Bagi perusahaan perdagangan R. Soemita
Adikusumah (2001 : 177) mengemukakan bahwa penjualan merupakan kegiatan utama,
oleh karena itu, sistem pengumpulan biaya produksi yang diterapkan oleh
perusahaan ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat terperinci, sebagai
berikut :
1. Semua biaya-biaya selama
dalam proses produksi
harus teliti dan dikumpulan untuk dilakukan pencatatan.
2. Semua pengeluaran biaya-biaya harus selama proses produksi dianggap
sebagai termasuk keperluan lain harus diperiksa sedemikian rupa sehingga
kemungkinan pemboson biaya produksi dikurangi sampai semimimun mungkin.
3. Pencatatan dan pengelompokan harus diklasifikasikan biaya, agar
kelak perhitungan dalam proses produksi
dapat diketahui melalui pembukuan dengan tepat.
4. Biaya administrasi dan penjualan masih termasuk biaya produksi.
5. Dengan meminimumkan biaya dalam proses produksi agar harga pokok
penjualan seminimum, sehingga penjualan barang hasil produksi dapat bersaing.
6. Pengendalian biaya yang sesuai dengan tujuan harus dilakukan terhadap
unsur-unsur biaya, sehingga biaya yang telah dianggarkan digunakan seefisien
mungkin, karena efisien yang dapat meningkatkan keuntungan.
Untuk mencapai adanya di atas maka perlu
organisasi yang baik didalam sistem pengumpulan biaya produksi barang agar
terdapat pengendalian intern yang baik dalam proses produksi sebaiknya diadakan
pemisahan fungsi antara lain :
1. Bagian pesanan
Pelaksanaan bahan baku
bagi perusahaan kecil dipegang satu
orang saja, sedangkan bagi perusahaan besar dipegang oleh satu bagian produksi
yang melibatkan beberapa personal fungsi dari bagian adalah :
a. Mengawasi semua
pesanan yang diterima
b. Memeriksa surat pesanan yang diterima dari langganan
dan melengkapi yang masih kurang.
c.
Jika pesanan barang, harus diminta persetujuan dari bagian gudang.
d.
Menentukan tanggal pengiriman, membuat surat perintah pengiriman serta
tembusan-tembusannya.
e.
Membuat catatan pesanan yang dikirim dan pesanan yang
sudah diperhitungkan.
f.
Melakukan hubungan dengan pembelian, apakah barang yang diterima sudah
cocok dengan pesanan masih ada yang perlu dikemukakan.
2. Bagian gudang
Bagian gudang ini kredit berarti melibatkan bagian pesanan
di mana setiap pengiriman barang yang dijual dengan pesanan harus mendapat
persetujuan dari bagian gudang membuat catatan atau kartu piutang
setiap langganan tentang identitas pembeli, jumlah order dan jangka
waktu pembayaran. Faktur penjualan yang dibuat oleh bagian pesanan dan surat perintah pengiriman atau di kirim ke bagian pesanan
untuk mendapat persetujuan atau penolakan dan surat perintah pengiriman. Jika ada
persetujuan maka faktur penjualan dan surat
perintah pengiriman diberikan kepada bagian pengiriman, kemudian barang tersebut di kirim kepada yang
bersangkutan.
3. Pengklasifikasian biaya-biaya
Bagian pengumpulan biaya bertugas sebagai berikut :
a. Mencatat sejumlah pengeluaran yang
biasanya harus dilengkapi dengan data, pos-pos pengeluaran, misalnya pembelian
barang dan jenis-jenis biaya lainnya.
b.
Mencantumkan data biaya pengiriman dan pihak pertam bahan nilai yang dibebankan kepada pembeli.
c. Biaya-biaya yang telah dicatat itu
dikirim pada bagian-bagian memerlukan terlebih dahulu diperiksa kebenaran
tulisan dan perhitungannya.
Kemudian untuk mengadakan pemisahan
wewenang tersebut di atas tergantung dan besarnya perusahaan dan jumlah pegawai yang ada. Apabila organisasi sudah
memisahkan fungsi-fungsi yang perlu ditetapkan adanya wewenang bahwa iniatif
untuk menjadi barang datangnya dari satu inisiatif yang ditentukan semula
misalnya bagian pesanan atau bagian-bagian lain yang memerlukan. Selain itu
dimaksudkan pula agar semua pengeluaran-pengeluaran barang dari gudang baik melalui
penjualan maupun untuk keperluan lainnya mendapat pengawasan sedemikian rupa,
sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan penyalagunaan dapat dihindarkan atau
dikurangi sedapat mungkin.
Di dalam pelaksanaan fungsi pengumpulan
biaya pada umumnya dilaksanakan oleh bagian pesanan dan organisasi administrasi
serta dipengaruhi oleh sistem penjualan yang dilakukan misalnya sistem
penjualan kredit, tunai dan sebagainya.
Selanjutnya cara-cara yang biasa dipakai
di dalam sistem pengumpulan biaya, sebagai berikut :
1. Pemisahan antara
a. Mencatat pengaluaran
Pencatatan pertama-tama dilakukan oleh petugas bagian
pengeluaran yang membuat faktur penjualan. Faktur ini sedikitnyas dibuat
rangkap 4 (empat) yang pertama (asli) untuk pembelian, lembar ke 2 dikirim ke
bagian penyerahan barang, lembar ke 3 dikirim ke pemegang buku tambahan
piutang dan lembar ke 4 ditahan untuk
arsip.
Jika pembeli akan mengambil sendiri barang yang dibeli nya,
maka faktur dibawa ke kasir dan jumlah uang yang tertera di situ dibayar. Kasir
akan menghitung uang memutar register kas, mencap faktur pengembalikannya pada
pembeli jika ditambah kwitansi. Faktur yang telah dicap oleh si pembeli dibawa
ke bagian penyerahan barang dan dikeluarkan dengan barang yang telah diserahkan
lembaran kedua.
Kalau pembeli tidak mengambil sendiri barang yang dibeli,
maka sesudah ia membayar kepada kasir diberi kwitansi si pembeli akan mendapat surat perintah pengeluaran
atau delivery order. Satu tembusan DO dikirim kepada seksi gudang dan menerima
barang-barang yang dinyatakan dalam DO tersebut.
b. Penyerahkan barang
Bagian ini bertanggungjawab terhadap kehancuran distribusi
barang kepada langganan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh bagian
pengeluaran. Penyerahan barang sering terjadi secara langsung dari gudang
dengan memakai DO dan biasa juga secara tidak langsung yaitu dengan pengiriman
barang ke rumah langganan dimana karena adanya penyerahan barang secara tunai
dan penyerahan barang secara kredit.
c.
Menerima uang
Barang ini
berada di bawah koordinasi bagian keuangan, atas persetuajun pimpinan
perusahaan dan bertugas sebagai berikut :
* Mencatat semua
penerimaan uang, baik tunai, cek,
maupun bilyet giro dalam suatu daftar.
*
Daftar penerimaan diserahkan kepada pemegang buku harian dan pemegang
buku tambahan piutang.
*
Uang tunai, cek dan giro yang diterima diserahkan kepada kasir dan
disetor ke bank seluruhnya, selambat-lambatnya ke esokan harinya.
*
Harus ada pemisahan antara kasir dan petugas yang memegang buku tambahan
piutang dan hutang.
2.
Penjualan secara kredit
Pada penjualan kredit ini maka setiap kali nilai kredit,
pembeli harus dinilai. Buku piutang harus setiap bulan dibandingkan dengan
perkiraan piutang di buku besar.
Pengawasan intern atas piutang meliputi :
a. Pembagian tugas antara lain :
* Penerimaan pesanan
* Petugas yang harus menyetujui penjualan kredit
* Petugas yang harus mengirim barang
* Petugas yang mencatat buku tambahan piutang
* Petugas yang menerima uang.
* Petugas yang bagian arsip.
b. Pembayaran mengenai faktur-faktur yang
tertentu.
c. Setiap bulan secara periodik dikirim daftar
saldo pada para piutang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar