Titik tolak proses manajemen adalah untuk menentukan
"objectives" atau tujuan-tujuan organisasi. "Objectives"
direncanakan untuk memberikan kepada suatu organisasi dan anggota-anggotanya
arah dan maksud. Tujuan-tujuan rencana haruslah diberitahukan sedemikian rupa,
sehingga tujuan itu dapat digunakan sebagai suatu ukuran keberhasilan atau
kegagalan.
Perencanaan
yang mempunyai tujuan yang dikenal dengan baik dapat mempunyai kekuatan
motivasi dalamnya dan dengan sendirinya tujuan dapat membawa kepada tindakan
membimbing usaha-usaha manajemen secara efektif
dan menolong untuk meniadakan usaha-usaha yang sia-sia
Pengertian-Pengertian Perencanaan
Menurut
A. Allen lain pula perumusannya, ia mengatakan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kalau
Charles Bettleheim, mengatakan bahwa dalam setiap rencana terdapat dua elemen,
yaitu tujuan dan alat yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih lengkap dari perumusan-perumusan di atas,
Beishline menyatakan bahwa fungsi perencanaan untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa apabila, di mana, bagaimana, dan
mengapa, tegasnya dikatakannya.
Perencanaan untuk menentukan apa yang harus dicapai
(penentuan waktu secara kualitatif) dan bila hal itu harus dicapai, dimana hal
itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai siapa yang bertanggung
jawab, dan mengapa hal itu harus dicapai.
Dengan objektif dimaksudkan terhadap apa perusahaan
yang diorganisasi di tujukan. Sedangkan dengan kebijaksanaan adalah pernyataan
(keterangan) umum yang membimbing atau menyalurkan pikiran dalam pengambilan
keputusan terhadap bawahan dari berbagai bagian dalam perusahaan. Dengan
prosedur sebagaimana yang dimaksudkannya yaitu serangkaian tindakan, bimbingan
yang diterapkan kepada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Hal
ini semata-mata merupakan bimbingan terhadap pemikiran. Akhirnya, program
adalah campuran dari kebijaksanaan dan prosedur, biasanya dilengkapi dengan
modal yang dimaksudkan untuk mengerjakan serangkaian tindakan.
UNSUR-USNUR SUATU RENCANA
Pada
umumnya, suatu rencana yang baik berisikan atau memuat enam unsur, yaitu suatu
rencana yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1.
Tindakan apa yang
harus dikerjakan ?
2.
Apakah sebabnya
tindakan itu harus dikerjakan ?
3.
Dimanakah tindakan
itu harus dilaksanakan ?
4.
Kapankah tindakan
itu dilaksanakan ?
5.
Siapakah yang akan
mengerjakan tindakan itu ?
6.
Bagaimanakah
caranya melaksanakan tindakan itu ?
Dari
jawaban-jawaban pertanyaan di atas, sesuatu rencana harus memuat hal-hal,
sebagai berikut :
·
Penjelasana dari
perincian kegiatan-kegiatan yang dibutuhkannya, faktor-faktor produksi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut agar apa yang menjadi
tujuan dapat dihasilkan.
·
Penjelasan mengapa
kegiatan-kegiatan itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan yang ditentukan itu
harus dicapai.
·
Penjelasan tentang
lokasi fisik setiap kegiatan yang harus dikerjakan sehiungga tersedia segala
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan itu.
·
Penjelasan mengenai
waktu dimulainya pekerjaan dan diselesaikannya pekerjaan baik untuk tiap-tiap
bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerja. Di sini harus ditetapkan standar
waktu untuk mengerjakan, baik bagian-bagian pekerjaan maupun untuk seluruh
pekerjaan.
·
Penjelasan para
petugas yang akan mengerjakan pekerjaannya, baik mengenai kuantitas maupun
mengenai kualitas, yaitu kualifikasi-kualifikasi pegawai seperti keahlian,
pengalaman dsb.
·
Pekerjaan tentang
tehnik mengerjakan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar