Dalam konsep
pemasaran modern dewasa ini, dikenal salah satu konsep pemasaran yaitu marketing mix. Marketing mix (bauran
pemasaran) adalah merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh suatu
perusahaan sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen serta merupakan alat bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dapat dikemukakan
beberapa pengertian marketing mix oleh para ahli pemasaran seperti Kotler (2002
: 18) mengemukakan bahwa : ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai tujuan pemasarannya
di pasar sasarn”.
Dari definisi di
atas maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan kombinasi
seperangkat alat pemasaran yang dapat dikontrol oleh perusahaan yang digunakan
untuk mempengaruhi perilaku pembeli pada pasar sasaran.
Swastha (1999 :
78) juga mengemukakan bahwa : ”Marketing mix adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,
yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”.
Jadi untuk
mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan perusahaan, perlu
mengkombinasikan dan mengkoordinasikan variabel-variabel dari marketing mix
dalam kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien.
Guna memberikan
gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel merketing mix, berikut ini
dijelaskan masing-masing variabel tersebut sebagai berikut :
a.
Produk (Product)
Keputusan-keputusan
tentang produk ini mencakup penentuan penawaran secara fisik, merknya,
pembungkusnya, garansi dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat
dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah
ini telah disesuikan, maka keputusan-keputusan harga, distribusi dan promosi
dapat diambil.
b.
Harga (Price)
Pada setiap
produk atau jasa yang ditawarkan, sebagian pemasaran berhak menentukan harga
pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga antara
lain biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar.
Kebijakan harga ini menyangkut penetapan jumlah potongan, merk down, dan
sebagainya.
c.Tempat /
Distribusi (Place)
Di dalam
usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap
perusahaan melakukan kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan
penyimpanan produk dari produsen sampai ke konsumen pada waktu yang tepat.
Ada tiga
aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang tempat / distribusi,
yaitu :
a)
Sistem transportasi perusahaan
b)
Sistem penyimpanan
c)
Pemilihan saluran distribusi
d. Promosi (Promotion)
Periklanan adalah salah satu dari empat alat
penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif
terhadap pembeli dan masyarakat sesuai dengan yang ditargetkan. Sistem iklan
tersebut dalam bentuk penyajian komunikasi non personal yang dilakukan lewat
media pembayaran dengan menggunakan sponsor yang jelas. Komunikasi yang melalui
sponsor bersifat massal karena menggunakan beberapa alat media seperti : radio,
majalah, surat kabar, televisi, surat pos dan sebagainya.
Periklanan ini
menjelaskan bahwa periklanan tidak dilakukan secara langsung dalam mengadakan
komunikasi dengan pasar targetnya, tetapi melalui suatu perantara media. Ada
penegasan dari pendapat ini yaitu, iklan tidak hanya digunakan oleh perusahaan
bisnis saja, akan tetapi dipergunakan juga secara meluas oleh lembaga-lembaga
non laba. Lain halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sigit (1999 : 8) bahwa Advertensi (priklanan)
adalah cara penyajian dengan kata-kata, cetakan, tulisan, gambar, atau
mengunakan orang atau produk/jasa, yang dilakukan oleh suatu lembaga
(perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, atau
untuk memperoleh suara atau dukungan.
Pendapat tersebut
di atas menyimpulkan iklan sebagai pembentukan dari media-media yang dapat
dilihat, didengar dengan maksud agar mendapatkan respon dari masyarakat /
konsumen sesuai tujuan yang hendak dicapai dari pemasangan iklan itu.
Nitisemito (1999
: 56) memberikan definisi advertising yaitu : ”Periklanan ditujukan untuk
memperkenalkan dan menimbulkan kepercayaan orang kepada merek tertentu dan
dengan ini orang akan tertarik untuk membelinya”.
Jadi secara umum
dikatakan, periklanan adalah cara mengadakan pendekatan dengan memanfaatkan
media non personal apa saja untuk dapat mempengaruhi keputusan konsumen
sehingga tertarik membeli produk yang ditawarkan. Setelah mengetahui beberapa
pengertian dari advertising seperti yang
dijelaskan oleh para ahli, selajutnya perlu diketahui bagaimana penggunaannya.
Perusahaan yang
ingin memutuskan penggunaan iklan dalam memperkenalkan produknya terlebih dahulu menentukan media apa yang akan
dipilih. Banyak media tersedia dimasyarakat untuk dipergunakan sebagai jembatan
komunikasi antara perusahaan dengan pembeli sasaran, namun tidak semua jenis
tersebut sama efektifnya untuk kegiatan promosi masing-masing perusahaan.
Langkah pertama
yang perlu ditempuh sebelum menjatuhkan pilihan pada media komunikasi tertentu,
adalah mengingat kembali siapa yang akan dijadikan sbagai pembeli sasaran bagi
produk perusahaan. Langkah berikutnya, menyelidiki media komunikasi apa saja
yang didengar, dilihat dan dibaca oleh para pembeli tersebut. Untuk sampai pada
keputusan media mana yang terbaik bagi para pembeli sasaran, maka pelu
diperhatikan faktor-faktor pemilihan media yaitu :
a.
Produk yang iklankan.
b.
Sistem distribusi produknya.
c.
Editorial
d.
Kemampuan teknis media
e.
Strategi periklanan saingan
f.
Sasaran yang akan dicapai
g.
Karakteristik media
h.
Biaya
Masalah
pernyataan dalam iklan tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan. Terpilihnya
media iklan yang dapat menjangkau pembeli sasaran barulah merupakan langkah
pendekatan. Apakah mereka terpengaruh oleh penyajian iklan itu masih menjadi
pertanyaan yang memerlukan perhatian khusus.
Sebuah iklan
dikatakan mampu memenuhi fungsi sebagai alat promosi produk jika memenuhi empat
macam syarat berikut.
Pertama, iklan
harus dapat menarik perhatian objek sasarannya. Banyaknya cara yang dilakukan
untuk menarik perhatian objek sasaran, baik yang sifatnya unik untuk
menyegarkan sampai kepada cara-cara yang bombastik atau kadang-kadang tidak ada
hubungannya sama sekali dengan produk yang diiklankan.
Kedua, iklan
tersebut harus dapat membangkitkan minat pembeli sasaran untuk mengikutinya
baik dengan membaca, melihat atau mendengarkan secara penuh. Hanya dengan
mengikuti secara penuh, mereka dapat diharapkan memahami pesan tentang produk
yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
Ketiga, iklan
harus mampu mendorong keinginan pembeli untuk memiliki produk yang diiklankan.
Keempat, iklan
harus mampu mendorong para pembeli sasaran untuk berpikir positif terhadap produk
yang diiklankan, misalnya memperimbangkan untuk membeli produk tersebut di masa
yang akan datang.
Adapun tujuan
periklanan adalah untuk mempertahankan posisi pasar produk tersebut dan untuk
meningkatkan permintaan bagi produk.
Promosi merupakan
sarana komunikasi yang informatif dalam rangka menjual suatu barang dan jasa
atau serangkaian produk. Promosi juga dapat memberikan arah bagi konsumen untuk
melakukan pembelian.
Selain empat
variabel marketing mix di atas, perusahaab juga harus memperhatikan dua
variabel lainnya yaitu :
a.
Kekuatan Politik (Political Power)
Kekuatan politik,
hukum, dan perundang-udangan dalam lingkungan pemasaran sangat erat berhubungan
satu sama lain. Perundang-undangan diberlakukan, keputusan-keputusan hukum
diinterpretasikan oleh pengadilan dan instansi-instansi pelaksana dibentuk dan
dioperasikan, sebagian besar oleh orang-orang yang dipilih atau ditunjuk untuk
menjabat dalam posisi-posisi politik. Akibatnya, kekuatan politik dalam
lingkungan pemasaran memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan dan strategi
pemasaran.
b.
Hubungan
Masyarakat (Public Opinion)
Perusahaan
tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur akan tetapi ia juga harus berhubungan dengan kelompok kepentingan
masyarakat yang besar.
Masyarakat
dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Perusahaan yang bijaksana mengambil langkah nyata untuk mengolah hubungan yang
berhasil dengan masyarakat utamanya. Kebanyakan perusahaan mengoperaikan
departemen hubungan masyarakat untuk merencanakan hubungan itu.