Untuk menjaga likuiditas perusahaan
perlu membuat perkiraan atau estimasi mengenai aliran kas di dalam suatu
instansi pemerintah. Dalam hal ini instansi tersebut perlu menyusun anggaran
kas.
Untuk lebih jelasnya oleh Bambang
Riyanto (1999: 19) menyatakan bahwa kas adalah salah satu unsur modal kerja
yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kalau Syafaruddin (1997: 27)
memberikan batas tertentu tentang penggunaan dana yaitu pengertian anggaran kas
atau cash forecast (ramalan kas), adalah kebutuhan kas dalam jangka pendek yang
merupakan bagian dari financial planning perusahaan.
Periode anggaran kas umumnya disusun
untuk jangka waktu satu tahun yang dibagi dalam interval tertentu seperti bulanan, kuartalan dan enam bulan,
untuk menyusun anggaran kas yaitu dalam mingguan atau bulanan. Sedangkan
perusahaan yang mempunyai pola cash flow relatif dapat menyusun anggaran kas
dalam kuartalan atau tahunan. Namun demikian jarang sekali anggaran kas disusun
untuk lebih dari waktu satu tahun. Walaupun dengan interval bulanan. Karena
sukar untuk menjamin validitas ramalan baik ramalan penerimaan kas namun
ramalan pengeluaran kas. Apabila jika dihadapkan dengan situasi ekonomi yang
kurang stabil. Pada tingkat inflasi yang tinggi misalnya, anggaran kas lebih
baik disusun dalam interval yang lebih pendek yaitu dalam bulanan.
Masukan kunci dari anggaran kas
adalah ramalan penjualan atas sales forecash yang diberikan oleh bagian penjualan.
berdasaekan ramalan tersebut, manajer financial dapat mengestimasikan cash flow
bulanan yang dihasilkan dari produksi penerimaan baik penerimaan dari penjualan
tunai maupun dari penjualan kredit dan pengeluaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar