Powered By Blogger

Selasa, 10 Januari 2017

Definisi Marketing Mix/ Bauran Pemasaran

      Sebagai  implikasi konkret dari adanya kemajuan  yang dicapai  dalam ilmu pengetahuan dan perkembangan  teknologi dewasa  ini, antara lain terlihat melalui  kian  dinamisnya kegiatan  dunia usaha yang pada gilirannya memberikan corak  tersendiri  bagi pola konsumsi masyarakat.  Sejalan dengan hal ini, perusahaan-perusahaan memandang bahwa hanya kepada masyarakatlah  semata-mata tempat pelemparan  produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan senantiasa mencapai tujuan memaksimasi penjualannya.
      Stanto dalam bukunya Marketing Praktis (2000 : 112) meyatakan bahwa dengan  memanfaatkan semaksimal mungkin sejumlah  tensi  yang ada seperti penerapan konsep dan  kebijaksanaan bauran  pemasaran  atau marketing mix, yaitu  terdiri  dari kebijakan  dibidang harga, promosi, distribusi dan  produk.
      Kebijakan-kebijakan  tersebut  lebih  dikenal  sebagai  the fourth's yaitu P'S (Price, Place, Promotion, Product).
      Mengenai  konsep marketing mix ini, menurut  Philip  Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran  Analisis Perencanaan dan Pengendalian (2002 :  112), bahwa marketing  mix adalah perangkat  varia­bel-variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran".
      Jika perusahaan telah memutuskan suatu strategi penentuan posisinya di pasar, maka hal tersebut bahwa perusahaan telah siap  memulai suatu perencanaan yang tersinci  menge­nai  marketing mix. Dengan demikian maka konsep  marketing mix merupakan suatu konsep utama dalam pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini.
      Marketing  mix  terdiri  dari  segala  tindakan  yang mengakibatkan perusahaan melakukan suatu kebijaksanaan yang sifatnya  mempengaruhi peningkatan permintaan akan  produk-produknya  di  pasar.  Kegiatan yang dilaksanakan guna mempengaruhi  permintaan akan produk-produk perusahaan  terse­but,  pada  dasarnya mencakup faktor-faktor  internal  yang dapat dikendalikan perusahaan sehingga dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk dijalankan terpadu.
      Dalam marketing mix terdapat empat faktor yang pelaksanaannya dapat dikendalikan perusahaan yaitu :
1.   Produk
      Kombinasi  pertama dari marketing mix adalah  produk, hal  ini disebabkan karena obyek yang utama dari  pemasaran adalah  produk.  Produk ada yang berupa  barang  dan  jasa.
Dalam menentukan keputusan tentang produk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi :
a. Quality,  yaitu menyangkut suatu barang/ jasa yang  dihasilkan oleh produsen untuk ditawarkan  kepada konsumen.
b. Fetures, yaitu menyangkut tentang penampilan dari produk yang  dihasilkan meliputi faktor  kuantitas dan  hygiene dari produk agar dapat menimbulkan daya tarik konsumsi.
c. Options,  yaitu menyangkut tentang kesediaan  perusahaan untuk menghasilkan berbagai produk  (produktline)
d. Style,  yaitu menyangkut tentang modal dari produk  yang bersangkutan. Olehnya itu  perusahaan  harus  senantiasa menciptakan  model  yang  sesuai  selera  konsumen  yang setiap saat mengalami perubahan.
e.  Brand nama, yaitu  menyangkut  tentang  pemberian mareka pada  produk yang dihasilkan oleh perusahaan.  Pemberian merk  tersebut sedapat mungkin memberikan  kesan  kepada konsumen.
f.   Packaging,  yaitu  menyangkut  tentang  bagaimana   cara memberikan pembungkus atau pengepakan pada produk dengan mempertimbangkan  unsur biaya, daya tahan dan  lain-lain yang  sasaran utamanya agar pembung kus  tersebut  tetap menarik.
g. Produck  line,  yaitu menyangkut sejumlah  jenis  produk yang  dihasilkan  oleh perusahaan  dengan  memperhatikan faktor mutu,  hygiene, ukuran dan lain-lain.
h.  Warranty,  yaitu  menyangkut  jaminan  perusahaan   akan produk yang dihasilkan. Dengan demikian konsumen  merasa aman  dari  berbagai kemungkinan yang  tidak  diinginkan dalam pemakaian batas waktu yang wajar.
i.   Service level, yaitu menyangkut tentang pelayanan  untuk perusahaan dalam menghadapi konsumen misalnya  fasilitas transport yang dapat menunjang dan memperlancar penyera­han produk ke tangan konsumen. Other  service, yaitu menyangkut pelayanan di luar  dari service level misalnya oafter sales service atau  dengan penyediaan  spare parts terjamin, serta  kesiapan  tukar barang rusak/ baik bila perlu.
2   Price
Kombinasi kedua dari marketing mix adalah  menentukan kebijaksanaan tingkat  harga yang tepat  bagi  perusahaan. Penetapan  harga  terhadap suatu produk  mengandung  resiko yang sangat besar. Olehnya itu pada beberapa patokan  dalam  menentukan kebijaksa naan tentang harga yang meliputi :
a. List  Price, yaitu penyediaan daftar harga  barang  yang dihasilkan oleh perusahaan yang tujuannya agar kombinasi antara perusahaan dan konsumen dapat lebih besar.
b. Discoount,  yaitu untuk pemberian potongan harga  kepada langganan dengan memperhatikan jumlah dan frekuensi dari pembelian barang.
c. Allowance, yaitu  pemberian  harga  khusus  pada  produk tertentu  yang dihasilkan oleh perusahaan dengan  maksud untuk memikat konsumen.
d. Payment Proidicredit Terms, yaitu dalam penentuan  waktu pembayaran/  syara-syarat  kredit  lainnya  yang   dapat dikontrol oleh perusahaan serta dapat menimbulkan kerin­ganan bagi pembeli (konsumen).
3   Place
Penentuan  place dengan tepat akan  lebih  memudahkan dilancarkannya  program pemasaran secara efektif  dan  efi­sien.  Place  dalam memasarkan  meliputi  kegiatan  sebagai berikut :
a.  Channel Distribution,yaitu menentukan saluran distribusi  terutama  dalam  artian  fisik  yang   meliputi  sasaran penyimpangan/  pemeliharaan dan banyaknya pedagang  peran­tara  yang terdapat dalam channel. Dengan  memperhatikan kedua  hal tersebut maka penyaluran barang  ke  konsumen dapat lebih dan tepat.
b. Coverage, yaitu menyangkut tentang  pemberian  informasi secara cepat dan tepat dari perusahaan ke konsumen  dan sebaliknya.  Hal ini dimaksudkan untuk secepatnya  dapat memperoleh informasi atas segala perobahan yang  terjadi terutama dalam lingkungan perusahaan.
c.  Outlet lokation, yaitu menyangkut penempatan lokasi yang merupakan  pusat barang untuk dialokasikan  ke  berbagai daerah penjualan (konsumen).
d.  Sales  therry,  yaitu menyangkut jangkauan  produk  yang dihasilkan oleh perusahaan dengan memperhatikan klasifi­kasi  tertentu  dari pola konsumen  misalnya  pendapatan selera dan lain-lain.
e.  Inventory  levels, yaitu tentang jumlah persediaan  yang harus ada dalam perusahaan pada pedagang perantara  yang tujuannya  untuk menjaga timbulnya kekosongan produk  di daerah  pemasaran. Kekosongan produk  dapat  menyebabkan masunya  produk  dari  perusahaan  lain  atau  hilangnya kepercayaan konsumen pada perusahaan.
f.  Transportations, yaitu menyangkut kelancaran operasional perusahaan terutama kemampuan perusahaan untuk mengkafer daerah konsumen sampai jarak terdekat.
4    Promotion
Setiap  kegiatan perusahaan yang  berhubungan  dengan penyampaian  berita mengenai produk yang dihasilkan  kepada konsumen yang dapat dilihat dalam bentuk :
a. Advertising, yaitu kegiatan komunikasi  individu  dengan menggunakan sejumlah biaya melalui cara berbagai  media yang  dilakukan  oleh perusahaan,  lembaga  non  lembaga serta individu-individu.                                   
   Salah satu pertimbangan utama dalam pelaksanaan  program  periklanan adalah faktor biaya. Berbeda  halnya  dengan  kegiatan publitas  yang disiarkan  tanpa  memerlukan banyak biaya.
    Periklanan  dilaksanakan  oleh pihak penjual  dan  pihak pembeli yang bermotifkan penawaran atas sesuatu  produk, jasa dan secara lisan dan tulisan.
            Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan periklanan diantaranya sebagai berikut :
   - Periklanan  merupakan  suatu  cara  penyampaian   yang bernilai ekonomi pada suatu penawaran produk.
   - Periklanan  yang merupakan suatu alat  persuasif  jadi produsen  dapat mengadakan periklanan  untuk  membujuk masyarakat  agar  tertarik untuk mencoba  atau  membeli produk yang diiklankan.
   - Periklanan  merupakan  suatu alat  untuk   menciptakan image (kesan).
   - Periklanan  merupakan  suatu  alat  untuk    memuaskan keinginan pembeli dan penjual.                                                                            
b. Personal selling Sasaran dari kegiatan pemasaran  adalah  untuk  meningkatkan  volume  penjualan  sehingga   dapat menghasilkan  laba  maksimal  dan  akhirnya  menciptakan kepuasan konsumen yang merupakan sasaran jangka panjang.

      Persenal  selling  merupakan salah satu  metode  promosi untuk mencapai tujuan tersebut. Metode  ini  memerlukan lebih banyak tenaga penjual (salesman). Personal selling adalah intensifikasi antara individu yang saling bertemu muka  yang  tujuannya  untuk  menciptakan,  memperbaiki, menguasai  atau mempertahankan hubungan pertukaran  yang saling menguntungkan dengan pihak lain.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar