Vulkanisir ban mobil adalah suatu proses
perbaikan (daur ulang) ban yang sudah aus terpakai menjadi baru dengan cara
memberi telapak/tread pada permukaan ban (crown) tanpa merubah bentuk ataupun
merk pada ban dasar dengan jaminan kekuatan/daya tahan tingkat keausan 90% jika
dibandingkan dengan ban original dengan hrga yang relatif murah.
Dengan demikian, vulkanisir ban merupakan
usaha/ bisniss perusahaan jasa yang membutuhkan tenaga kerja yang sudah trampil
dan terdidik, karena dalam proses produksi
menggunakan alat berupa mesin semi otomatis yang operasinya harus
mengutamakan keselamatan kerja, kebersihan bahan, alat, mesin dan mengikuti
prosedur yang tetah ditetapkan dalam proses produksi.
Ban mobil sebagai fenomena, karena ban
harus mampu memuat dan meredam goncangan dalam kecepatan tinggi, menurut
ketentuan perusahaan (1998: 3)
menyatakan bahwa ban harus mampu menampung dan menahan angin tinggi
berikut juga temparatur yang berbeda-beda juga harus bia memberikan menyamanan
dan ketentuan kendaraan muatannya di samping memikul beban dalam perjalanan
jarak jauh.
Adapun proses produksi vulkanisir ban,
sebagai berikut :
1. Inspection final (Erick dan Joni)
a.
Memeriksa ban yang masuk apakah
layak untuk divulaknisir dan memberi tanda pada ban
:
Ok : Jika ban
siap diproduksi/ tidak mempunyai cacad pada fisik.
Rac
: Jika terdapat cacad
pada ban dan perlu diperbaiki (direpair).
b. Menyiapkan order
perbaikan
c.
Ban yang
tidak selesai di vulkanisir
diperiksa ulang apakah layak untuk
dijual yang kemudian diserahkan ke bagian gudang.
2. Buffing ( Eko Wahyudi dan
Hasrum Adam ), menyatakan bahwa :
- Ban yang telah di inspection dan layak
untuk divulkanisir kemudian di cukur/ di
kerok hingga rata di bagian permukaan
ban (crown).
- Menentukan
dan mencatat tipe dan panjang tread.
3. Skiving
(Villomino dan Rizak)
Melanjutkan pekerjaan di bagian buffing yaitu dengan membersihkan
luka-luka pada permukaan ban.
4. Cemeting (Jefri
dan Jayadi)
Membersihkan ban dan memberi
perekat sementara
5. Repair (kerja sama team)
Memeriksa ban, apabila ada
luka/ lubang di kikir dan dibersihkan kemudian memberi tempelan yang hidang
(pacth) untuk pengembalian kekuatan ban
6.
Extruder / Filling (Jaeruddin dan Amir)
Meratakan p[ermukaan ban yaitu menutup
bekas luka dengan karet ex truder.
7. Potong tread ( Abdullah dan Salim)
Memotong dan memberi lem
pada tread sesuai panjang dan tipe yang ditentukan oleh bagian buffing (lihat
order)
8. Building
(Ahmad dan Syarifuddin)
-
Ban yang telah dipasangi
tread, dilapisi dengan plastik dan dimasukkan/ dibungkus
dengan emvelope.
- Memasang rim pada ban.
- Memasak ban dalam chamber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar