk
Jenis produk seperti barang konsumsi dan barang industri merupakan faktor lain yang ikut menetukan pemakaian strategi promosi perusahaan. Baik barang konsumsi maupun barang industri akan berbeda cara mempromosikannya. Untuk jenis barang industri, terutama jenis instalasi atau barang berharga cukup tinggi lebih tepat kalau memanfaatkan sarana promosi personal selling. Sementara itu periklanan lebih banyak dipakai untuk mempromosikan jenis barang- barang konsumsi, terutama pada barang konvenience sebab memerlukan saluran distribusi yang luas dan tidak tepat bagi jenis barang industri. Berbeda dengan sarana promosi lain, yakni publisitas dan promosi penjualan. Keduanya dapat digunakan baik untuk mempromosikan barang konsumsi maupun barang industri.
f)     Tahap-tahap Siklus Kehidupan Produk
Strategi promosi yang dipakai pada setiap tahap dalam siklus kehidupan produk berbeda-beda sesuai kondisi pada saat tersebut. Pada tahap perkenalan, pemasaran diarahkan untuk mendorong peningkatan permintaan primer atau primary demand terlebih dahulu dan bukannya permintaan selektif atau selektif demand. Jadi, perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum mempromosikan suatu merek tertentu.
Kegiatan personal selling dapat lebih diutamakan dari pada kegiatan promosi lainnya, ketika perusahaan memasuki daerah pemasaran baru atau menjual produk baru. Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan dan kejenuhan, perusahaan dapat menitukberatkan periklanan pada kegiatan promosinya. Memasuki tahap kemunduran, usaha-usaha promosi sudah tidak banyak membantu tingkat penjualan perusahaan. Iklan hanya dapat dipergunakan untuk mengingatkan saja.

2. Tujuan Promosi
Telah disebutkan dimuka bahwa, promosi adalah salah satu bagian dari variabel marketing mix. Dengan sendirinya pomosi juga turut memberikan andil yang besar terhadap keberhasilan program pemasaran perusahaan. Pada umumnya, perusahaan melakukan promosi dengan mendasarkan pada tujuan-tujuan di bawah ini, sebagaimana yang dikemukakan oleh Swasta (1999 : 3), yaitu :
1.     Memodifikasi tingkah laku
2.     Memberitahu
3.     Membujuk
4.    Mengingatkan
            Tujuan utama yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar terdiri dari beberapa alternatif antara lain berupa menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Oleh karena itu, secara mendalam tujuan promosi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.    Memodifikasikan tingkah laku
            Ada beberapa  alasan yang menyebabkan orang-orang melakukan komunikasi, di antarnya : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan informasi, mengemukakan pendapat atau ide lain halnya dengan informasi, dari segi lain, berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat, serta memperkuat tingkah laku yang ada. Penjual sebagai sumber selalu berusaha menciptakan kesan yang baik tentang dirinya (promosi kelembagaan) atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentiangan perusahaan yang berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat diketahui dengan jelas.
b. Memberitahu
            Promosi yang bersifat meningkatkan ditujukan agar konsumen atau pembeli yang ada tidak lupa akan produk perusahaan yang tetap setia membeli produk perusahaan tersebut. Dengan mengingatkan konsumen berarti terus dapat mempertahankan merek produk di hati masyarakat. Cara ini baik dilakukan ketika produk memasuki tahap kedewasaannya di dalam siklus kehidupan.
C. Membujuk
            Promosi yang dilakukan dapat dimaksudkan untuk memberitahukan konsumen tentang produk yang ditawarkan perusahaan. Tujuan ini lebih tepat dijalankan oleh perusahaan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produknya. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat membentu uraian pengambilan keputusan untuk pembeli.
            Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembeli terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
d.  Mengingatkan
Sebagian masyarakat kurang menyukai promosi yang bersifat membujuk atau persuasif. Tetapi pada kenyataannya promosi ini banyak dipakai perusahaan terutama dalam upaya untuk meningkatkan penjualan, mendorong pembelian. Perubahan mengharapkan adanya kesan positif dari konsumen sehingga dapat memberi pengaruh yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini banyak digunakan pada saat produk tersebut mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupan produk.
Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merk-merk produk yang dihasilkan, yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya di manapun mereka berada.
Dari keseluruhan alternatif tujuan promosi yang dilakukan perusahaan tersebut di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan bekaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat mengenal produk perusahaan memahaminya, berubah sikap  menyukai, yakin dan pada hakekatnya akhirnya membeli dan selalu mengingat akan produk tersebut.

Pengertian Promotional Mix


Promosi merupakan salah satu unsur atau variabel dalam marketing mix yang bertujuan  untuk memperkenalkan,mengingatkan,membujuk serta memberitahukan konsumen mengenai suatu produk atau barang maupun jasa yang ditawarkan.
            Bagi perusahaan yang menginginkan agar produknya habis terjual sudah tentu harus menggunakan strategi pemasaran yang baik.Strategi yang digunakan oleh perusahaan seperti perencanaan produk,penentuan harga dan saluran distribusi kurang berarti tanpa didukung dengan usaha mempromosikan produk hingga ke tangan konsumen. Masalah semakin ketatnya persaingan di antara para pengusaha dalam memperebutkan pasar yang sama sedikit banyaknya turut memegang peranan terhadap pemakaian sarana promosi secara meluas pada setiap perusahaan.
            Gejala pemakian promosi secara meluas hampir menjangkau segala bidang usaha, baik usaha yang berorientasi bisnis maupun usaha non bisnis. Kesemuanya mengharapkan agar apa yang dihasilkan untuk konsumen mencapai sasaran.
            Perusahaan atau lembaga pembawa pesan berusaha mengadakan komunikasi dengan masyarakat agar dapat membujuk dan mempengaruhinya untuk mengikuti keinginan perusahaan. Misalnya saja, departemen kesehatan sebagai lembaga non bisnis mempromosikan program Keluarga Berencana pada masyarakat supaya mengikuti anjuran tersebut. Sama halnya dengan perusahaan bisnis yang mempengaruhi masyarakat atau konsumen melalui usaha promosi agar mau membeli produknya.
            Untuk mengetahui dan mengenal secara mendalam mengenai apa sebenarnya promosi itu, maka berikut ini akan diketengahkan beberapa pendapat para ahli.
      Menurut pendapat Winardi (1989 : 23) bahwa :Promosi adalah metode-metode yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mengkomunikasikan kepada pasar target produk yang tepat yang harus dijual pada tempat yang tepat dan dengan harga yang tepat pula.
            Pada pokoknya pendapat ini menguraikan tentang bagaimana perusahaan itu menyampaikan informasi yang tepat pada konsumen yang tepat pula mengenai produk perusahaan, dan mampu menyakinkan konsumen bahwa konsumen tidak salah dalam memilih produk dengan harga yang pantas. Keberhasilan perusahaan dalam mempromosikan produknya terlihat dari besarnya minat konsumen untuk membeli.
            Pendapat yang dikemukakan di atas, menegaskan mengenai pemakaian metode untuk berkomunikasi dengan pasar sasaran, sudah seharusnya disesuaikan dengan kondisi yang ada. Maksudnya, setiap metode yang digunakan terlebih dahulu harus dicocokkan dengan pasar targetnya, apakah ditujukan pada konsumen kelas atas ataukah kelas menengah ke bawah. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan metode yang tepat dalam mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan pada pasar sasaran.
            Sesuai dengan masalah yang dihadapi, masalah penulisan ini lebih lanjut membahas salah satu variabel dalam marketing mix yaitu promotion (promosi) sebagai faktor yang dititikberatkan. Untuk menetapkan kebijakan promosi, perusahaan perlu memperhatikan kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi agar diperoleh suatu kebijakasanaan yang efektif.
            Pengertian promotional mix menurut Swastha yang dikutip dari karangan Angipora (2002 : 338) yaitu : ”Promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya yang kesemuanya mencapai program penjualan”.
            Sedangakan pengertian menurut Kotler promotional mix terdiri dari empat alat utama yaitu :
1.    Advertising : kegiatan pemasaran yang biasanya dilakukan oleh bank
2.    Sales promotion : kegiatan promosi penjualan yang dilakukan bank
3.    Publicity : kegiatan dalam memperkenallkan produk
4.    Personal selling : kegiatan bank untuk melakukan kontak langsung
Dari pendapat di atas, dapat diartikan bahwa iklan merupakan setiap bentuk penyajian non-personal dan promosi ide-ide, barang dan jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu.
Promosi penjualan adalah rangsangan jangka pendek, untuk merangsang pembeli atau penjual suatu produk atau jasa. Publisitas adalah suatu stimulasi non personal terhadap permintaan produk, jasa menyebarluaskan berita-berita komersil yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebarkan di radio, televisi atau panggung yang dengan tidak dibayar oleh pihak sponsor.

Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam konsep pemasaran modern dewasa ini, dikenal salah satu konsep pemasaran yaitu marketing mix. Marketing mix (bauran pemasaran) adalah merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh suatu perusahaan sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta merupakan alat bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat dikemukakan beberapa pengertian marketing mix oleh para ahli pemasaran seperti Kotler (2002 : 18) mengemukakan bahwa : ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasarn”.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan kombinasi seperangkat alat pemasaran yang dapat dikontrol oleh perusahaan yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku pembeli pada pasar sasaran.
Swastha (1999 : 78) juga mengemukakan bahwa : ”Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”.
Jadi untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan perusahaan, perlu mengkombinasikan dan mengkoordinasikan variabel-variabel dari marketing mix dalam kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien.
Guna memberikan gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel merketing mix, berikut ini dijelaskan masing-masing variabel tersebut sebagai berikut :
a.    Produk (Product)
Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan penawaran secara fisik, merknya, pembungkusnya, garansi dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini telah disesuikan, maka keputusan-keputusan harga, distribusi dan promosi dapat diambil.
b.    Harga (Price)
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, sebagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijakan harga ini menyangkut penetapan jumlah potongan, merk down, dan sebagainya.
c.Tempat / Distribusi (Place
            Di dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan penyimpanan produk dari produsen sampai ke konsumen pada waktu yang tepat.
            Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang tempat / distribusi, yaitu :
a)    Sistem transportasi perusahaan
b)    Sistem penyimpanan
c)    Pemilihan saluran distribusi
d. Promosi (Promotion)
   Periklanan adalah salah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat sesuai dengan yang ditargetkan. Sistem iklan tersebut dalam bentuk penyajian komunikasi non personal yang dilakukan lewat media pembayaran dengan menggunakan sponsor yang jelas. Komunikasi yang melalui sponsor bersifat massal karena menggunakan beberapa alat media seperti : radio, majalah, surat kabar, televisi, surat pos dan sebagainya.
Periklanan ini menjelaskan bahwa periklanan tidak dilakukan secara langsung dalam mengadakan komunikasi dengan pasar targetnya, tetapi melalui suatu perantara media. Ada penegasan dari pendapat ini yaitu, iklan tidak hanya digunakan oleh perusahaan bisnis saja, akan tetapi dipergunakan juga secara meluas oleh lembaga-lembaga non laba. Lain halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sigit    (1999 : 8) bahwa Advertensi (priklanan) adalah cara penyajian dengan kata-kata, cetakan, tulisan, gambar, atau mengunakan orang atau produk/jasa, yang dilakukan oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, atau untuk memperoleh suara atau dukungan.
Pendapat tersebut di atas menyimpulkan iklan sebagai pembentukan dari media-media yang dapat dilihat, didengar dengan maksud agar mendapatkan respon dari masyarakat / konsumen sesuai tujuan yang hendak dicapai dari pemasangan iklan itu.
Nitisemito (1999 : 56) memberikan definisi advertising yaitu : ”Periklanan ditujukan untuk memperkenalkan dan menimbulkan kepercayaan orang kepada merek tertentu dan dengan ini orang akan tertarik untuk membelinya”.
Jadi secara umum dikatakan, periklanan adalah cara mengadakan pendekatan dengan memanfaatkan media non personal apa saja untuk dapat mempengaruhi keputusan konsumen sehingga tertarik membeli produk yang ditawarkan. Setelah mengetahui beberapa pengertian dari advertising seperti  yang dijelaskan oleh para ahli, selajutnya perlu diketahui bagaimana penggunaannya.
Perusahaan yang ingin memutuskan penggunaan iklan dalam memperkenalkan produknya terlebih  dahulu menentukan media apa yang akan dipilih. Banyak media tersedia dimasyarakat untuk dipergunakan sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan pembeli sasaran, namun tidak semua jenis tersebut sama efektifnya untuk kegiatan promosi masing-masing perusahaan.
Langkah pertama yang perlu ditempuh sebelum menjatuhkan pilihan pada media komunikasi tertentu, adalah mengingat kembali siapa yang akan dijadikan sbagai pembeli sasaran bagi produk perusahaan. Langkah berikutnya, menyelidiki media komunikasi apa saja yang didengar, dilihat dan dibaca oleh para pembeli tersebut. Untuk sampai pada keputusan media mana yang terbaik bagi para pembeli sasaran, maka pelu diperhatikan faktor-faktor pemilihan media yaitu :
a.    Produk yang iklankan.
b.    Sistem distribusi produknya.
c.    Editorial
d.    Kemampuan teknis media
e.    Strategi periklanan saingan
f.     Sasaran yang akan dicapai
g.    Karakteristik media
h.    Biaya
Masalah pernyataan dalam iklan tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Terpilihnya media iklan yang dapat menjangkau pembeli sasaran barulah merupakan langkah pendekatan. Apakah mereka terpengaruh oleh penyajian iklan itu masih menjadi pertanyaan yang memerlukan perhatian khusus.
Sebuah iklan dikatakan mampu memenuhi fungsi sebagai alat promosi produk jika memenuhi empat macam syarat berikut.
Pertama, iklan harus dapat menarik perhatian objek sasarannya. Banyaknya cara yang dilakukan untuk menarik perhatian objek sasaran, baik yang sifatnya unik untuk menyegarkan sampai kepada cara-cara yang bombastik atau kadang-kadang tidak ada hubungannya sama sekali dengan produk yang diiklankan.
Kedua, iklan tersebut harus dapat membangkitkan minat pembeli sasaran untuk mengikutinya baik dengan membaca, melihat atau mendengarkan secara penuh. Hanya dengan mengikuti secara penuh, mereka dapat diharapkan memahami pesan tentang produk yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
Ketiga, iklan harus mampu mendorong keinginan pembeli untuk memiliki produk yang diiklankan.
Keempat, iklan harus mampu mendorong para pembeli sasaran untuk berpikir positif terhadap produk yang diiklankan, misalnya memperimbangkan untuk membeli produk tersebut di masa yang akan datang.
Adapun tujuan periklanan adalah untuk mempertahankan posisi pasar produk tersebut dan untuk meningkatkan permintaan bagi produk.
Promosi merupakan sarana komunikasi yang informatif dalam rangka menjual suatu barang dan jasa atau serangkaian produk. Promosi juga dapat memberikan arah bagi konsumen untuk melakukan pembelian.
Selain empat variabel marketing mix di atas, perusahaab juga harus memperhatikan dua variabel lainnya yaitu :
a.             Kekuatan Politik (Political Power)
Kekuatan politik, hukum, dan perundang-udangan dalam lingkungan pemasaran sangat erat berhubungan satu sama lain. Perundang-undangan diberlakukan, keputusan-keputusan hukum diinterpretasikan oleh pengadilan dan instansi-instansi pelaksana dibentuk dan dioperasikan, sebagian besar oleh orang-orang yang dipilih atau ditunjuk untuk menjabat dalam posisi-posisi politik. Akibatnya, kekuatan politik dalam lingkungan pemasaran memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan dan strategi pemasaran.
b.             Hubungan Masyarakat (Public Opinion)
            Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur akan tetapi ia juga harus berhubungan dengan kelompok kepentingan masyarakat yang besar.
            Masyarakat dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah nyata untuk mengolah hubungan yang berhasil dengan masyarakat utamanya. Kebanyakan perusahaan mengoperaikan departemen hubungan masyarakat untuk merencanakan hubungan itu.

Tujuan Promosi


Tujuan utama promosi menurut Alma dalam bukunya (2005:181) ialah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. Sedangkan tujuan pokok dari promosi yang telah dikemukakan oleh Basu Swastha dalam bukunya manajemen penjualan (1998:124) adalah untuk meningkatkan permintaan bagi produk. Permintaan dapat ditingkatkan dengan cara :
a)    Menaikkan jumlah pembeli
b)    Dan atau menaikkan tingkat penggunaan barang di antara pembeli yang ada.
Pembeli baru mungkin berasal dari pembeli merk saingan. Sedangkan tingkat penggunaan yang semakin besar dapat terjadi bilamana perusahaan selalu mengingatkan pembeli untuk rnenggunakan merknya atau dapat pula mengatakan pada pembeli tentang panggunaan baru dari produknya. Tujuan periklanan bagi suatu barang akan tergantung pada tahap yang ada di dalam siklus kehldupan produk tersebut. Biasanya promosi dilakukan untuk:
a.    Memberikan  kesadaran  pada  pembeli tentang  adanya  produk baru tersebut
b.    Mendorong distribusi merk baru
c.    Menunjukkan kepada pembeli dengan suatu alasan bagi pembeli produk baru. Semua itu ditujukan untuk mempertahankan posisi pasar produk tersebut.

Pengertian Strategi Promosi Penjualan


Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjuaian perorangafi, promosi penjuaian, dan publisitas menjadi suatu program- terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi keputusan membeli. Aktivitas promosi sangat mempengaruhi penjuaian yang dicapai perusahaan. Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk-produk dan meyakinkan para pembeli dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya.
Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya strategi pemasaran (1997:249), strategi promosi penjuaian adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukari untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai atau konsumen akhir yang bertujuan untuk meningkatkan omset penjuaian dengan jalan mempengaruhi konsumen secara langsung. Sedangkan menurut cravens dalam bukunya pemasaran stategis, (2002:77), strategi promosi penjuaian adalah perencanaan dan pengendalian komuriikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.
Dapat 'disimpulkan bahwa strategi promosi penjuaian adalah perencanaan atau kegiatan dari suatu organisasi/perusahaan agar dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.
Strategi promosi penjualan dapat juga dikaitkan dengan teknik pemasaran tanggapan langsung. Berbagai macam permainan dan hadiah bisa disertakan dalam pengiriman surat penawaran produk kepada calon pelanggan misalnya bingkisan-bingkisan seperti jam mobil. Promosi penjualan yang dilujukan bagi pembeli akhir yang berupa pencarian dan pencobaan produk pelanggan baru. Strategi promosi penjualan dilakukan untuk -membantu dan merangsang kekuatan penjualan perusahaan, rnendorong pameran dan promosi penjualan yang aktif di tempat pembelian dan mengusahakan agar calon pembeli mencoba suatu produk baru.
Fungsi dari strategi promosi penjualan adalah untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatar khusus, dan menciptakan insentif pembelian. Dalam mengembangkan strategi promosi penjualan pertama-tama perlu didefenisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi penjualan. Barikutnya tujuan-tujuan promosi khusus ditetapkan menyangkut kesadaran dan keinginan membeli. Perlu dievaluasi penghematan relatif dari metode-metode promosi penjualan yang wajar dan memilih metode-metode yang menawarkan kombinasi antara hasi' dan biaya yang terbaik. Baik isi promosi penjualan maupuri waktu harus dikoordinasikan dengan kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Akhirnya program ini dilaksanakan dan dievaluasi berdasarkan kesinamburigannya. Evaluasi mengukur sejauh mana tujuan telah dicapai. Misalnya hasil-hasil pameran dagang dapat dievaluasi untuk menentukan berapa banyak kontak yang dilakukan berubah menjadi pembelian.

Pengertian Promosi Penjualan


Meskipun menggunakan istilah promosi tefcapi pengertian dari promosi penjualan itu berbeda dengan promosi itu sendiri. Promosi merupakan istilah yang menggambarkan suatu bidang yang luas, sedangkan promosi penjualan hanya merupakan satu bagian saja dari promosi. Promosi penjualan mencoba untuk memasuki dan membujuk konsumen dengan alat serta metode yang diawasi oleh.perusahaan itu sendiri.
Menurut Nickles, dikutip Basu swastha (1998:279), promosi penjualan didefenisikan sebagai berikut, promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan perseorangan, periklanan dan publisitas, yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dari pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstasi dan sebagainya. Jadi secara luas fungsi promosi penjualan adalah rnenghubungkan antara periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa bidang tersebut.
Kemudian menurut William J. Stanton dalam bukunya prinsip pemasaran,  (1999:236), promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan dl luar periklanan, penjualan perseorangan dan publikasi yang menstimulasi pembelian oleh konsumen dan keefektifan dealer, misalnya pameran, pertunjukan, demonstrasi dan sebagainya. Sebenarnya promosi penjualan sederhana seperti penjual mobil. Dengan maksud mempengaruhi konsumen agar membeli barang-barangnya. Kegiatan-kegiatan semacam ini sekarang pun masih- dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yang cukup besar. Arti pentingnya promosi penjualan saat ini makin disadari, terutama dengan adanya persaingan yang makin tajarn dan keadaan buyers market dimana barang mencari pembeli.
Dengan promosi penjualan perusahaan mengharapkan penjualan akan dapat dinaikkan dan bagi perusahaan yang sudah berjalan baik, dengan kegiatan ini mengharapkan agar omset penjualan yang telah dicapai dapat dipertahankan. Tapi agar kegiatan promosi penjualan dapat mencapai sasaran dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, rnaka sebelum mengadakan promosi penjualan perusahaan hendaknya mengadakan pertimbangan segala faktor yang mempunyai kaitan dengan kegiatan ini sehingga promosi penjualan yang dilaksanakan betul-betul sukses
Dengan promosi penjualan ini pada umumnya biaya lebih ringan dan hasil yang dicapai dapat dilakukan dalam jangka pendek. Dengan mengusahakan supaya orang mau membeli barang-barangnya, maka dengan promosi penjualan ini perusahaan mengharapkan setelah membeli, konsumen akan mempunyai loyalitas merk yang dibelinya tersebut. Jadi aisini promosi penjualan dilaksanakan pada saat barang ini diual, dan dapat dilakukan sebelum dan sesudah barang itu dijual
Suatu hal yang menguntungkan dafan rnelaksanakan prornosi penjualan adalah tidak ketergantungan dalam peiaksanaan terhadap suatu media tertentu. Dengan demikian untuk melaksanakan promosi penjualan ini dapat ditimbulkan suatu ide-ide baru yang mungkin lebih baik dan lebih menarik.
Promosi penjualan sering digunakan sebagai alat pembantu yang bersama-sama dengan periklanan dan penjualan pribadi. Dengan demikian promosi penjualan dapat pula dinyatakan sebagai kegiatan yang melengkapi dan mendorong periklanan dan personal selling dan sifatnya berbeda dengan personal selling, karena personal selling ditujukan untuk perorangan sedangkan promosi penjualan ditujukan kepada kelompok pembeli atau calon pembeli. Perbedaan dengan periklanan adalah periklanan ditujukan pada kelompok konsumen dalam jumlah besar, sedangkan promosi penjualan mengkhususkan pada suatu kelompok konsumen dalam jumlah yang relatif kecil. Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan diantaranya adalah komunikasi, insentif dan undangan. Sifat komunikasi mengandung arti bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi infomiasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk. Sifat insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah mengundang khayalak untuk membeli saat itu juga
Jenis kegiatan promosi penjualan yang digunakan untuk mempromosikan barang produksi menurut William J. Stanton prinsip pemasaran,  (1999:238),yaitu:
a.   Mempromosikan barang produksi melalui:
1.    Plakat-plakat yang biasanya ditempel di toko-toko dengan tujuan memperkenalkan barang produksi tersebut
2.    Brosur-brosur   yaitu    informasi-informasi    berupa   tulisan    untuk memperkenalkan barang produksi.
3.    Papan nama, biasanya dijumpai di pinggir jalan raya baik di dalam maupun di luar kota untuk menarik simpati orang yang meiihatnya dan membacanya.
b.  Mempromosikan barang produksi derigan cara:
                                          i.    Potongan harga, biasanya dilakukari jika barang masih dalam tahap perkenalan
                                        ii.    Pameran barang, biasanya dilakukan pada acara perayaan atau keramaian.
                                       iii.    Pemberian   sample   barang,   yaitu   contoh   yang   diberikan   oleh perusahaan kepada calon pembeli secara cuma-cuma.
                                       iv.    Hadiah barang, yaitu hadiah yang diberikan oleh produsen kepada konsumen membeli produk dalam jumlah yang telah ditentukan.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam.  Melalui promosi    penjualan,    perusahaan    dapat   'menarik    pelanggan    baru, mempengaruhi   pelanggannya   untuk  mencoba  produk   baru.mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying ( pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer . Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya strategi pemasaran, (1997:229) Promosi    penjualan    yang    dilakukan    oleh    penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli.
2.    Trade Promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong/merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang/jasa dan" sponsor.
3.    Sales - force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual.
4.    Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertehankan kontak hubungan dengan pe'anggan lama dan mendidik pelanggan.
Menurut Rismiati dan Suratno dalam bukunya pemasaran barang dan jasa, (2001:262), tujuan promosi penjualan dibagi dalam 3 macam, yaitu :
a.     Bagi konsumen, Tujuannya adalah mencakup usaha mendorong konsumen antara lain untuk lebih banyak menggunakan produk, untuk rnembeli produk dalam unit yang lebih besar, untuk mencoba merek yang diprornosikan dan menarik pembeli merk lain yang bersaing dengan merk yang sedang diprornosikan.
b.     Bagi Pedagang, Tujuannya yaitu membujuk para pedagang untuk menjual barang produk baru,    membuat   para   pedagang   agar   setia   pada    merk   yang dipromosikan, mengingatkan pembelian ketika sedarig tidak musim dan memperoleh jalur pedagang baru.
c.     Bagi wiraniaga, Tujuannya memberi dukungan atas produk atau mode! baru dan untuk merangsang mereka mencari pelanggan-pelanggan baru.
Sedangkan tujuan digunakan sales promotion menurut Alma          (2005 : 188) adalah :
1.    Menarik para pembeli baru
2.    Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
3.    Menghindarkan konsumen lari ke merk lain
4.    Mempopulerkan merk
5.    Meningkatkan    volume    penjualan   jangka    penclok   dalam    rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang
6.    Memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen-konsumen/langganan lama 
Kemudian menurut Philip Khotler (1999 : 246) mengemukakan, bahwa   sarana-sarana promosi penjualan dapat berupa :
1.    Promosi yang diarahkan kepada pembeli, misalnya sample, kupon, pameran, demonstrasi/peragaan.
2.    Promosi yang diarahkan pada pedagang, misalnya discount.
3.    Promosi yang diarahkan pada pramuniaga, misalnya bonus.