Powered By Blogger

Rabu, 28 Desember 2016

Pengertian dan Klasifikasi Biaya

a.  Pengertian Biaya

      Untuk menghasilkan sesuatu apakah itu barang atau jasa, maka perlulah dihitung dan diketahui besarnya biaya yang dikeluarkan atau yang perlu dan kemungkinan memperoleh pendapatan yang mungkin diterima. Setiap pengorbanan biaya selalu diharapkan akan mendatangkan hasil yang lebih besar dari pada yang telah dikorbankan pada masa yang akan datang.
      Dengan demikian, seorang pengusaha hendaknya dapat mengetahui bagaimana besarnya pengorbanan dalam proses produksi, sehingga bahan baku bisa menjadi barang jadi dengan tetap mengedepankan kualitas produksi, pada dasarnya setiap proses produksi yang merupakan komponen biaya perubahan. Dalam hal ini, total biaya selalu dapat dihitung dan dapat dibandingkan dengan total  penerimaan yang  mungkin  dapat  diperoleh.
      Berbicara mengenai masalah biaya-biaya merupakan suatu masalah yang cukup luas, oleh karena di dalamnya terlihat dua pihak yang saling berhubungan satu yang lainnya dalam proses produksi. Oleh Winardi, dalam buku Kapita Selecta, (2004 : 147), menyatakan bahwa bilamana kita memperhatikan biaya-biaya yang harus dikeluar kan untuk suatu proses produksi, maka dapat dibagi ke dalam dua sifat, yaitu yang merupakan biaya bagi produsen adalah mendapat bagi pihak yang memberikan faktor produksi yang bersangkutan.
      Demikian halnya bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhannya bagi pihak yang memberikan alat pemuas kebutuhan. Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Norma Pemeriksaan Akuntansi  (1999: 26) dikatakan  bahwa
       “Biaya (cost) adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu sejumlah pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk konstan atau  dalam bentuk pemindahan kekayaan untuk memperoleh sesuatu dengan proses pengeluaran modal atau saham, jasa-jasa yang disertakan atau  kewajiban-kewajiban  yang ditimbulkannya, dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh pada masa yang datang".                                                         

      Dari definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengertian biaya yang dikemukakan tersebut adalah suatu hal yang masih merupakan pengertian secara luas oleh karena semua yang tergolong dalam unsur pengeluaran.      
      Menurut D. Hartanto dalam buku Akuntansi Untuk Usahawan, (2003 : 89),  cost adalah :
“Biaya-biaya yang dianggap akan memberikan manfaat atau service potensial di waktu yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang dicantumkan dalam neraca. Sebaliknya expense atau expred cost adalah biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan prestasi.Karena jenis-jenis biaya ini tidak dapat memberikan manfaat lagi diwaktu yang akan datang, maka tempatnya adalah pada perkiraan laba rugi”

b. Klasifikasi Biaya     
      Dalam pengelolaan keuangan perusahaan utamanya pada proses produksi tentunya memerlukan biaya, oleh karena akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang dibutuhkan manajemen agar mereka dapat mengelola perusahaan atau bagiannya secara efektif di dalam mencatat dan menggolongkan biaya harus selalu diperhatikan untuk tujuan apa  manajemen memerlukan informasi biaya.  
      Kalfisikasi biaya tentu ada konsep biaya yang dapat memenuhi berbagai macam tujuan dan biaya lainnya yang terkait dengan seluruh sehuingga barang itu tiba di pasar atau di pasarkan. Oleh karena itu di dalam akuntansi biaya terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya sebagai berikut :
  1.  Penggolongan biaya-biaya  atas dasar obyek pengeluaran.
  2.  Penggolongan biaya atas dasar fungsi-fungsi pokok  dalam perusahaan .
  3. Penggolongan biaya atas hubungan biaya dengan tujuan sesuatu yang dibiayai.
  4. Penggolongan biaya atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.

  5. Penggolongan biaya atas dasar waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar