Powered By Blogger

Selasa, 05 Februari 2013

Pengertian Rasio Standar


            S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan (1998: 78) menyatakan bahwa pengertian rasio standar dalam analisa laporan keuangan adalah menunjukkan hukuman antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
             Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Secara individual rasio itu kecil, artinya kecuali jika dibandingkan dengan rasio standar yang layak dijadikan dasar perbandingan. Apabila tidak ada standar yang dipakai sebagai alat perbandingan dari penafsiran rasio-rasio suatu perusahaan, menganalisa tidak dapat menyimpulkan apakah rasio-rasio itu menunjukkan kondisi yang menguntungkan.
            Rasio standar ini dapat ditentukan berdasarkan alternatif, sebagai berikut :
1.    Didasarkan pada catatan, kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tahun-tahun yang telah lampau.
2.    Didasarkan pada rasio dari perusahaan lain yang menjadi pesainhgnya dipilih satu perusahaan yang tergolong maju dan berhasil.
3.    Didasarkan pada data laporan keuangan yang dibandingkan disebut goat rasio.
4.    Didasarkan pada rasio industri, dimana perusahaan yang bersangkutan masuk sebagai anggotannya.
      Perbandingan rasio standar ini akan dapat diketahui apakah rasio perusahaan yang bersangkutan terletak di atas average, atau dibawah average. Rasio standar yang baik adalah yang  memberikan rata-rata. Gambaran rata-rata yang paling tepat adalah rasio industri (gabungan perusahaan yang sejenis).
       Perlu dipahami bahwa laporan keuangan itu merupakan kombinasi dari fakta yang telah dicatat, kesempatan akuntansi dan pertimbangan pribadi, sehingga rasio itu bukan merupakan pikiran sesaat, maka rasio standar tidak dapat dianggap sebagai kondisi yang ideal.
      Rasio industri memberikan gambaran rata-rata yang baik, namun seperti umumnya rasio industri sulit diperoleh untuk keperluan perbandingan dapat dipakai dalam bentuk rasio standar yang lain, misalnya “goal ratio” atau rasio dari perusahaan itu sendiri yang memodifikasi dengan megantisipasikan perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi selama satu periode akuntansi.
       S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan (1998: 78) menyatakan bahwa rasio standar dapat ditentukan dengan cara-cara, sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan (dalam industri) yang diperbandingkan. Perusahaan-perusahaan tersebut hendaknya mempunyai keseragaman dalam sistem akuntansi dan prosedur akuntansi termasuk keseragaman dalam penggolongan rekening-rekening dan metode penyusutan, keseragaman periode akuntansi, kesamaan dalam penilaian aktiva dan kebijaksanaan manajemen.
b. Menghitung angka-angka rasio yang dipilih dari tiap-tiap perusahaan dalam industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar