Anggaran dalam berbagai pengertian
banyak diartikan sebagai pernyataan kuantitatif. Hal ini
terlihat antara lain pada pengertian anggaran yang dikemukakan oleh
Charles T. Hongren dan George Foster (1982: 146), sebagai berikut
anggaran adalah suatu pernyataan kuantitatif tentang apa
rencana atau tindakan dan alat bantu untuk koordinasi dan
implementasi.
Dalam hal ini anggaran dirumuskan
untuk organisasi secara keseluruhan ataupun sub unit,
di mana anggaran tersebut merupakan suatu prosedur yang
disebut budgenting system, Budgeting system mempunyai
empat alasan untuk digunakan.
Perencanaan dengan anggaran dengan
mengidentifikasi pada manajemen mengenai :
1.
Jumlah laba yang ditetapkan untuk dicapai perusahaan
2.
Sumber dana yang diperlukan dalam mencatatkan laba
Pengendalian biaya, yaitu membandingkan
antara hasil aktual dengan anggaran yang akan membantu manajemen
untuk mengevaluasi kinerja dari individu, departemen divisi atau
keseluruhan organisasi perusahaan. Komunikasi dan koordinasi,
yaitu anggaran mampu mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikan keseluruh level dalam departemen, karena
anggaran merupakan bagian integral dari tujuan-tujuan tersebut departemen
divisi dan organisasi perusahaan.
Selanjutnya, definisi
anggaran yang mengandung pengertian yang sama dilakukan oleh Ray H.
Garisson (1995: 297), menyatakan bahwa a budget is a detail plan
outlining acquistion and use of financial and other resources
some gives time period.
Selain mencakup ramalan atau
perencanaan mengenai pendapatan dan pengeluaran
penerimaan dan biaya untuk mempermudah proses
perencanaan ini sendiri, maka semua kegiatan operasi
dari perusahaan yang menyusun anggaran harus dikonversikan
kedalam bentuk kesatuan nilai uang. Hal ini dimaksudkan agar
kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur dalam alat
kesatuan yang sama.
Pengertian anggaran yang mengandung
pengertian sebagaimana disebutkan di atas, ditemukan
oleh, Teguh Pajo Mulyono (1990: 287) yang menyatakan bahwa
budget is a plan of operation expessed in monetary terms
it consequently includes a forecast a forecast of income and
expenditures and of receipts and cost for a specific period.
Setiap organisasi perusahaan
utamanya perusahaa dengan organisasi yang besar,
tidak akan terlepas dari kegiatan pengendalian.
Pengendalian ( control ) dapat memberikan
keputusan bahwa sumber-sumber yang diperoleh telah
digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di atas, budgeting adalah
salah satu tehnik yang tersedia.
Budgeting merupakan rencana kegiatan yang
terperinci ditetapkan sebagai suatu pedoman pelaksanaan dan
sebagai suatu dasar penilaian terhadap prestasi kerja manajer. Jika kita
melihat pengertian budget yang dikemukakan, maka dimensi waktu juga turut
dimasukkan sebagai batasan anggaran, karena dapat menyebabkan semua
biaya total menjadi variabel atau semua biaya tidak dapat dibedakan
antara biaya yang dapat dikendalikan (controllable cost)
dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable cost).
Pada perusahaan yang sudah
sedemikian stabil, biasa saja membuat peramalan untuk beberapa
tahun, atau dengan kata lain dalam jangka panjang. Namun bagi
perusahaan yang banyak menghadapi ketidak pastian,
hanya mungkin untuk membuat peramalan jangka
waktu yang pendek saja, jadi jangka waktu yang
dicukupi oleh anggaran juga, tergantung dari sifat suatu
perusahaan itu sendiri, namun anggaran yang disusun menurut kurun
waktu bulanan adalah yang paling baik karena rencana kegiatan nampak. Di
samping itu anggaran bulanan sangat
menunjang pelaksanaan pengendalian yang terjadi dengan segera dapat
diketahui.
Proses
penganggaran mempunyai beberapa tujuan :
1.
Anggaran menyajikan perencanaan keuangan
yang memungkinkan perusahaan untuk dapat
mengkoordinasikan semua aktivitasnya. Dengan
menggunakan anggaran para manajer dapat memproyeksikan hasil dan
mengatur strategi yang dibutuhkan
sebelum operasi perusahaan dapat dimulai, sehingga
dapat menghindari kesalahan yang merugikan
perusahaan.
2.
Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji kembali prestasi
yang pernah diraih dan memungkinkan mereka mengubah
kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang efisiensi
ketinggalan jaman.
- Anggaran memungkinkan
para manajer untuk mengimpelementasikan fungsi perencanaan dan
pengawasan.
- Berdasarkan pengertian
di atas, Calvin Engler (1990: 305), mengemukakan bahwa, A budget is
a financial plan that sets forth resources neccesary to carry out
activities and meet financial golas for a future period time.
Agar supaya anggaran dapat
berfungsi sebagai alat koordinasi dan kontrak, maka
masing-masing manajer harus satu tahun jelas luas kekuasaan
dan tanggungjawabnya. Ini supaya tidak terjadi overlapping yang
mungkin menyebabkan keruwetan dan kekaburan mengenai tugas
masing-masing yang telah dibebankan. Demikian pula
dengan anggaran dapat berfungsi sebagai alat motivasi
kalau setiap manajer dan kepala bagian diikutsertakan dalam
penyusunan perencanaan anggaran ini berarti perlu adanya
pendelegasian wewenang kepada masing-masing manajer,
untuk itu menyusun anggaran operasionya. Dengan demikian
masing-masing manajer akan merasa bertanggung jawab sehingga timbul
partisipasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Dari berbagai pengertian yang dikemukakan
kesemuanya itu menunjukkan sifat yang sama, yaitu bahwa anggaran
itu merupakan suatu rencana kegiatan yang tertulis mengenai apa yang
dilakukan oleh suatu organisasi yang meliputi peramalan pendapatan
dan pengeluaran penerimaan dan biaya-biaya selama periode
tertentu yang dikonversi dalam kesatuan nilai atau
moneter.
Menurut D. Hartanto (1989: 131) ada
4 (empat) macam anggaran sebagai berikut :1. Appropriation budget
2.
Performance budget
3.
Fixed budget
4.
Flexible budget.
ad
1. Appropriation budget
adalah untuk memberikan batas pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas tersebut merupakan jumlah maximun yang dapat dikeluarkan untuk satu hal tertentu. Macam anggaran ini umumnya digunakan dalam pemerin
tahan.
Namun bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat terbatas
keinginannya seperti, hanya untuk penelitian dan advertising saja.
ad
2. Performance budget adalah anggaran yang didasarkan pada
atas fungsi aktivitas dan proyek. Pada anggaran ini perhatian
ditujukan pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk suatu hal tertentu. Dengan demikian
efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Di dalam perusahaan
anggaran yang lazim digunakan adalah formance budget.
ad
3. Fixed budget
adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan dalam prosentase dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu pada Foxed budget hanya digunakan jika diketahui dengan pasti bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang direncanakan semula.
ad
4. Flexible budget
adalah bahwa untuk setiap tingkat kegiatan terdapat norma-norma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan. Norma itu merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya dilakukan pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut.
Dalam
penyusunan anggaran suatu perusahaan perlu
diperlukan beberapa syarat seperti yang dilakukan
oleh Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri (1992: 7)
menyatakan bahwa di dalam penyusunan anggaran perusahaan, maka
perlu diperlukan beberapa syarat bahwa anggaran harus
realitis, luwes dan kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar