Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Saluran Distribusi

Untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor yang penting adalah  distribusi . Saluran distribusi  menurut  Philip Kotler, dalam bukunya Manajemen Pemasaran, (2002 : 28), menyatakan bahwa saluran distribusi digunakan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa.
      Saluran distribusi merupakan  suatu  alternatif bagi perusahaan bagaimana untuk memperlancar barang dan jasa hasil produk, karena  bermunculan produk yang sama, peranan saluran disirbusi dalam memerangi saingan dan tantangan perlu diatasi serta harus dilewati, kecermatan dan kelihaian pengelola perusahaan ditentukan oleh keunggulan menghadapi pesaing muncul dengan sendirinya.   
      Bilamana terjadi suatu kesalahan dalam pemlihan distribusi akan memberikan pengaruh yang dapat memperlambat atau menghambat usaha penyaluran barang dan jasa. Produk yang sudah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII) dan sudah memenuhi selera konsumen namun jika ternyata saluran distribusi yang digunakan tidak dapat membantu, maka usaha penyaluran akan mengalami hambatan.
      Selanjutnya saluran distribusi menurut Soemarso (1999 : 71) dapat dibedakan dalam beberapa macam menurut kegatan rangkaiannya, sebagai berikut :
1.    Produsen ke konsumen, ialah dalam bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan sederhana adalah saluran distribusi dari produsen langsung ke konsumen tanpa menggunakan perantara, atau bisa disebut distribusi secara langsung. Produsen disini kurang memperhatikan salurtan distrbusi yang telah terbangun selama ini.
2.    Produsen ke pengecer ke konsumen, ialah suatu hal dapat dipengaruhi oleh konsumen atau pengecer secara langsung melakukan penjualan kepada konsumen. Adapun beberapa produsen  yang mendirikan toko pengecer sehingga secara langsung melayani konsumen.
3.    Produsen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti  bahwa saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen disini hanya berhubungan kepada pedagang besar (pengusaha besar) tidak melayani pengecer dan penjual. Produsen disini khususnya melayani dalam partai besar tanpa menghiraukan pengecer dan penjual.
4.    Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen, dalam melaksanakan saluran distribusi produsen memilih agen (agen penjualan atau pabrik) sebagai penyalurannya. Produsen menjalankan kegiatan perdagangannya besar dalam saluran distribusi yang ada dan sasaran penjualannya terutama diajukan kepada pengecer.
5.    Produsen ke agen ke pedagangan besar ke pengecer ke konsumen, yang berarti saluran distribusi ini berfungsi untuk saling menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil agen yang terlihat dalam saluran distribusi terutama agen penjualan.        
      Dalam memilih alternatif mana yang terbaik dari saluran distribusi dalam berbagai macam alternatif, maka produsen memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh seperti : pertimbangan pasar, barang, perusahaan dan perantara dalam perdagangan.













SKHEMA  1
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pilihan distribusi
 


   Pertimbangan Pasar                                            Pertimbangan Barang
   a. Kosumen                                                           a. Nilai Unit
   b. Jumlah pembeli potensial                              b.Besar dan berat barang       
   c. Konsentrasi Pasar                                           c.Mudah rusaknya barang    
   d. Jumlah pesanan                                              d.Sifat teknis
   e. Kebiasaan dalam pembelian                         e. Brg standar dan pesanan   
       -  Discount                                                         f. Luasnya produk line
       -  Tahun ajaran baru                                            (1 produk = buku)
       -  Bursa Buku
       -  Paket
   
   Pertimbangan Perusahaan                                Pertimbangan Perantara
  
    1.  Sumber keuangan                                     1. Pelayanan
    2.  Penjualan dan kemampuan                       2. Manfaat yang diberikan     
    3.  Manajemen saluran pengawasan              3. Sikap                                
     4.  Pelayanan yang diberikan                         4. Ongkos/biya rendah
Sumber : Maulana (2003 : 35)
       Selanjutnya, sesuai dengan shkema dapat dijelaskan, sebagai   berikut :
1. Pertimbangan pasar
    Pertimbangan pasar terhadap saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran distribusi. Beberapa faktor pasar yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a.   Konsumen atau pasar industri
Konsumen atau pasar industri, maka pengecer jarang atau tidak dipergunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen pasar industri. Perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.
b.    Jumlah pembeli potensial
Jumlah pembeli potensial, jika jumlah konsumen relatif kecil dalam jumlah basarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c.    Konsentrasi pasar secara geografis
Konsentrasi pasar secara geografis dapat dibagi ke dlam beberapa konsentrsi seperti industri kertas, dan sebagainya. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
d.    Jumlah pesanan
Volume penjualan sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran distribusi yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif lebih kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri (untuk barang-barang jenis perlengkapan operasi)
e.    Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan dalam membeli dri konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan pula terhadap kebijaksanaan dalam sa;uran distribusi. Termasuk dalam kebiasaan membeli antara lain :
1.    Kemauan untuk membelanjakan uang
2.    Tertarknya pada pembeli dengan kredit
3.    Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
4.    Tertariknya pada pelayanan penjual.
2.   Pertimbangan barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain, nilai, unit, besar dan berat, mudah rusaknya barang, sifat teknis, barang standar dan pesanan luasnya product line.
a.    Nilai unit
Nilai unit jika dari barang yang dijual relatif rendah, maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya jika nilai unitnya relatif tinggi, maka saluran distribusinya pendek dan langsung. 
      b.  Besar dan berat barang
           Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan di mana besar dan berat baranmg sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagaian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi perantara ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya, sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapatdialihkan kepada perantara. Jadi perantara ikut menangung sebagian dari ongkos angkut.
Jika barang yang muak rusak maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara yang memiliki fasilitas penyimpangan yang cukup baik.  
      c.  Sifat tehnis
 Beberapa jenis barang industri seperti biasanya disalurkan secara langsung kepada pemaksai industri. Dalam hal ini produsen mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan yang baik sebelum maupun sesudah penjualan. Pekerjan seperti ini jarang sekali atau bahkan tidak pernah dilakukan oleh pedagang besar/grosir.
4     Barang standar dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyaluran tidak perlu memelihara persediaan.
       e.  Luasnya produk line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada para pengecer.
3.  Petimbangan perusahaan
     Pertimbangan perusahaan dari sisi segi saluran distribusi lterhadap beberapa faktor yang dering dipertimbangkan adalah sumber pembelanjaan. Pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan saluran, dan pelayanan yang diberikan oleh penjual.
      a.  Sumber pembelanjaan
       Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangan. Perusahaan yang tida kuat kondisi keuanagannya akan cenderung mengguakan saluran distribusi lebih panjang.
 b.  Pengalaman dan kemampuan manajemen
      Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasar baru, lebih suka menggunakan perntara. Hal ini disebabkan karena umumnya para perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka.
  c.  Pengawasan saluran
       Faktor pengawasan salurankadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilkukan bilamana saluran distribusinya pendek. Jadi, perushaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.
 d.  Pelayanan yang diberikan oleh penjual
      Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi menyalur.
4.  Pertimbangan perantara
 Pertimbangan perantara ditinjau dari sisi distribusi ada beberapa faktor yang perlu dipetimbangkan adalah pelayanan yang diberikan oleh perantara, manfaat. Sikap terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan biaya.
a.  Pelayanan yang diberikan oleh perantara
     Jika perantara mau memeberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakan sebagai penyalur.
b.  Kegunaan perantara           
         Perantara akan digunakan sebagai penyalur ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
    c.  Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen 
         Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini memperingati tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai resiko.
5     Volume penjualan
Dalam hal ini produsen cenderung memilih perantara yang dpat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu lama.
6     Biaya
Jika biaya dalam penyaluran dapat lebih ringan dengan digunakan dalam perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus menerus.
      Setelah menentukan pilihan jenis saluran distribusi yangakan digunakan dan sesuai dengan kondisi perusahaan, maka selanjutnya untuk mengetahui berapa jumlah perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi tersebut.
      Dalam menentukan jumlah perantara yang akan digunakan, menurut Simorangkir (2004 : 15) terdapat tiga alternatif pilihan bagi produsen,  yaitu :
a.  Distribusi intensif   
     Alternatif sering digunakan oleh produsen yang menjual barang-barang konvenien. Dalam hal ini produsen berupaya untuk mendpatkan pengecer sebanyak-banyaknya untuk mencapai konsumen yang lebih banyak. Untuk barang industri, maka alternatif ini sering digunakan untuk jenis barang standar, seperti obeng, minyak pelumas dan sebagainya.
b.  Distribusi selektif  
     Bila distribusi intersif berupaya utuk mendapatkan pengecer sebanyak-banyaknya, maka distribusi seleksit fini, berusaha untuk memilih suatu jumlah yang terbatas, sejumlah pedagang besar pada suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk barang shopping atau speial dan barang industri jenis accesoosy equipment. Penggunaan saluran distribusi selektis ini, dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak meguntungkan, dan juga untuk lebih meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi yang lebih terbatas.
c.  Distribusi eksklusif 

     Distribusi eksklusif ini dilakukan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah atau pasar tertentu. Dengan hanya menggunakan satu penyalur saja, maka produsen ini mudah mengadakan pengawasan terutama pengawasan pada tingkat eceran pada usaha kerjasama dengan penyakur dalam periklanan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar