Sistem akuntansi
pertanggungjawaban dapat dikatakan berhasil, jika suatau rencana (anggaran)
yang disusun oleh manajemen dapat direalisasikan. Agar sistem akuntansi
pertanggungjawaban dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik oleh suatu
organisasi perusahaan, maka diperlukan beberapa syarat yang perlu dipenuhi.
Syarat-syarat yang harus
dipenuhi menurut Mulyadi (2001 : 412) adalah sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang menerpakan
secara tegas sesuai wewenang dan tanggungjawab setiap tindakan manajemen.
2. Anggaran biaya disusun menurut pusat
pertanggungjawaban.
3. Penggolongan biaya sesuai dengan
dapat tidaknya dikendalikan oleh para manajer pusat pertanggungjawaban.
4. Sistem akuntansi biaya yang
disesuaikan dengan struktur organisasi
5. Sistem pelaporan biaya kekpada
manajer yang bertanggungjawab.
ad 1. Struktur
organisasi yang menerapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab setiap tindakan
manajemen.
Struktur organisasi yang
menetapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab tiap angkatan manajemen.
Struktur organisasi yang baik adalah struktur yang mampu menghubungkan wwenang
dan tanggungjawab dalam organisasi itu sendiri dengan tanggungjawab biaya
secara langsung. Penggunaan biaya atau pelaksanaan anggaran harus pada tingkat
pimipinan suatu pusat pertanggungjawaban dimana biaya itu terjadi, sehingga
akan memudahkan menunjuk siapa yang bertanggungjawab. Dari pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi tersebut disusun laporan yang menunjukkan
prestasi setia pimpinan yang bertanggungjawab atas biaya yang dapat
dikendalikan.
Untuk itu dalam
penyusunan sistem akuntansi sesuai pertanggungjawaban selalu didahului denagn
pembebanan terhadap struktur dan proses organisasi manajemen serta penyesuaian
antara sistem akuntansi pertanggungjawaban dngan keadaan organisasi.
ad 2. Anggaran biaya
disusun menurut pusat pertanggungjawaban.
Anggaran menghendaki
adanya organisasi yang baik, dimana tiap-tiap manajer mengetahui wewenang dan
tangungjawabnya masing-masing. Dengan demikian, jika terjadi suatu hal yang
tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran akan mudah siap yang
bertangungjawab.
Untuk tujuan pengendalian
biaya, anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkatan manajemen dalam
organisasi. Tiap-tiap bagain dalam pusat pertanggungjawaban menyerahkan
biayanya kepada manajer diatasnya, kemudian oleh manajer pusat
pertanggungjawaban menyerahkan rancangan-rancangan anggaran tersebut untuk
kemudian dikoordinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh komite anggaran.
Setiap perubahan yang dilakukan terhadap rancangan anggaran harus dirundingkan
dan diberitahukan kepada manajer penyusunan anggaran biaya, sehingga
menciptakan peran serta dan komitmen mereka dalam mencapai target yant
ditetapkan. Dengan demikian, tiap-tiap manajer akan meras bahwa anggaran biaya
untuk pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya adalah anggarannya sendiri, sehingga
pada saat pertanggung jawaban merek akan dapat bersedia dinilai berdasarkan
tolak ukur anggaran.
Pada hekekatnya anggaran
biaya hanyalah alat Bantu dan petunjuk saja, karena pada akhirnya ukuran
keberhasilan tergantung pada aktivitas para pelaksanaannya, tetapi anggaran
biaya merupakan salah satu alat untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu, bukan merupakan alat Bantu untuk mencari
kesalahan orang lain.
ad 3. Pengelolaan biaya
sesuai dengan dapat tidaknya dikendalikan oleh manajer pusat
pertanggungjawaban.
Pada akuntansi
pertanggungjawaban proses penyusunan anggaran setiap manajer turut
berpartisipasi menyusun bagiannya masing-masing karena itu masing-masing akan
dimintai pertanggungjawaban mengenai ralisasi anggaran. Semua biaya yang
terjadi pada semua bagian dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban,
pemisahaan biaya kedalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali perlu
dilakukan sistem akuntasi pertanggung jawaban.
Biaya terkendalikan
adalah biaya yang secara langsung dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka
waktu tertentu, sedangkan biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak
dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban dalam
jangka waktu tertentu.
ad 4. Sistem akuntansi
biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi
dalam
akuntansi pertanggungjawban pengumpulan dan pelaporan biaya dilaukan untuk tiap
tingkat manajemen. Tiap tingkatan pertanggungjawaban atas biaya yang berada
dibawah pengendaliannya dan biaya yang terjadi dihubungkan dengan manajer yang
bertangungjawab atas terjadinya biaya tersebut. Karena itu, untuk kepentingan
pengumpulan biaya dalam suatu akuntansi pertanggungjawaban, maka setiap pusat
pertanggungjawaban yang terdapat dalam suatu perusahaan diberi kode seuai
dengan tingkatan manajemen dalam struktur organisasi perusahaan.
Pada kode tesebut
merupakan kode organisasi dengan sruktur organisasi kode seperti yang
dikemukakan oleh Mulyadi (2001 : 188), yaitu jenjang organisasi dibagi menjadi
tiga tingkatan yaitu Direksi, tingkatan departemen dan tingkat bagian. Oleh
karena itu, jenjang organiasai diberi kode dengan memakai tiga angka, setiap
posisi angka mencerminkan jenjang organisasi.
ad 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer
Akuntansi
pertanggungjawaban menyajikan informasi mengenai pendapatn, biaya yang
dikaitkan dengan suatu atau unit di dalam perusahaan. Untuk menyajikan laporan
yang efektif tidak semua informasi yang dilaporkan ttetapi informasi tersebut
harus dipilih sesuai kebutuhan agar dapat digunakan sebagai dasar bertindak
bagi manajer yang berkepentingan.
Agar laporan yang dapat
dilaporka secara efektif J.B Herkert (1997 : 559) mengemukakan prinsip-prinsip
dasar penyajian laporan, yaitu :
1. Harus tetap konsep pertanggungjawaban
2. Secara umum angka-angka dapat
dibandingkan
3. Sejauh yang dapat dilaksanakan, data
harus semakin ringkas untuk jenjang pimpinan yang semakin tinggi/ke atas.
4. Laporan harus mencakup komentar
interpretative yang jelas sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar