Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Sistem Anggaran dalam Akuntansi Pertanggungjawaban

Sebagai salah satu cara untuk mengendalikan biaya perusahaan agar mencapai sasaran/tujuan perusahaan adalah dengan menggunakan anggaran (budget), seperti kita ketahui bahwa semakin tajamnya persaingan, semakin perlunya pula perusahaan menentukan arah dan tujuannya, sehingga semakin pentingnya arti anggaran yang merupakan arah atau rencana yang sudah dibuat dalam sistimatika keuangan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diberikan beberapa pengertian anggaran oleh Anthony, Dearden dan Bedford (1996: 489), menyatakan bahwa anggaran adalah    rencana manajemen,dengan anggaran bahwa penyusunan anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.
Kemudian Suaidi Arief (1997: 149) menyatakan bahwa anggaran adalah pernyataan resmi oleh manajemen mengenai pendapatan, biaya dan transaksi keuangan lain dalam jangka waktu tertentu untuk perusahaan yang menjadi tanggung   jawabnya.
Kalau M. Munandar (2000: 1) menyatakan bahwa anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun perusahaan secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Sedangkan Mulyadi (2001: 488) menyatakan bahwa anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan  program (programming).
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa anggaran merupakan suatu tehnik yang dipakai oleh manajemen untuk kegiatan perusahaan yang direncanakan pada masa sekarang tetapi pelaksanaannya pada jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Proses penyusunan anggaran memerlukan berbagai tahap sebagai berikut :
  1. Penetapan sasaran oleh manajer atas
  2. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas oleh manajer bawah.
  3. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah.
     Dengan demikian, proses penyusunan anggaran yang berhasil adalah yang dapat menjadikan setiap manajer dalam organisasi perusahaan memiliki persepsi yang jelas mengenai peran mereka masing-masing dalam mencapai sasaran anggaran. Adapun anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. Anggaran disusun berdasarkan program
  2. Anggaran  disusun berdasarkan  karakteristik pada pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi  perusahaan.
  3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan    pengendalian.
     Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat  pengendalian maka penyusunan anggaran harus memenuhi syarat dikutif oleh Mulyadi (2001: 512) sebagai berikut :
  1. Partisipasi para manajer pusat pertanggungjawaban dalam proses penyusunan anggaran. 
  2. Organisasi anggaran
  3. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban  sebagai alat pengirim peran dalam proses penyusunan anggaran dan sebagai pengukur kinerja manajer dalam pelaksanaan anggaran.

     Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan serta pengendalian kegiatan organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan realisasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar