Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Modal Kerja dan Jenis-Jenis Modal Kerja

     1  Pengertian Modal Kerja
      Modal kerja dalam pembahasan ini dimaksudkan  adalah merupakan investasi jangka pendek dalam perusahaan seperti investasi pada piutang, persediaan kas. Begitu pula perolehan sumber pembelanjaan jangka pendek seperti trade credit dan kredit dari lembaga perkreditan. Kenyataan yang dapat dilihat banyaknya dana yang tertanam pada modal kerja sangat tergantung pada jenis skala perusahaan. Perusahaan skala kecil harus meminimkan investasninya dalam harta tetap agar dana yang dimiliki terbatas jumlahnya dapat dioptimunkan pemanfaatannya. 

      Mendapatkan gambaran yang jelas, maka Weston Brigham  Manajemen Keuangan (2000 : 2) mengemukakan bahwa pengelolaan modal kerja mencakup baik untuk investasi jangka pendek maupun perolehan sumber dana perusahaan. Pengelolaan modal kerja sangat penting melihat kegiatan sehari-hari adalah operasi perusahaan yang menyangkut tentang modal kerja.
      Kenyataan lain dapat dilihat bahwa banyaknya dana yang tertanam pada aktiva lancar adalah sangat besar jumlahnya khususnya bagi perusahaan kecil harus meminimunkan investasinya dalam harta tetap oleh karena tidak ada cara lain untuk menghindari investasi dalam biaya, piutang dan persediaan.
      Penentuan besarnya investasi dalam current assets adalah untuk pengelolaan ini sangat penting untuk menjaga likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Kekurangan dana akan terganggu operasi perusahaan seperti untuk membayar utang jangka pendek, pembayaran upah, pembayaran utang dagang dan sebagainya.
      Kelebihan akan membawa resiko yang harus ditanggung  terhadap sejumlah modal kerja yang  menganggur dalam perusahaan, untuk selanjutnya Akan memperkecil profitabilitas perusahaan. Besarnya kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung pada perputaran atau periode terikatnya modal kerja dan waktu perputarannya, makin besar jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
      Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja adalah merupakan keseluruhan atau jumlah dana yang telah tertanam pada periode yang meliputi jangka waktu lamanya pemberian piutang, biasanya lama penyimpangan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, sedangkan pengeluaran sehari-harinya merupakan pengeluaran untuk pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh dan biaya-biaya lainnya.
      Piutang merupakan investasi dalam modal kerja yang tidak dapat dihindari adanya  dalam dunia usaha. Piutang diberikan kepada perusahaan lain atau individu dan bunganya dengan perusahaan lainnya. Pemberian piutang barang kepada pelanggan merupakan hal yang dapat dimengerti sebab tanpa memberikan piutang. Pengusaha mengalami kesulitan untuk dapat dijual barangnya dengan lancar. Tetapi dilain pihak banyak resiko yang timbul karena memberikan piutang, yakni mendapat kerugian, kemacetan bahkan membawa kegagalan pada perusahaan resiko piutang dapat disebutkan, resiko tidak terbayar, resiko piutang dapat disebutkan resiko tidak terbayar karena keterlambatan penerimaan piutang.
      Cara memperkecil resiko oleh Alex S. Nitisemito Manajemen Resiko Piutang, (2003 : 29) mengemukakan bahwa kalau perkiraan piutang yang ada akan memberikan kemungkinan akan menimbulkan resiko yang lebih besar dari kemungkinan keuntungan yang akan diterimanya, batalkanlah kemungkinan resiko yang akan muncul yang tidak diguga.
      Perlu adanya batas maksimun piutang yang akan diberikan dan  pertimbangan lain, seperti kemungkinan untuk memenuhi kewajibannya, untuk melihat financial position perusahaan langganan yang diperlihatkan dengan cash flow, pengaruh trend ekonomi pada umumnya untuk perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam piutang adalah volume penjualan kredit, ada syarat-syarat pembayaran, kebiasaan membayar dan kebijaksanaan mengumpulkan piutang.
      Unsur lain dari working capital adalah investasi pada persediaan merupakan peningkatan modal perusahaan untuk persediaan merupakan peningkatan modal perusahaan untuk jangka waktu tertentu seperti bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, sama halnya piutang dan persediaan pada umumnya tidak dapat dihindari.
      Hubungan ini, maka penetapan sejumlah persediaan adalah penyediaan bahan baku dan bahan pembantu untuk menghasilkan produk. Perlu adanya persediaan barang, jadi untuk menjamin kelancaran penjualan.
      Besarnya investasi dalam persediaan tergantung dari pada volume produksi yang direncanakan, estimasi tentang fluktuasi harga bahan mentah, tingkat kecepatan material menjadi rusak, baiay penyimpangan dan resiko penyimpangan digudang.
2  Jenis-Jenis Modal Kerja
Jenis-jenis modal kerja pada dasarnya terdiri dari atas modal kerja permanen (permanent working capital) dan modal kerja variabel (variabel working capital) oleh Mulyadi Akuntansi Biaya (2002 : 56) sebagai   berikut :
1.   Modal kerja permanent (permanent working capital), yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Yang termasuk modal kerja permanent, antara lain :
2.  Modal kerja primer (primary working capital), yaitu jumlah modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk menjalankan kontinutas usahanya.misalnya, kas paling sedikit ada ditangan supaya dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi dalam waktu singkat. Persediaan akhir harus cukup untuk memenuhi pesanan piutang yang merupakan jumlah minimun untuk memperluas kredit kapada langganan.

a.    Modal  kerja  normal (normal working capital), yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan perluasan produksi normal.
b.    Pengertian normal disini dalam arti yang dinamis yaitu selalu dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan bahan produksi dengan keadaan kebutuhannya.
3. Modal kerja variabel (variabel working capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
a. Modal kerja musiman (seasonal working capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. Misalnya pabrik payung, pabrik gula dan sebagainya.
b. Modal kerja siklus (cyclical working capital), yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.

c. Modal kerja darurat (emergency working capital), yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar