Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Aliran Kas

Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuh kan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi  perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadaka investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat terus menerus (kontinyu), misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh gaji dan sebagainya. Di samping itu ada aliran kas ke luar (cash out flow) yang bersifat tidak kontinyu (intermittent), misalnya pengeluaran untuk pembayaran pajak pendapatan, bunga, deviden, pembayaran angsuran hutang, pembelian kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap dan  sebagainya. Demikian   halnya  dalam  aliran kas (cash inflow), terdapat pula aliran kas yang bersifat kontinyu dan bersifat intermittent. Aliran kas masuk yang bersifat kontinyu, misalnya aliran kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang dan lain-lain, sedangkan aliran kas masuk yang tidak kontinyu misalnya aliran kas masuk yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit   dan bank, penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai dan lain-lain.
  Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus selama perusahaan masih hidup. Dengan demikian menurut Bambang Riyanto, (1998; 84), menyatakan bahwa aliran kas itu bagaimana darah yang terus menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusaha an  itu dapat kelangsungan hidupnya.
  Kelebihan dari aliran kas masuk terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena berbagaifaktor. Jumlah saldo kas  dalam perusahaan akan meningkat, jika aliram masuknya yang berasal dari penjualan tunai dan piutang yang terkumpul lebih besar dari pada aliran kas keluar masuk untuk bahan mentah, tenaga kerja, biaya lain dan pajak. Perubahan dalam tingkat harga, juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap aliran kas di dalam perusahaan. Perubahan politik pemasaran (maketing), keputusan di bidang produksi, kebijaksanaan dibidang pembelian dan  personalia  juga  mempunyai  dampak terhadap aliran kas dalam perusahaan.
Adanya pertimbangan yang baik mengenai kualitas maupun timming antar cash inflow dengan cash outflow dalam perusahaan, berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai jumlah maupun mengenai waktunya akan dapat dipenuhi dari penerimaan kasnya,sehingga perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan brangkas yang besar. Adanya pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain disebabkan karena adanya kesesuaian antara syarat pembelian dengan syarat penjualan.
Menurut S. Munawir, (1998; 241), menyatakan bahwa budget kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang bertalian dengan rencana-rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau untuk menunjukkan aliran kas (cash flow) perusahaan tersebut.
Kebijaksanaan untuk mengadakan advertensi secara besar-besaran, berarti akan mengakibatkan adanya aliran kas yang segera keluar, sementara efek dari pengeluaran itu belum dirasakan sampai saat di mana adanya tambahan cash inflow yang berasal dari kenaikan sales.
Apabila dibandingkan dengan analisa atau laporan sumber dan penggunaan kas, maka perbedaannya terletak pada tujuannya. Laporan sumber dan penggunaan kas menunjukkan dari mana uang kas diterima dan digunakan untuk apa saja uang kas yang telah atau akan diterima dalam periode tersebut, sedangkan cash budget tujuannya lebih dari itu, yaitu ingin mengetahui saat-saat penerimaan dan pengeluaran uang (dan jumlahnya masing-masing) serta saat-saat adanya surplus atau defisit kas. Dengan demikian, dipertimbangkan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar, baik dalam kualitas maupun waktunya akan menentukan besarnya saldo kas dalam perusahaan pada saat tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar