2.1
Pengertian
Manajemen
Dalam menguraikan definisi manajemen ini,
masing-masing pengarang mempunyai tafsiran yang berbeda tergantung dari
pendekatan yang digunakan oleh pengang itu. Beberapa pengarang mendefinisikan
manajemen dengan menekan kepada manajemen sebagai seni, ilmu atau profesi,
walaupun demikian jika disimak dari beberapa penedekatan tersebut pada
prinsipnya sama.
Yaitu agar
terdapat tata kerja yang baik didalam suatu oganisasi sehingga tujuan-tujuan
yang ditetapkan dapat tercapai. Setiap manusia dalam pejalanan hidupnya selalu
menjadi anggota daribeberapa macam organisasi, sepeti organisasi sekolah,
perkumpulan olahraga, kelom[ok musik, militer ataupun organisasi perusahaan.
Organisasi-organisasi ini mempeunyai kesamaan dasar walaupun dapat berbeda satu
dengan yang lain dalam beberapa hal. Dari sini terlihat bahwa dalam mengelola
suatu organisasi itu mereka harus melakukannya secara profesional ataupun
secara sederhana.
Ini
menunjukkan bahwa ilmu manajemen bersifat universal, dan mempergunakan kerangka
ilmu pengetahuan yang sistematis,
mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan
konsep-konsep yang cenderung benar dalam
semua situasi manajerial. Hal ini terbukti bahwa ilmu manajemen
dapat diterapkan dlam semua organisasi
manusi, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan
lain-lain.
Manajemen
dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha sia-sia
dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Disini jelas bahwa manajemen sangatlah
dibutuhkan dalam suatu organisasi. Pendapat dari para ahli yang menyatakan pengertian manajemen antara lain:
Menurut (james. A. F Stoner, 1996 )
” Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisisan, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
penggunaan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.”
Sedangkan menurut (The Liang
Gie, 1982)
” Manajemen
adalah unsur yang merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan
dan mengarahkan segenap fasilitas kerja agar tujuan organisasi yang
bersangkutan benar-benar tercapai.”
Menurut (T. Hani Handoko,
1998) alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu :
a. Untuk
mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan
pribadi.
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara
tujuan-tujuan yang sangat bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan , maupun kreditur, pelanggan, supplier, serikat kerja, asosiasi perdagangan,
masyarakat dan pemerintah.
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Suatu kerja
organisasi dapat diukur dengan banyak cara berbeda. Salah satu cara umum adalah
efisiensi dan efektivitas.
Dari uraian
di atas terlihat bahwa salah satu ilmu manajemen digunakan
untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan dan efisiensi dan efektivitas. Jadi
di sini menurut (James.A.A.Stoner, 1996) terlihat bahwa ilmu manajemen boleh
dikatakan suatu seni.
” Manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melaui orang lain”.
Definisi ini mengandung arti bahwa
para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan
orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau
berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri. Para pakar ekonomi mengatakan bahwa manajemen
itu mempunyai arti sangat luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara
konsisten oleh semua orang.
Sedangkan
(George R. Terry, 1994) menyatakan sebagai berikut :
” Manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain ”.
” Manajemen
merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan :
perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber-sumber daya manusia seta sumber-sumber lain”.
Dari definisi
di atas bahwa ada yang mengatakan bahwa
manajemen itu adalah seni dan proses.
Manajemen dikatakan sebagai seni karena mengandung arti bahwa hal iti adalah
kemampuan atau keterampilan pribadi. Sedangkan manajemen dikatakan sebagai suatu
proses karena ada cara sistematis untuk melakukan pekerjaan atau karena
manajemen tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan
kegiatan tertentu yang saling bersangkutan untuk tujuan yang mereka inginkan.
Dari uraian diatas
menunjukkan juga bahwa para manajer menggunakan semua sumber daya organisasi
keuangan, peralatan dan informasi
seperti halnya orang dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Orang atau manusia adalah sumber daya yang terpenting bagi setiap
organisasi, tetapi para manajer tidak akan dapat mencapai tujuan
secara optimal bila mereka mengabaikan
sumber daya organisasi lainnya.
2.2.
Pengertian Organisasi
Di dalam usaha
untuk mencapai tujuan tertentu maka manusia harus bekerja sama dengan pihak
lainnya yaitu dengan berorganisasi. Dengan adanya organisasi mengakibatkan
adanya pembagian kerja antara kelompok orang-orang yang bekerja sama.
Dalam organisasi
yang kecil, pembagian kerjanya tidak begitu terlihat, tapi sebaliknya pada
organisasi yang benar nampak jelas pembagian kerjanya dalam struktur oleh sebab
itu dalam struktur organisasi harus secara jelas tercermin adanya pembagian
kerja.
Dengan demikian
kegiatan-kegiatan di dalam organisasi dengan berjalan sebagaimana mestinya guna
mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Pendapat yang mengemukakan pengertian
organisasi antara lain:
Pendapat (Sondang p. Siagian, 1986) :
”Organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan
hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang
yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan”.
Sedangkan menurut 9James L. Gibson, a991)
:
” organisasi
adalah kesatuan yang memungkinkan masyaakat mencapai tujuan yang tidak dapat
dicapai individu secara perorangan”.
Menurut (Leonard D White, 1979) memberikan
2 pengertian yaitu :
a. Organisasi adalah pola hubungan yang
ditetapakan secara formil oleh hukum dan top manajemen (organisasi formil)
b. Organsasi adalah sejumlah tata hubungan
kerjasama antara sejumlah orang dalam suatu jangka waktu yang panjang
(organisasi informal).
Dari
definsi atau pengertian yang telah penulis kemukakan di atas, dapatlah diambil
kesimpulan bahwa unsur-unsur dasar daripada organisasi adalah:
a. Adanya dua orang atau lebih
b. Adanya maksud untuk bekerja sama
c. Adanya pengauran hubungan
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai
Berdasarkan
unsur-unsur dasar di atas maka
organisasi pada pokoknya adalah sekelompok manusia, dengan sengaja dipesatkan
dalam suatu kerjasama yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari uraian ini ada tiga unsur yang menonjol
yaitu :
a. Organisasi bukanlah suatu tujuan melainkan
suatu alat untuk mencapai tujuan
b. Organisasi adalah wadah serta proses kerja
sama dari sejumlah manusia yang terikat hubungan formal.
c. Dengan adanya organisasi, bukan berarti
manusia tergantung pada orang lain akan tetapi dengan adanya keterlibatan orang
lain mempunyai manfaat yang lebih
positif yaitu dapat mempermudah usaha manusia dalam mencapai tujuan.
2.3.
Prinsip-prinsip Organisasi
Menurut (Manullang, 1994) agar suatu
organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu
oganisasi yang baik atau dalam usaha organisasi
perlu kita perhatikan beberapa prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan yang jelas
2. Pembagian keja dan Delegasi Kekuasaan
3. Rentang kekuasaan
4. Tingkatan-tingkatan pengawasan
5. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
6. koordinasi
Perumusan
tujuan yang jelas
Bila akan
melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas ialah apakah tujuan
akativitas tesebut. Demikian pula kita
mengorganiser atau membuat suatu skema
organisasi atau membentuk
suatu badan, maka
pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda,
tujuan itu akan berperan sebagai:
1. pedoman ke arah mana organisasi itu akan
dibawa
2. landaan bagi organisasi yang bersangkutan
3. menetukan macam aktivitas yang akan
dilakukan dan
4. menentukan program, prosedur dan kiss me
(koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).
Pembagian kerja
Di dalam
sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak
tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembagian
tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing- masing departemen sampai
unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembahagian tugas pekerjaan, ditetapakan
sekaligus susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi-fungsi
masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit oganisasi.
Pembagian
tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi,
tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat pada jabatan yang
tepat dan pula dalam mempermudah pengawasan oleh atasan.
Delegasi kekuasaan
Salah satu
prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap
pejabat harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu ahar pejabat
tersebut dapat melaksanakan tugasnya sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu
mempunyai aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan
peralatan, bahan dari uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu
tettentu dan lain sebagainya.
Delegasi
kekuasaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan elementer sebab dengan
delegasi kekuasaan, seorang pemimpin dapat melipat gandakan waktu, perhaitan
dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan, delegasi kekuasaan
merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk dipercaya akan diri
sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalah test pertama bagi seorang
pemimpin, tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan merupakan
tanda nyata seorang pimpinan yang sukses.
Rentang kekuasaan
Mengenai
prinsip rentang kekuasaan, dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda,
seperti span of authority, span of control (rentan pengawasan), span of
management dan span of
managerial responsibilities dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah lain seperti
jenjang pengawasan,
Jenjang kekuasaan dan rentang kendali. Dengan rentang
kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi bawahan
seseorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat memimpin, membimbing dan
mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna.
Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip
ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedini mungkin.
Di dalam suatu organisasi diusahakan agar
organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi pula agar ada
motivasi bagi setiap orang
di dalam organisasi untuk mencapai timgkat-timgkat tertnggi di dalam struktur
organisasi. Sehubungan dengan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk
pipih dan tidak menjulang tinggi.
Kesatuan perintah dan
tanggung-jawab
Menurut
prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia
menerima perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip tidak
seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
Koordinasi
Prinsip yang
tidak kalah pentingnya dlam organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembaian
tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian
serta,
unit-unit terkecil di dalam
suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi
sebagai keseluruhan.
3.3.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan
Karyawan
Pelatihan sumber daya manusia berhubungan erat dengan penilaian terhadap
hasil pekerjaan mereka, artinya pelatihan dilaksanakan setelah ada hasil
penilaian. Pelatihan dilakukan agar para karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Melaksanakan pelatihan berarti mengembangkan pengetahuan para karyawan
untuk lebih mengenal dan memahami :
1. Seluk beluk pelaksanaan pekerjaan lebih
mendalam.
2. Perkembangan perusahaan.
3. Sasaran yang akan dicapai perusahaan.
4. Perlunya kerjasama dalam melaksanakan
pekerjaan.
5. Informasi yang disampaikan perusahaan.
6. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
perusahaan.
7. Hubungan-hubungan dengan lingkungan.
8. Kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku
dalam perusahaan.
9. Sistem dan prosedur yang digunakan dalam
pelaksanaan tugas perusahaan.
10. Perilaku karyawan yang mendukung dan
dituntut perusahaan.
Seseorang
karyawan yang sudah terampil akan terlihat pada gejala-gejala sebagai berikut ;
1. Tahu dan mengerti apa yang harus
dikerjakan.
2. Mempunyai gerak kerja yang cepat dan
tepat.
3. Jarang sekali melakukan kesalahan dan
kekeliruan dalam bekerja.
4. Sudah mempunyai kiat-kiat tertentu dalam
melaksanakan pekerjaan.
5. Produktivitas kerja meningkat dari
biasanya.
Bila
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia tidak dilakukan dalam suatu
perusahaan, maka akan terlihat pada gejala-gejala sebagai berikut :
1. Sering berbuat kesalahan dalam
melaksanakan pekerjaan.
2. Tidak pernah berhasil memenuhi standard kerja seperti yang dituntut uraian
pekerjaan.
3. Mempunyai pola pikir yang sempit dan
picik.
4. Tidak mampu menggunakan peralatan yang lebih
canggih dalam bekerja.
5. Akan tetap tinggal bodoh dan terpaut path
pekerjaan rutin.
6. Produktivitas kerja tidak pernah
meningkat.
7. Kesinambungan perusahaan tidak bisa
dijamin.
8. Rasa kepedulian karyawan yang rendah
terhadap perusahaan.
9. Perusahaan tidak akan mampu bersaing
dengan perusahaan lain.
10. Perusahaan selalu ketinggalan
dalam memberikan pelayanan yang baik
Kepada
pelanggan.
Manfaat yang diperoleh
perusahaan bila perusahaan melaksanakan kegiatan pelatihan karyawan, sebagai
beikut :
1. Perusahaan akan berkemampuan menyesuaikan
diri dengan kebutuhan sekarang.
2. Perusahaan akan mempunyai SDM yang selalu tampil meyakinkan dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Perusahaan akan mampu menjawab tantangan perkembangan keadaan masa depan.
4. Perusahaan dapat meningkatkan prestasi karyawan secar individual maupun kelompok
5. Mekanisme perusahaan lebih fleksibel dan tidak kaku dalam
menggunakan teknologi baru.
6. Perusahaan dapat mempersiapkan
karyawan-karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Menurut (
Soekidjo Notoatmodjo, 1991) program pendidikan dan pelatihan bagi suatu
perusahaan memiliki arti penting antara lain sebagai berikut:
a. Sumber
daya manusia atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam
organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan
yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan
tersebut.Hal ini
terjadi
karena sering seseorang
menduduki jabatan tertentu bukan karena
kemampuannya, melainkan karena tersedianya formasi. Oleh sebab itu karyawan
atau staf baru ini perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan.
b. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi,
jelas akan mempengaruhi suatu organisasi atau instansi. Oleh sebab itu jabatan-jabatan
yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan. Kemampuan orang yang akan
menempati jabatan tersebut kadang-kadang tidak ada. Dengan demikian maka
diperlukan penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan
tersebut.
c. Promosi dalam suatu organisasi adalah suatu
keharusan apabila organisasi itu mau berkembang. Pentingnya promosi bagi seseorang adalah sebagai
salah satu ”reward dan insentive” (ganjaran dan perangsang).
d. Di dalam masa pembangunan ini organisasi
atau instansi, baik pemerintah maupun swasta merasa terpanggil untuk
menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para karyawannya agar diperoleh
efektivitas dan efisiensi kerja sesuai dengan masa pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar