Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

      tujuan akuntasi pertanggungjawaban
Corine T. Norgaard (1990 : 295) mengemukakan bahwa (objective) akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :
1.      To communicate to the manager of each responsibility center performance expectation
2.      To provide the manager of aresponsibility center with data which will indicate to him or her that coorctive actioan are needed.
3.      To generate information useful in evaluating the performance of the manager of each responsibility center.
Jadi menurut Corine tujuan akuntansi pertanggungjawaban terdiri dari tiga yaitu :
1.      Menekankan tentang prestasi yang diharpkan untuk setiap pusat pertanggungjawaban. Pretasi yang diharapkan untuk setiap pertanggungjawaban adalah bahwa manajer pusat pertanggungjawaban harus mnapai sasaran yang telah ditetapkan dan alat ukur atas pencapaian sasaran adalah anggaran.
2.      Menekankan pada perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam pusat pertanggungjawaban memerlukan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sehingga jika terjadi kesalahan atau penyimpangan manajer pusat pertanggungjawaban dapat segera melakukan perbaikan-perbaikan atas penyimpangan tersebut.
3.      Menekankan pada evaluasi prestasi. Manajer pusat pertanggungjawaban menghasilkan laporan pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang dilakukan dalam unit yang dipimpinnya. Hasil laporan pertanggungjawaban digunakan oleh manajer yang lebih tinggi tingkatnya untuk mngevaluasi prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dapat bekerja sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

  Manfaat Akuntasi Pertanggungjawaban
Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan keluaran berupa informasi akunasi pertanggungjawaban, yang mencakup tentang aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap suatu pusat pertanggungjawaban. Manajer dapat termotivasi dalam melaksanakan tugasnya karena manajer diberikan tanggugjawab penuh.
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi dari suatu perusahaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :
1.      Kelompok pemakai interen
Kelompok pemakai interen adalah kelompok pemakai yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, mereka adalah pimpinan disemua tingkatan. Kepentingan pimpinan perusahaan atas informasi akuntansi terutama untuk dipahami sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan, disamping itu juga merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan yang diserahkan. 
2.      Kelompok pemakai eksteren
Kelompok pemakai eksteran adalah kelompok pemakai yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas perusahaan. Aktivitas perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemilik dan calon pemilik, kreditur dan calon kreditur, pemerintah, serikat buruh dan masyarakat pada umumnya.

Jadi untuk dapat memenuhi keperluan dari berbagai pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda maka akuntansi harus mampu menciptakan informasi yang wajar dan tidak melihat kepentingan dari masing-masing pemakai, tetapi informasi yang disajikan harus dapat dipahami oleh pihak-pihak yang memerlukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar