Sebelum proses produksi dimulai, terlebih
dahulu harus diketahui berapa besarnya
harga pokok dari barang yang akan diproduksikan. Dengan demikian, dapat pula diketahui
besarnya harga jual
serta pengendalian biaya
produksi.
Demikian halnya untuk, mengetahui
besarnya harga pokok produksi, maka terlebih dahulu harus diketahui jalannya
kegiatan-kegiatan atau proses produksi, yang berarti unsur-unsur biaya yang
melekat pada produksi tersebut dapat pula didentifikasikan.
Pada perusahaan industri yang kegiatan
pokoknya adalah mengelolah bahan baku menjadi suatu produk jadi yang disiapkan
untuk dipakai atau dijual, perhitungan harga pokok produk perlu dilakukan
secara cermat. Apabila terjadi kekeliruan dalam perhitungan harga pokok, akan
dapatmerugikan perusahaan. Oleh karena itu sebelum proses produksi dimulai,
seharusnya terlebih dahulu diperhitungkan berapa besar harga pokok dari barang
yang akan diproduksi, guna menetapkan harga jual dari barang tersebut dan
pengendalian biaya produksi.
Untuk menentukan besarnya harga pokok
produksi suatu barang sebelumnya perlu diketahui apa yang dimaksud dengan harga
pokok. Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi dan ytujuannya untuk memperoleh penghasilan.
Abbas Kartadinata, dalam bukunya
Akuntansi dan Analisa Biaya, Suatu Pendekatan Tingkah Laku Biaya, ( 2000 : 1)
mengemukakan pendapatnya tentang harga pokok produksi, sebagai berikut :
1. Bagi suatu
perusahaan perdagangan, harga pokok hanya mengandung satu unsur saja, yakni
harga beli produk-produk yang diperdagangankan.
2. Harga pokok jadi
yang dihasilkan suatu perusahaan meliputi semua biaya dan pengorbanan yang
diperlukan untuk menghasilkan produk jadi, meliputi :
4 Bahan baku dan bahan
pembantu
5 Upah langsung
6 Biaya produksi
tidak langsung.
Dengan pengertian ini dapat dismpulkan
bahwa yang membedakan harga pokok kedua jenis perusahaan, yakni disebabkan
karena perusdahaan daagang adalah perusahaan hanya membeli barang dan
menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang, sedangkan
perusahaan industri adalah perusahaan yang membeli bahan dan merubah bentuknya
untuk dapat dijual.
Dalam hal ini untuk perusahaan dagang,
harga pokok barang yang dijual adalah jumlah persediaan awal ditambah dengan
pembelian dan dikurangi dengan persediaan akhir. Sedangkan pada perusahaan
industri meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan baya-biaya umum
produsi lainnya.
Pengertian harga pokok (cost) dan biaya (expenses) serng
diperlukan. Untuk lebh jelasnya Supriono
dalam bukunya Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan dan Penentuan Harga Pokok
(1999 : 12) mengemukakan bahwa cost (biaya) adalah jumlah yang dapat diukur
dalam satuan uang dalam bentuk :
a. Kas yang dibayar
atau
b. Nilai aktiva
lainnya yang diserahkan/ dikorbankan atau
c.
Nilai jasa yang diserahkan/ dikorbankan, atau tambahan modal dalam
rangka pemilihan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa
lalu maupun pada masa yang akan datang. Sedangkan expenses adalah harga pokok
dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Management, (1999 : 295)
biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi untuk mengolah bahan
baku menjadi bahan jadi.
Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi
menjadi tiga unsur, yaitu :
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah harga pokok dari semua bahan dan
secara praktis dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk selesai.
Bagi perusahaan industri, bahan baku merupakan bahan yang
sangat meentukan kualitas maupun kuantitas dari hasil produksinya.
Keberhasilannya tergantung dari luasnya pengawasan bahan baku, efisiensi
pembelian dan lain-lain.
2.
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah semua
balasa jasa yng diberikan oleh
perusahaan kepada semu karyawan, sesuai dengan fungsi dimana karyawan
bekerja, maka biaya tenaga kerja dapat digolongkan ke dalam :
3 Biaya tenaga kerja
panrik/ produksi.
4 Biaya tenaga kerja
pemasaran
5 Biaya tenaga kerja
administrasi dan umum.
Elemen biaya tenaga kerja untuk
fungsi produksi dapat dibagi atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga
kerja tidak langsung.
3 Biaya tenaga kerja
langsung (direct labour) adalah merupakan upah yang dibayarkan pada semua buruh
yang bekerja secara langsung dalam proses produksi.
4 Sedangkan biaya
tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) adalah semua upah yang dibayarkan
kepada tenaga kerja yang tidak dapat secara langsung diidentifikasikan pada
produk atau jasa. Untuk biaya kerja fungsi pemasaran dan biaya tenaga kerja
fungsi administrasi dan umum merupakan biaya tenaga kerja yang langsung
dibebankan sebagai proiod cos pada saat terjadi.
3.
Biaya overhead pabrik
Biaya verhead pabrik (factory overhead cost)
adalah semua biaya produksi selain biaya bahu dan biaya tenaga kerja.
Batasan biaya overhead pabrik dikemukakan
oleh Supriono dalam bukunya Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok (1999 : 293) bahwa biaya overhead pabrik adalah biaya produksi
selain biaya bahan baku da biaya tenaga kerja langsung yang eelemennya dapat
digolongkan kedalam :
3 Biaya bahan
penolong
4 Biaya tenaga kerja
langsung
5 Penyusutan dan
amortisasi aktiva tetap pabrik
6 Reperasi dan
pemeliharaan aktiva tetap pabrik
7 Biaya listrik dan
pabrik
8 Biaya asuransi
9 Baya overhead
pabrik dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar