Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana
untuk membiayai perusahaan. Setiap dana yang digunakan oleh perusahaan
mempunyai biaya modal yang harus ditanggung.
Madal (capital) merupakan faktor produksi yang
dibutuhkan dan seperti faktor-faktor produksi lainnya, modal mempunyai biaya.
Biaya setiap komponen disebut biaya komponen (component cost) dari jenis modal tertentu.
Modal yang
dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri atas modal asing dan
modal sendiri. Modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman para
kreditur suplier dan perbankan. Sedangkan modal sendiri merupakan modal yang
berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan (pemengang saham)
maupun laba yang tidak dibagikan (laba ditahan). Apabila perusahaan menjual
surat berharga kapada investor, maka perusahaan berkewajiban memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor
tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti :
biaya bunga, biaya penurunan surat berharga, dan biaya lain yang berkaitan
dengan perolehan modal tersebut.
Biaya modal (cost of capital) adalah biaya rill yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik dari hutang, saham
preferen atau saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi
atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya biaya rill yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh dana yang diperlukan.
Menurut Agus Sartono
dalam bukunya Manajemen Keuangan (1998:217) mengatakan bahwa biaya modal adalah
biaya yang harus dikeluarkan atau harus dibayar untuk mendapatkan modal baik
yang berasaldar utang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk
membiayai investasi perusahaan.
Lebih lanjut Agus
Sartono mengatakan bahwa saham preferen pada umumnya lebih beresiko
dibandingkan dengan utang obligasi. Jaminan atas modal yang ditanamkan dan
pembayaran laba bagi pemegang saham preferen adalah setelah para pemegang
opligasi dibayar. Dengan demikian juga pembayaran deviden saham preferen
dibayarkan setelah pembayaran bunga utang. Konsekuensinya investor saham
preferen akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada pemegang
obligasi.
merupakan sumber dana yang paling beresiko dibandingkan dengan
sumber dana lain, hal ini disebabkan karena pembayaran deviden kepada pemegang
saham biasa dibayarkan setelah pembayaran bunga dan saham preferen. Dengan
demikian pembayaran deviden untuk saham biasa lebih diprioritaskan untuk
ditangguhkan apabila perusahaan mengalami kesulitan. Sebagai kosekueansi yang
logis, maka pemegang saham biasa akan meminta keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan tingkat keuntungan saham preferen dan utang
Oleh sebab itu,
ketidak pastian pembayaran deviden saham biasa menjadi semakin besar
dibandingkan dengan bunga dan deviden sahampreferen. Perlu diperhatikan bahwa
penentuan besarnya biaya modal perusahaan sangat penting karena ada tiga
alasan.
1.
Memaksimalkan
nilai perusahaan mensyaratkan adanya minimalisasi semua biaya input termasuk
biaya modal.
2.
Keputusan
investasi yang tepat mensyaratkan estimasi biaya modal yang tepat.
3.
Beberapa
keputusan lain seperti leasing, pembelian kembali obligasi perusahaan dan
manajemen modal kerja memerlukan estimasi biaya modal.
Perusahaan yang
mengunakan dana dari laba ditahan juga ada biaya walaupun laba ditahan berasal
dari hasi usaha perusahaan. Biaya modal yang brasal dari laba
ditahan disebut sost of retained earning.
Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of retun) yang disyaratkan diterima oleh investor. Hal ini
karena apabila modal tersebut diinvestaskan pada perusahaan lain maka akan
mendapatkan keuntungan. Besarnya keuntungan tersebut sama dengan besarnya
keuntungan apabila perusahan menginvestasikan dana laba ditahan tersebut atau
sama besarnya dengan rate of return
yang diharapkan diterima dari investasi pada saham (expected rate of return on the stock).
Apabila investor memperkirakan tingkat
keuntungan yang terjadi tinggi, yang berarti menurunya daya beli uang yang
dimiliki, maka ia akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk
investasinya. Begitu juga apabila diperkirakan permintaan dana meningkat maka
terjadi kelebihan permintaan kemudian mengakibatkan investor meminta keuntungan
yang lebih tinggi juga, sehinga dicapai titik keseimbangan pada tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
Dua faktor tersebut yang sangat mempengaruhi return pada surat
berharga bebas resiko reguired rate of
return bagi surat
berharga juga akan dipengaruhi oleh risk
free securities tersebut. Bagi surat
berharga yang spesifik terdapat empat komponen resiko yang menentukan risk
premium, keempat komponen itu adalah :
(1). Business risk,
(2). Financial risk,
(3). Marketabiliti risk atas surat berharga kemudian,
(4). Interest rate risk.
Biaya modal juga dapat diukur dengan rate of return minimum dari investasi
baru yang dilakukan perusahaan, tentu dengan asumsi bahwa tingkat resiko
investasi barutersebut sama dengan resiko aktiva yang dimiliki perusahaan saat
ini dan pengertian biaya modal tu adalah biaya modal rata-rata tertimbang.
Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya
untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal invidual. Biaya modal
individu tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal. Namun apabila
perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung
adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted
average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan.
Sekali lagi bahwa konsep biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besar biaya
nyata atau (rill) dari penggunaan dana dari masing-masing sumber dana.
Konsep biaya modal erat hubungannya dengan
konsep mengenai pengertian tinggkat keuntungan yang disyaratkan (requiret rate of return). Tingkat
keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu pihak
investor dan pihak perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya requiret rate of return merupakan
tingkat keuntungan (rate of return)
yang mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki.
Jika investasi baru menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih besar dari pada biaya
modal, maka nilai perusahaan akan meningkat. Sebaliknya apabila
investasi baru tersebut menberikan tingkat keuntungan yang lebih rendah dari
pada biaya modal, maka nilai perusahaan akan menurun.
Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan
dana (modal), besarnya requiret rate of
return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan modal tersebut. Biaya utang misalnya, tidak sama dengan bunga yang
dibayarkan kepada kreditur karena untuk mendapatkan utang tersebut tidak hanya
bunga yang harus dikeluarkan perusahaan, tetapi juga ada biaya-biaya seperti
biaya notaris, biaya provisi, biaya materai, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar