Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Pengendalian dan Pengendalian Keuangan

      Pengendalian  pada  prinsipnya  dapat   memperhatikan suatu kegiatan dan selalu mengawasi aktivitas  sehari-hari, maka  pengendalian  menurut Sondang. S.Giagian (1999:  16) draft  manajemen  yang  didefinisikan  bahwa,  pengendalian adalah proses atau usaha yang sistimatis  dalam  penetapan standar  pelaksanaan  dengan tujuan  perencanaan,   sistem informasi  umpan  balik,  membandingkan  pelaksanaan nyata  dengan  perencanaan menentukan dan  mengatur  penyimpangan-penyimpangan  serta  melakukan  koreksi  perbaikan   sesuai dengan  rencana  yang telah  ditetapkan,  sehingga  tujuan tercapai secara efektif dan efisien. 
      Kegiatan pengendalian sangat erat hubungannya  dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, karena kegiatan  pengenda­lian  ini dapat dilihat apakah tujuan kegiatan  yang  telah direncanakan dapat dicapai dalam pelaksanaan secara riil.
       Perencanaan  dan pengendalian merupakan sesuatu  yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan. Pelaksa­naan yang memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dan  sangat tergantung pada sistem pengendalian yang efektif dan sistem informasi yang digunakan.
      Agar  dapat melaksanakan pengendalian  yang  efektif, maka  seorang  pimpinan atau  pelaksanan  tugas  memerlukan informasi, sebagai berikut :
a. Biaya  yang digunakan  apakah sesuai dengan  hasil  dari bagian  pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika  terjadi perbedaan  (lebih  besar atau lebih kecil  dari  rencana biaya)  di mana dimana hal terjadi dan siapa  yang  bertanggung     jawab dan    apa yang dikerjakan.                                                        
b. Merupakan  biaya yang akan datang sesuai dengan  rencana  atau melebihi rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak hanya  pada manajer saja tetapi merupakan tanggungjawab semua  orang yang terlihat pada aktivitas tersebut  agar dapat mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat waktu.
c. Menurut  Suprityono, dalam pengertian yang  sama,  namun diungkapkan dengan sederhana. 
      Pengendalian  adalah proses untuk memberikan  kembali menilai dan selalu memonitor laporan-laporan aapakah pelak­sanaan  tidak menyimpang dari tujuan yang sudah yang  sudah ditentukan.Nupriyoni  (1989: 5) berpendapat  bahwa  pengendalian
bertumpu  pada  konsep umpan balik,  yang  secara  kontinyu mengharuskan adanya pengukuran pelaksanaan dan  pengambilan tindakan koreksi yang ditujulkan untuk menjamin  pencapaian tujuan-tujuan.  Untuk proses pengendalian ini,  maka  yakni manajemen sedapat mungkin mendapatkan informasi yang  tepat dan  up to date, agar para manajer dapat segera  mengadakan tindakan-tindakan pengendalian sebelum sesuatu penyimpangan serius. Karena pengendalian yang teratur akan  menghasilkan
suatu pencapaian yang efektif.
      Untuk mengukur pelaksanaan dilakukan dengan cara analisis varians, untuk menentukan  sebab-sebabnya,  sehingga dapat  dilakukan  pemilihan alternatif yang terbaik untuk menentukan rencana yang akan datang.  Agar lebih efektif proses pengendalian  ini harus pada titik atau pada waktu mulai dilakukan kegiatan, artin­ya  seorang  manajer yang  bertanggungjawab akan tindakan tertentu sebelumnya harus mengusahakan suatu bentuk pengen­dalian.  
      Untuk itu tujuan-tujuan rencana-rencana dan  kebi­jaksanaan-kebijaksanaan  dan standar-standar  yang   telah ditetapkan  harus disampaikan kepada manajer  dan dipahami sepenuhnya  oleh  manajer tersebut  terlebih  dahulu  untuk kemudian dilaksanakan pelaksanaan itu harus tetao dimonitor apakah sesuai dengan rencana semula.
Kartanegoro (1997 : 18) menyatakan bahwa pengendalian adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar kegiatan dengan tujuan menyusun sistem informasi umpan balik membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standar menentukan serta mengukur penyimpangan dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
      Bila diperhatikan pengertian tersebut di atas, maka ada 4 (empat) langkah pokok yang terkandung dalam pengendalian, yaitu :
  1. Penentuan standar dan metode mengukuran kegiatan. Pada langkah pertama ini adalah penentuan  standar dan ukuran pada beberapa kegiatan, seperti penentuan target penyelesaian tugas pada proses pembayaran, pencatatan dan sebagainya. Standar dan ukuran ini harus ditentukan secara tepat dan dapat diterima oleh pelaksananya.
  2. Mengukur kegiatan yang dilakukan. Langkah kedua adalah merupakan proses pengulangan penentuan pengukuran kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, tergantung dari jenis kegiatan yang diukur atau standar yang ditentukan.
  3. Membandingkan kegiatan dengan standar dan menginterprestasikan penyimpangan, bila ada penyimpangan. Dalam langkah kedua ini yaitu membandingkan dengan standar atau targetnya. Namun kompleksitasnya dapat terjadi pada menginterprestasi penyimpangan dengan berbagai deviasi yang bersifaty sementara dan tidak terlalu penting.
  4. Melakukan tidakan koreksi. Langkah iuni menyangkut pengecekan, yaitu apabila menunjukkan hasil kegiatan yang ternyata dibawah standar, sehingga perlu dilakukannya tindakan secara tubntas agar dapat dikatakan sebagai pengawasan dan bukan merupakan pengamatan saja.
    Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengendalian adalah suatu proses yang merupakan kunci dari fungsi manajemen dalam rangka mengendalikan jalannya kegiatan organisasi sebagai usaha untuk mencapai yang telah direncanakan. Atau dengan kata lain bahwa pengendalian merupakan suau sistrem atau metode yang menghendaki agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan bila terjadi penyimpangan maka segera dilakukan tindakan koreksi yang dapat memperbaiki penyimpangan yang terjadi.
Untuk melakukan pengendalian dengan baik, maka perlu dipergunakan sistem pengendalian yang efektif dan sistem trersebut hanya dapat tercipta bila memenuhi 2 (dua) prinsip, yaitu :
1.    Merupakan suatu keharusan, karena seperti telah dikemukakan bahwa rencana merupakan alat dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan. Rencana tersebut mrtupakan petunjuk apakah suatu pekerjaan telah selesai dan berhasil.

2.    Merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi agar sistem pengendalian tersebut benar-benar efektif pelaksanaannya. Wewenang dan instruksi-instruksi yang jelas harus diberikan kepada bawahan karena berdasarkan hal itu dapat diawasi pekerjaan seorang bawahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar