Carrying
cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya inventory. Penentuan
besarnya carrying costs di dasarkan pada "Average inventory", dan
biaya ini dinyatakan dalam prosentase dari nilai dalam rupiah dari average
inventory.
Biaya-biaya yang termasul dalam
carrying cost adalah :
1.
Biaya penggunaan/ sewa ruangan gudang.
2.
Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk
kemungkinan rusak
3.
Biaya untuk menghitung/ menimbang barang yang dibeli
4.
Biaya asuransi
5.
Biaya absolesnce
6.
Biaya modal
7.
Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang.
Besarnya EOQ dapat ditentukan dengan
berbagai cara, dan antara lain banyak digunakan ialah dengan penggunaan rumus
sebagai berikut :
EOQ = 2
x R x S
P X 1
Keterangan :
R
= Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan
selama satu periode tertentu Misalnya 1 tahun
S
= Biaya pesanan setiap kali pesan
P
= Harga pembelian per unit yang dibayar
I =
Biaya penyimpangan dan pemeliharaan digudang
Contoh Soal
:
Biaya penyimpangan dan pemeliharaan
di gudang (Carrying cost) adalah 40 %
dari nilai average inventory. Biaya
pesanan (procurement cost) adalah Rp.15,-
setiap kali pesan. Jumlah material
yang dibutuhkan selama setahun
sebanyak
1.200 unit dengan harga Rp.1.00 per
unitnya.
EOQ
= 2 x 1.200 x 15 =
36.000 = 90.000
1 x 0,40 40/100
= 300 Unit
Berdasarkan hasil analisis di atas,
bahwa cara pembelian yang paling ekonomis ialah pembelian bahan sebanyak 300
unit setiap kali pesan yang ini berarti bahwa kebutuhaan material sebanyak
1.200 unit selama 1 tahun akan dipenuhi dengan 4 kali pesan a 300 unit. Pada
jumlah pesanan inilah tercapai biaya pembelian yang minimal.
Contoh Soal
2 :
Jumlah material yang dibutuhkan
selama setahun = 1.600 unit
Biaya pesanan sebesar Rp. 100,00
setiap kali pesanan
Biaya penyimpangan per unit = Rp.
0,50.
Besarnya EOQ adalah
2 x 1.600 x 100 =
640.000 = 800 unit
0,50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar