Produksi merupakan salah satu bagian
penting dalam suatu perusahaan dalam meningkatkan mutu. Pengertian produksi
sesuai dengan pandangan dan perkembangan dunia usaha oleh Sofyan Assauri,
(1999: 7) menyatakan bahwa produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan
dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana
di butuhkan faktor-faktor produksi.
Definisi tersebut di atas, ditegaskan
setiap hasil produksi mempunyai kegunaan
tertentu dan dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat mendukung kelancaran
produksi tersebut. Mubyarto, (1998: 62), menyatakan bahwa, produksi pertanian
adalah suatu hasil yang diperoleh sebagai akibat pekerjaan-nya faktor-faktor
produksi sekaligus yakni tanah, tenaga
kerja, dan modal.
Berdasarkan definisi di atas,
memberikan pengertian bahwa produksi adalah untuk menambah nilai guna suatu barang,
dengan dasar itulah barang perlu diperhatikan
terhadap mutu produk (quality control) sehingga mempunyai jaminan mutlak
tersendiri. Sofyan Assauri, (1999: 221), mutu diartikan sebagai faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu barang dan jasa atau hasil yang menyebabkan barang atau jasa-jasa
hasil produksi sesuai dengan tujuan untuk apa barang-barang tersebut dimaksudkan atau dibutuhkan dengan
tujuan yang tertentu yang akan dicapai.
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa
barang dan jasa yang dihasilkan mempunyai tujuan tertentu, sehingga setiap
perusahaan akan mengadakan produksi dan telah mengadakan pengumpulan bahan baku secukupnya. Di
samping itu juga telah mengevaluasi
kegiatan yang akan dilaksanakan pengembangan produksi.
Sumitro Djoyohadikusumo,
(1997: 136) mengemukakan, produksi adalah sebagai proses penggunaan unsur-unsur
dengan maksud untuk menciptakan faedah atau untuk memenuhi kebutuhan.
Pengertian di atas dapat dijelaskan
bahwa mengenai fungsi produksi merupakan hubungan fisik antara input dan
output. Kata lain bahwa faktor produksi adalah hubungan antara jasa dalam
berbagai faktor produksi yang digunakan sebagai masukan ke dalam proses
produksi, banyaknya dengan menggunakan input dalam pengembangan produksi yaitu
dengan penggunaan sarana lain sebagai intensifikasi yang akan menambah hasil
produksi.
Setiap pabrik/ pengolahan sebaiknya
menentukan suatu kebijaksanaan tentang mutu dengan menetapkan suatu standard
kualitas terhadap mutu hasil produk. Penetapan suatu standar produk, tentu ada
kriteria dalam penetpan sehingga dapat dapat ditetapkan Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam
pembentukan suatu standar kualitas produk pada suatu dikemukakan oleh H.A. Harding (2000: 58)
membagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu :
"1) Memenuhi syarat kegunaan yang ditetapkan
2) Memenuhi standar kualitas perusahaan
3) Dapat diproduksi dengan peralatan yang ada pada sekarang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar