Mengukur
prestasi perusahaan, analisa profitabilitas/ rentabilitas merupakan salah satu
alat yang digunakan oleh para manajer. Pada prinsipnya bahwa setiap perusahaan
menginginkan prestasi yang baik sehingga akan memberikan gambaran sampai sejauh
mana hasil yang telah dicapainya.
Analisa ratio profitabilitas juga akan
memberikan gambaran
efisiensi atas penggunaan
dana, mengenai hasil akan
profitabilitas dapat dilihat setelah
membandingkan pendapatan bersih setelah pajak dan bunga dengan harta.
Untuk jelasnya
mengenai profitabilitas maka dapat dilihat pendapat para ahli antara
lain, Alex S. Nitisemito, (2001: 112) mendefinisikan rentabilitas sebagai
berikut : Rentabilitas ialah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dengan persen.
Selanjutnya Erwan Dukat, (1997 : 121) mengemukakan bahwa
rentabilitas diukur dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan
kebijaksanaan devidend yang dapat menguntungkan sementara pada yang bersamaan
mampu untuk menunjukkan adanya suatu kenaikan modal yang stabil dan mantap.
Dengan demikian pengukuran profitabilitas dengan menggunakan
ratio profitabilitas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan aktivitas perusahaan
untuk menghasilkan laba. Bambang Riyanto, (2004: 198) mendefinisikan ratio-
ratio profitabilitas sebagai berikut : Ratio profitabilitas yaitu ratio-ratio
yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakasanaan dan keputusan.
Dari uraian dan defenisi yang dikemukakan para ahli maka
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan rentabilitas adalah
prosentase yang dicapai suatu perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase,
setelah membandingkan antara hasil yang
telah dicapai dengan dasarnya modal yang digunakan. Semakin besar prosentase
atas perbandingan tersebut semakin tinggi prestasi keuangan yang dicapai untuk
perusahaan tersebut, demikian pula sebaliknya.
Dengan mengetahui rentabilitas yang dicapai oleh suatu
perusahaan hal ini akan memberi gambaran sejauh mana efisiensi dan efektivitas
yang dicapai perusahaan atas penggunaan dana tersebut.
Untuk perhitungan-perhitungan ukuran profitabilitas, mengukur
penjualan untuk menghasilkan laba yang diperoleh perusahaan yaitu :
a.
Gross profit margin adalah
merupakan ratio keuntungan (profitabilitas ratios), ratio ini dapat diukur
efisien si laba kotor yang dapat dihasilkan dari setiap rupiah penjualan yang
artinya setiap penjualan menghasilkan laba kotor sebesar hasil perbandingan
tersebut.
Untuk gross profit margin adalah dengan membandingkan laba kotor (penjualan netto - COGS atau harga pokok) dengan
penjualan bersih pada periode yang sama, dengan formulasi sebagai berikut :
Laba kotor
- Gross Profit Margin = ------------------ x 100 %
Net Sales
Tinggi rendahnya gross profit margin
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya penjualan dan harga pokok penjualan.
b.
Operating profit margin adalah
kemapuan penjualan untuk menghasilkan
laba operasi (operating profit).
Operating profit margin dihitung
dengan membadingkan laba bersih dengan penjualan netto (setelah dikurangi biaya
penjualan , administrasi dan umum).
Ratio ini dapat mengukur efisiensi laba bersih
operasi dari setiap rupiah penjualan dengan kata lain laba operasi sebelum bunga
dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan menghasilkan laba
operasi sebesar hasil perbandingan
tersebut.
Adapun formulasi
digunakan untuk mengukurnya
sebagai berikut :
Total penjualan
Operating Profit Margin = --------------------- x 100 %
Laba operasi
Penjualan yang tinggi belum tentu
mengakibatkan profit margin yang tinggi demikian pula sebaliknya, akan tetapi
hal ini dipengaruhi oleh tinggi rendahnya biaya-biaya operasi (biaya penjualan,
administrasi dan umum) dan harga pokok penjualan dari barang atau jasa tersebut
oleh karena itu dengan membandingkan operating profit margin antara beberapa
periode yang berurutan akan dapat dilihat kecendrungan harga pokok penjualan
dan perubahan biaya operasi dari perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar