1. Pengertian Harga Pokok Produksi
Sebelum proses produksi dimulai, terlebih
dahulu harus diketahui berapa besarnya
harga pokok dari barang yang
akan diproduksikan. Dengan demikian, dapat pula diketahui
besarnya harga jual
serta pengendalian biaya
produksi.
Demikian halnya untuk, mengetahui
besarnya harga pokok produksi, maka terlebih dahulu harus diketahui jalannya
kegiatan-kegiatan atau proses produksi, yang berarti unsur-unsur biaya yang
melekat pada produksi tersebut dapat pula didentifikasikan.
Pada perusahaan industri yang kegiatan
pokoknya adalah mengelolah bahan baku menjadi suatu produk jadi yang disiapkan
untuk dipakai atau dijual, perhitungan harga pokok produk perlu dilakukan
secara cermat. Apabila terjadi kekeliruan dalam perhitungan harga pokok, akan
dapatmerugikan perusahaan. Oleh karena itu sebelum proses produksi dimulai,
seharusnya terlebih dahulu diperhitungkan berapa besar harga pokok dari barang
yang akan diproduksi, guna menetapkan harga jual dari barang tersebut dan
pengendalian biaya produksi.
Untuk menentukan besarnya harga pokok
produksi suatu barang sebelumnya perlu diketahui apa yang dimaksud dengan harga
pokok. Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi dan ytujuannya untuk memperoleh penghasilan.
Abbas Kartadinata, Akuntansi dan Analisa
Biaya, Suatu Pendekatan Tingkah Laku Biaya, ( 2000 : 1) mengemukakan
pendapatnya tentang harga pokok produksi, sebagai berikut :
1. Bagi suatu
perusahaan perdagangan, harga pokok hanya mengandung satu unsur saja, yakni
harga beli produk-produk yang diperdagangankan.
2. Harga pokok jadi
yang dihasilkan suatu perusahaan meliputi semua biaya dan pengorbanan yang
diperlukan untuk menghasilkan produk jadi, meliputi :
a. Bahan baku dan bahan pembantu
b. Upah langsung
c. Biaya produksi
tidak langsung.
Dengan pengertian ini dapat dismpulkan
bahwa yang membedakan harga pokok kedua jenis perusahaan, yakni disebabkan
karena perusdahaan daagang adalah perusahaan hanya membeli barang dan
menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang, sedangkan
perusahaan industri adalah perusahaan yang membeli bahan dan merubah bentuknya
untuk dapat dijual.
Dalam hal ini untuk perusahaan dagang,
harga pokok barang yang dijual adalah jumlah persediaan awal ditambah dengan pembelian
dan dikurangi dengan persediaan akhir. Sedangkan pada perusahaan industri
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan baya-biaya umum produsi
lainnya.
Pengertian harga pokok (cost) dan biaya (expenses) serng diperlukan. Untuk
lebh jelasnya Supriono Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan dan
Penentuan Harga Pokok (1999 : 12) mengemukakan bahwa cost (biaya) adalah jumlah
yang dapat diukur dalam satuan uang dalam
bentuk :
a.
Kas yang dibayar atau
b.
Nilai aktiva lainnya yang diserahkan/ dikorbankan atau
c. Nilai jasa yang
diserahkan/ dikorbankan, atau tambahan modal dalam rangka pemilihan barang dan
jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu maupun pada masa yang akan
datang. Sedangkan expenses adalah harga pokok dipakai sebagai pengurang
penghasilan.
Mulyadi Akuntansi Management, (1999 :
295) biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi untuk mengolah
bahan baku menjadi bahan jadi.
Dalam hubungannya dengan produk, biaya
produksi dibagi menjadi tiga unsur, yaitu :
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah harga pokok
dari semua bahan dan secara praktis dapat diidentifikasi sebagai bagian dari
produk selesai.
Bagi perusahaan industri, bahan baku
merupakan bahan yang sangat meentukan kualitas maupun kuantitas dari hasil
produksinya. Keberhasilannya tergantung dari luasnya pengawasan bahan baku,
efisiensi pembelian dan lain-lain.
2.
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah semua
balasa jasa yng diberikan oleh
perusahaan kepada semu karyawan, sesuai dengan fungsi dimana karyawan
bekerja, maka biaya tenaga kerja dapat digolongkan ke dalam :
a. Biaya tenaga kerja panrik/
produksi.
b. Biaya tenaga kerja pemasaran
c. Biaya tenaga
kerja administrasi dan umum.
Elemen
biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dapat dibagi atas biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
4
Biaya tenaga kerja
langsung (direct labour) adalah
merupakan upah yang dibayarkan pada semua buruh yang bekerja secara langsung
dalam proses produksi.
5
Sedangkan biaya
tenaga kerja tidak langsung (indirect
labour) adalah semua upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang tidak
dapat secara langsung diidentifikasikan pada produk atau jasa. Untuk biaya
kerja fungsi pemasaran dan biaya tenaga kerja fungsi administrasi dan umum
merupakan biaya tenaga kerja yang langsung dibebankan sebagai proiod cos pada
saat terjadi.
3.
Biaya overhead pabrik
Biaya verhead
pabrik (factory overhead cost) adalah semua biaya produksi selain biaya bahu
dan biaya tenaga kerja.
Batasan biaya
overhead pabrik dikemukakan oleh Supriono dalam bukunya Akuntansi Biaya,
Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok (1999 : 293) bahwa biaya overhead
pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku da biaya tenaga kerja
langsung yang eelemennya dapat digolongkan kedalam :
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya tenaga kerja langsung
6
Penyusutan dan
amortisasi aktiva tetap pabrik
7
Reperasi dan
pemeliharaan aktiva tetap pabrik
8 Biaya listrik dan
pabrik
9 Biaya asuransi
10 Baya overhead
pabrik dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar