Didalam akuntansi
pertangungjawaban, pemisahan biaya terkendali biaya tidak terkendali perlu
diakukan kaena manajer suatu pusat pertangungjawaban tidak dapat mengendalikan
semua biaya yang tejadi dalam pusat pertanggungjawaban.
Oleh sebab itu, pada saat
pertanggungjawaban realisasi anggaran biaya yang disusun hanya biaya-biaya yang
terkendalikan oleh manajer. Dan oleh manajer tersebut harus dilaporkan dan
dipertangungjawabkan.
Pengertian biaya
terkendali dikemukakan oleh Mulyadi (1991 : 382) yang menyatakan bahwa biaya
terkendali adalah biaya yang didapat secara langsung oleh seseorang manajer
dalam jangka waktu tertentu. Biaya yang tidak terkendali adalah baiaya yang
tidak dapat dipengaruhi secara langsung oleh manajer dalam jangka waktu
tertentu. Tujuan dari penggolongan biaya berdasarkan dengan dapat tidaknya
dikendalikan biaya seara tetap, yaitu membantu manajer dalam membuat sesuatu
peencanaan dan kontrol terhadap aktivitas perusahaan yang dipimpin agar
berjalan secara efisisen dan efektif.
Untuk memisahkan biaya ke
dalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali pada hakekatnya sering
ditemukan kesulitan. Adapun pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat
dibebankan sebagai tanggungjawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban
menurut Mulyadi (1992 : 108) adalah sebagai berikut :
1. Jika wewenang sorang manajer baik
dalam perolehan penggunaan jasa, maka ia harus dibebani tanggungjawab atas
besarnya biaya jasa tersebut.
2. Jika seorang manajer dapat secara
signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu melalui tindakan langsungnya
sendiri, maka ia dapat juga dibebani biaya tesebut jaika manajemen menghendaki
agar supaya ia dapat memperhatikan, agar supaya ia dapat membantu manajer lain
bertanggungjawab untuk mempengaruhi biaya tersebut.
Pemisahan biaya pada
dasarnya dihubungkan dengan tingkat manajemen dalam jangka waktu tertentu,
makin tinggi tngkatan manajemen makin banyak biaya yang dapat dikendalikan.
Dalam jangka waktu relatif panjang semua biaya akan dikendalikan oleh seorang manajer dalam suatu organsasi
sebaliknya hanya sedikit biay untuk jangka pendek dapat dikendalikan.
Dikutip dari Mulyadi
(2001 : 115) biaya yang dapat dikendalikan melalui dua cara yang saling
berkaitan, yaitu
1. Dengan mengubah dasar pembebanan dan
alokasi ke pembebanan langsung.
2. Dengan mengubah tata letak
tanggungjawab pengambilan keputusan.
Pengubahan biaya tidak
terkendalikan menjadi biaya terkendali dapat dilakukan dengan cara membebankan
dari alokasi ke pembebanan langsung. Biaya yang dialokasikan kepada suatu pusat
pertanggungjawaban kepada manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan,
sehingga biaya tersebut merupakan biaya yang tidak dapat dikendalikan
dalam pusat pertanggungjawaban.
Agar biaya tersebut dapat
menjadi biaya yang dapat dikendalikan, maka biaya dibebankan sedemikian rupa
kepada pusat pertanggungjawaban tertentu, sehingga biaya dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh manajer pada pusat pertangungjawaban yang bersangkutan.
Pembebanan ini tentu saja melalui analisa terhadap setiap pusat
pertanggungjawaban sehingga pembebanan yang sembarang tidak terjadi.
Pembebanan biaya tidak
terkendalikan menjadi biaya terkendalikan dapat dilakukan dengan mendelegasikan
wewenang untuk pengambilan keputusan dari manajemen puncak kepada manajer pusat
pertanggungjawaban yang sebelumnya tidak mempunyai wewenang untuk mempengaruhi
biaya tertentu, dan dengan diterimanya wewenang dari manajemen puncak telah
dapat mempengaruhi biaya tertentu, dan dengan diterimanya wewenang dari
manajemen puncak telah dapat mempengaruhi biaya secara signifikan, sehingga
segala pertanggungjawaban dakan mengenai biaya tesebut menjadi tanggung jawab
manajer pusat pertanggungjawaban.
Dengan demikian biaya
yang sebelumnya merupakan biaya tidak dapat dikendalikan telah menjadi biaya
yang dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban wewenang sehingga
semua biaya yang terjadi dalam organisasi perusahaan tersebut dapat dilaporkan
dan dipertanggungjawabkan.
Sedangkan menurut Robert
N. Anthony dan Roger H (1996 : 64) yang dapat dikendalikan adalah suatu elemen
biaya yang bersifat dapat dikendalikanb bila jumlah biaya yang dikeluarkan
(atau dibebankan) pada suatu pusat pertanggungjawaban, sangat dipengaruhi oleh
tindakan manajer dari pusat pertanggungjawaban itu.
Dari definisi di atas,
terdapat hal penting yang dapat diperoleh, yaitu berkenan dengan pusat
pertanggungjawaban tertentu yang menerangkan bahwa suatu hal yang dapat
dikendalikan akan dapat dihasilkan beberapa pengaruh secara lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar