Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran

      Anggaran  dalam berbagai pengertian banyak  diartikan sebagai  pernyataan kuantitatif. Hal ini  terlihat  antara lain pada pengertian anggaran yang dikemukakan oleh Charles T.  Hongren dan George Foster (1982: 146), sebagai  berikut anggaran  adalah suatu pernyataan kuantitatif  tentang  apa rencana  atau tindakan dan alat bantu untuk koordinasi  dan implementasi.
      Dalam  hal ini anggaran dirumuskan  untuk  organisasi secara  keseluruhan ataupun  sub unit,  di  mana  anggaran tersebut  merupakan suatu prosedur yang disebut  budgenting system,  Budgeting  system  mempunyai  empat  alasan  untuk digunakan.
      Perencanaan  dengan anggaran dengan  mengidentifikasi pada manajemen mengenai :
1. Jumlah laba yang ditetapkan untuk dicapai perusahaan

2. Sumber dana yang diperlukan dalam mencatatkan laba

      Pengendalian biaya, yaitu membandingkan antara  hasil aktual  dengan anggaran yang akan membantu manajemen  untuk mengevaluasi kinerja dari individu, departemen divisi  atau keseluruhan organisasi perusahaan. Komunikasi  dan  koordinasi,  yaitu  anggaran   mampu mengkomunikasikan  dan  mengkoordinasikan  keseluruh  level dalam departemen, karena anggaran merupakan bagian integral dari tujuan-tujuan tersebut departemen divisi dan  organisasi perusahaan.
      Selanjutnya,   definisi  anggaran   yang   mengandung  pengertian yang sama dilakukan oleh Ray H. Garisson  (1995: 297), menyatakan bahwa a budget is a detail plan  outlining acquistion  and use of financial and other  resources  some gives time period.
      Selain  mencakup  ramalan atau  perencanaan  mengenai pendapatan  dan pengeluaran  penerimaan  dan  biaya  untuk mempermudah  proses  perencanaan ini sendiri,  maka  semua kegiatan  operasi  dari perusahaan yang  menyusun  anggaran harus dikonversikan kedalam bentuk kesatuan nilai uang. Hal ini  dimaksudkan  agar  kegiatan-kegiatan  tersebut   dapat diukur dalam alat kesatuan yang sama.
      Pengertian anggaran yang mengandung pengertian  seba­gaimana  disebutkan  di atas, ditemukan  oleh,  Teguh  Pajo Mulyono (1990: 287) yang menyatakan bahwa budget is a  plan of  operation  expessed in monetary terms  it  consequently includes  a forecast a forecast of income and  expenditures and of receipts and cost for a specific period.


 Setiap   organisasi  perusahaan  utamanya   perusahaa dengan  organisasi  yang besar, tidak  akan  terlepas  dari kegiatan  pengendalian.  Pengendalian  (  control  )  dapat memberikan  keputusan  bahwa sumber-sumber  yang  diperoleh telah  digunakan secara efektif dan efisien  sesuai  dengan tujuan  yang ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di  atas, budgeting adalah salah satu tehnik yang tersedia.   
      Budgeting merupakan rencana kegiatan yang  terperinci ditetapkan  sebagai suatu pedoman pelaksanaan  dan  sebagai suatu dasar penilaian terhadap prestasi kerja manajer. Jika kita melihat pengertian budget yang dikemukakan, maka  dimensi waktu juga turut dimasukkan  sebagai  batasan anggaran, karena dapat menyebabkan semua biaya total menja­di  variabel atau semua biaya tidak dapat dibedakan  antara biaya  yang dapat dikendalikan (controllable  cost)  dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable cost).
      Pada  perusahaan yang sudah sedemikian stabil,  biasa saja  membuat peramalan untuk beberapa tahun,  atau  dengan kata lain dalam jangka panjang. Namun bagi perusahaan  yang banyak  menghadapi  ketidak pastian,  hanya  mungkin  untuk membuat  peramalan  jangka  waktu yang  pendek  saja,  jadi jangka  waktu yang dicukupi oleh anggaran juga,  tergantung dari  sifat  suatu perusahaan itu sendiri,  namun  anggaran yang disusun menurut kurun waktu bulanan adalah yang paling baik karena rencana kegiatan nampak. Di samping itu anggaran bulanan  sangat menunjang pelaksanaan pengendalian  yang terjadi dengan segera dapat diketahui.

Proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan :
1. Anggaran menyajikan  perencanaan keuangan yang memungkinkan  perusahaan  untuk  dapat  mengkoordinasikan   semua aktivitasnya.  Dengan menggunakan anggaran para  manajer dapat  memproyeksikan hasil dan mengatur  strategi  yang  dibutuhkan  sebelum  operasi perusahaan  dapat  dimulai, sehingga  dapat menghindari  kesalahan  yang  merugikan perusahaan.                                                         
 

2. Proses penganggaran mendorong para manajer untuk menguji kembali  prestasi  yang pernah diraih  dan  memungkinkan mereka  mengubah kembali dan mengoreksi  metode  operasi yang kurang efisiensi ketinggalan jaman.

  1. Anggaran memungkinkan para manajer untuk  mengimpelemen­tasikan fungsi perencanaan dan pengawasan.
  2. Berdasarkan pengertian di atas, Calvin Engler  (1990: 305), mengemukakan bahwa, A budget is a financial plan that sets forth resources neccesary to carry out activities  and meet financial golas for a future period time.
      Agar  supaya  anggaran dapat berfungsi  sebagai  alat koordinasi  dan kontrak, maka masing-masing  manajer  harus satu  tahun jelas luas kekuasaan dan tanggungjawabnya.  Ini supaya  tidak terjadi overlapping yang mungkin  menyebabkan keruwetan  dan kekaburan mengenai tugas masing-masing  yang telah  dibebankan.  Demikian  pula  dengan  anggaran  dapat berfungsi  sebagai alat motivasi kalau setiap  manajer  dan kepala  bagian diikutsertakan dalam penyusunan  perencanaan anggaran  ini berarti perlu adanya  pendelegasian  wewenang kepada masing-masing  manajer,  untuk itu menyusun anggaran operasionya.  Dengan demikian masing-masing  manajer  akan merasa bertanggung jawab sehingga timbul partisipasi  untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran.
      Dari berbagai pengertian yang dikemukakan  kesemuanya itu  menunjukkan sifat yang sama, yaitu bahwa anggaran  itu merupakan suatu rencana kegiatan yang tertulis mengenai apa yang dilakukan oleh suatu organisasi yang meliputi  peramalan  pendapatan dan pengeluaran penerimaan dan  biaya-biaya selama  periode  tertentu yang  dikonversi  dalam  kesatuan nilai atau moneter.
      Menurut  D. Hartanto (1989: 131) ada 4 (empat)  macam anggaran sebagai berikut :1. Appropriation budget

2. Performance budget

3. Fixed budget

4. Flexible budget.

ad  1. Appropriation budget

 adalah untuk  memberikan  batas pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas tersebut  merupakan jumlah  maximun yang dapat dikeluarkan untuk satu hal  ter­tentu. Macam anggaran ini umumnya digunakan dalam  pemerin­

tahan. Namun bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu  sangat terbatas  keinginannya seperti, hanya untuk penelitian  dan advertising saja.
ad  2. Performance budget adalah anggaran  yang  didasarkan pada  atas fungsi aktivitas dan proyek. Pada  anggaran  ini perhatian  ditujukan pada penilaian atau  biaya-biaya  yang dikeluarkan  untuk  suatu  hal  tertentu.  Dengan  demikian efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Di dalam perusahaan  anggaran yang lazim digunakan  adalah  formance budget.
ad  3. Fixed budget

 adalah anggaran yang dibuat untuk  satu tingkat  kegiatan  selama  jangka  waktu  tertentu,  dimana tingkat kegiatan ini dapat dinyatakan dalam prosentase  dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu  pada Foxed budget hanya digunakan jika  diketahui dengan pasti bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang direncanakan semula.  

ad  4.  Flexible budget

 adalah bahwa untuk  setiap  tingkat kegiatan  terdapat norma-norma atau ketentuan  antar  biaya yang  diperlukan. Norma itu merupakan patokan  dari  penge­luaran yang seluruhnya dilakukan pada masing-masing tingkat kegiatan tersebut.


Dalam  penyusunan  anggaran  suatu  perusahaan  perlu diperlukan  beberapa  syarat seperti  yang  dilakukan  oleh Gunawan  Adisaputra  dan Marwan Asri (1992:  7)  menyatakan bahwa  di dalam penyusunan anggaran perusahaan, maka  perlu diperlukan  beberapa syarat bahwa anggaran harus  realitis, luwes dan kontinyu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar