Untuk
menghasilkan sesuatu apakah itu barang atau jasa maka perlulah dihitung dan
diketahui besarnya biaya yang dikeluarkan atau yang perlu dan kemungkinan
memperoleh pendapatan yang mungkin diterima. Setiap pengorbanan biaya selalu
diharapkan akan mendatangkan hasil yang lebih besar dari pada yang telah
dikorbankan tersebut pada masa yang akan datang.
Dengan
demikian, seorang pengusaha hendaknya dapat mengetahui bagaimana besarnya
pengorbanan dalam proses produksi pada dasarnya setiap untuk yang merupakan
komponen biaya peruhaan. Dalam hal ini, total biaya selalu dapat dihitung dan
dapat dibandingkan dengan total penerimaan yang mungkin dapat diperoleh dengan
kemungkinan laba yang akan diperoleh.
Berbicara
mengenai masalah biaya merupakan suatu masalah yang cukup luas, oleh karena di
dalamnya terlihat dua pihak yang saling berhubungan. Oleh Winardi, Akuntansi
Biaya, ( 20023 : 147), menyatakan bahwa bahwa bilamana kita memperhatikan
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu proses produksi, maka dapat dibagi ke dalam dua
sifat, yaitu yang merupakan biaya bagi produsen adalah mendapat bagi pihak yang
memberikan faktor produksi yang terbaik pada perusahaan bersangkutan.
Demikian
halnya bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhannya
atau merupakan pendapatan bagi pihak yang memberikan alat pemuas kebutuhan
tersebut. Oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, (1994: Pasal I ayat 1) dikatakan
bahwa biaya (cost) adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu
pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk konstan atau dalam bentuk pemindahan kekayaan pengeluaran
modal saham, jasa-jasa yang disertakan atau kewajiban-kewajiban yang
ditimbulkannya, dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh
atau yang akan diperoleh pada masa yang datang, karena mengeluarkan biaya
berarti mengharapkan pengembalian lebih banyak.
Dari definisi
dan pengertian biaya di atas, dapatlah
dikatakan bahwa pengertian biaya yang dikemukakan di atas adalah suatu hal yang masih merupakan
pengertian secara luas oleh karena semua yang tergolong dalam pengeluaran
secara nyata keseluruhannya termasuk biaya.
Sejalan
dengan definisi dan pengertian di atas, maka D. Hartanto Akuntansi Untuk Usahawan ( 2002 : 89),
memberikan atasan tentang biaya (cost) dan ongkos (expense), sebagai berikut
cost adalah biaya-biaya yang dianggap akan memberikan manfaat atau service
potensial di waktu yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang dicantumkan
dalam neraca. Sebaliknya expense atau expred cost adalah biaya yang telah
digunakan untuk menghasilkan prestasi. Jenis-jenis biaya ini tidak dapat
memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang, maka tempatnya adalah pada
perkiraan laba rugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar