Kemajuan ekonomi telah mengakibatkan
tingkat persaingan menjadi semakin tinggi sehingga perusahaan yang mampu
memberikan kepuasan kepada pelangganlah yang akan memperoleh simpati. Demikian
pula halnya dengan nasabah, mereka telah pandai memilah-milah produk mana yang
memberikan keuntungan yang lebih, serta pelayanan yang memuaskan.
Sebagian perusahaan sengaja memanjakan nasabahnya melalui pelayanan yang
diberikan. Bahkan dewasa ini nasabah sudah dianggap sebagai raja, dan sebagai
bos yang harus segera dipenuhi kebutuhan dan keinginannya seperti dilayani
secara cepat, dan akurat. Nasabah dibuat senyaman mungkin dengan keramahtamahan
dan sopan santun dari para karyawan perusahaan. Nasabah juga dibuat merasa nyaman
dalam ruangan yang tidak membosankan dengan fasilitas ruangan yang
menyenangkan.
Untuk menghadapi persaingan antara lembaga perbankan yang semakin ketat,
sekarang ini telah dikembangkan berbagai konsep pelayanan nasabah dengan tujuan
untuk mempertahankan nasabah dan menjangkau nasabah-nasabah potensial.
Konsep pelayanan nasabah bagi
dunia perbankan lahir di Amerika Serikat. Konsep ini masuk kedunia perbankan
berkat kepopuleran bank asing di Indonesia karena pelatihan kelompok
oleh banknya maupun secara perorangan dan atasannya di tempat kerja.
Penyebarannya semakin dipercepat dengan mengetatnya persaingan antar bank di
Indonesia, yang dipicu oleh kebijakan-kebijakan diregulasi sejak awal 1980-an.
Disamping itu semakin banyak mantan manajer bank asing yang menyebar ke
berbagai bank umum
Untuk mempertahankan dan meningkatkan nasabahnya maka bank perlu menjaga
citra positif dimata masyarakatnya. Citra ini dapat dibangun melalui kualitas
produk, kualitas pelayanan dan kualitas keamanan. Untuk meningkatkan citra
perbankan maka bank perlu menyiapkan karyawan yang mampu menangani keinginan
dan kebutuhan nasabahnya ini disebut customer
service.
Customer service memegang
peranan sangat penting dalam dunia perbankan. Tugas utama seorang customer service adalah memberikan
pelayanan dan membina hubungan dengan masyarakat. Customer service bank dalam
melayani para nasabah selalu berusaha menarik dengan cara merayu calon nasabah menjadi nasabah bank yang
bersangkutan dengan berbagai cara. Customer service juga harus dapat
menjaga nasabah lama agar tetap menjadi nasabah bank.
Sehubungan dengan peranan itu maka setiap perusahaan memerlukan
pelayanan prima yakni suatu sikap atau cara kenyamanan dalam melayani pelanggan
secara memuaskan, kepuasan nasabah akan lebih mudah dipenuhi, kalau petugas
bank lebih mengenal sifat dan karakter nasabah.
Pelayanan yang diberikan oleh customer
service haruslah mencerminkan pendekatan seutuhnya dari seorang karyawan
bank kepada nasabah. Hal ini dilakukan dengan sikap menolong, bersahabat dan
professional yang memuaskan nasabah agar nasabah tersebut datang kembali untuk
berbisnis dengan bank kita. Dengan cara seperti itu seorang customer service dapat menikmati
pekerjaannya dan memajukan karirnya pada bank tersebut.
Pelayanan nasabah yang bermutu menuntut adanya upaya dari keseluruhan
karyawan bukan hanya yang bertugas di front
office, yang berhadapan langsung dengan nasabah dalam menghasilkan
pelayanan yang mencerminkan kualitas, tetapi juga para karyawan di back office yang menghasilkan pelayanan
di belakang layar yang tidak kelihatan oleh nasabah.
A. Pengertian
dan Jenis-Jenis Bank
1.
Pengertian Bank
Kata bank
berasal dari bahasa Italia “Banco”
artinya meja yang digunakan untuk penitipan dan penukaran uang dipasar. Secara
sederhana, bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
Kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk
pinjaman kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berikut ini pendapat
beberapa ahli mengenai pengertian bank.
Menurut Kasmir
dalam bukunya Pemasaran Bank (2004: 8), memberikan pengertian bahwa bank adalah
lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya.
Malayu S. P.
Hasibuan dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan (2001:2), mengemukakan bahwa
bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur
kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta
dinamisator pertumbuhan perekonomian.
Dendawijaya
dalam bukunya Manajemen Perbankan (2001: 25) bank adalah suatu badan usaha
yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana
dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana atau
kekurangan dana pada waktu yang ditentukan.
Sedangkan
menurut undang-undang pokok perbankan No. 10 Tahun 1998 bank merupakan badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari uraian
sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali
dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk pinjaman guna meningkatakan taraf
hidup masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan utama yaitu:
a.
Menghimpun
dana yang maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli
dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Funding
b.
Menyalurkan
dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro,
tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Kegiatan ini dikenal dengan istilah Lending.
c.
Memberikan
jasa-jasa bank lainnya (service)
seperti pengiriman uang (transfer),
penagihan surat berharga (kliring)
yang berasal dari dalam kota, penagihan surat-surat berharga (inkaso) yang berasal dari luar negeri, letter of credit (L/C), safe deposit box, dan jasa lainnya.
2.
Jenis-Jenis Bank.
Berdasarkan undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 7 tahun 1992 perbankan maka jenis perbankan berdasarkan
fungsinya terdiri dari:
a.
Bank
Umum
Bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
b.
Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konversional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegaitannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
B Pengertian,
Fungsi Dan Peranan Customer Service
1. Pengertian Customer Service
Sesungguhnya konsep hubungan bank
dengan nasabah sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Pada dekade 1980-an, didorong
oleh persaingan yang mengetat, penerapan konsep customer service di pelopori di Amerika oleh bidang bisnis departemen store dan barang-barang
elektronik. Penerapan konsep mengutamakan kepentingan pelanggan ini juga
diadaptasi oleh sektor yang melayani masyarakat umum.
Menurut Waworuntu dalam bukunya Dasar-Dasar Keterampilan Melayani
Nasabah Bank (1997:1), istilah customer
service yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang artinya pelayanan
nasabah. Dimana untuk bidang bisnis secara umum diartikan sebagai pelayanan
pelanggan. Kata customer service berasal
dari dua kata yaitu “customer” sama
dengan pelanggan; dan “service” sama
dengan pelayanan.
Sedangkan Kasmir dalam bukunya Etika Customer Service (2004: 201),
memberikan pengertian customer service secara
umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan
kepuasan nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
nasabah.
Jadi pengertian “customer service”
adalah sebuah unit kerja yang bertugas melayani nasabah atau calon nasabah.
Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan informasi dan pelayanan jasa yang
tujuannya untuk memberikan kepuasan nasabah dan dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan nasabah.
Banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa customer service itu adalah sebagai pusat informasi, padahal pada kenyataannya
customer service ini juga memberikan
pelayanan jasa-jasa perbankan.
Untuk dapat menduduki jabatan ini ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain memiliki pengetahuan yang
luas tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah perbankan
perbankan, harus aktif mengetahui semua informasi yang sedang terjadi diluar
perusahaan, harus memiliki sikap bijaksana, tanggap, setia, ramah pada setiap
nasabah.
2. Fungsi dan Tugas Customer Service
Sebagai seorang customer service tentu telah diterapkan fungsi dan tugas
yang harus diembannya. Fungsi dan tugas harus dilaksanakan dalam arti dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab dari awal sampai
selesainya suatu pelayanan nasabah
Fungsi dan tugas customer service yang harus benar-benar dipahami
sehingga seorang customer service dapat menjalankan tugasnya secara prima.
Menurut Kasmir dalam bukunya Pemasaran
Bank (2004: 203). Fungsi dan tugas customer service adalah sebagai berikut:
3. Sebagai
Receptionis
Artinya customer service sebagai
penerima tamu/nasabah yang datang ke bank dengan ramah tamah, sopan, tenang,
simpatik, menarik dan menyenangkan
4. Sebagai
Deskman
Artinya customer service sebagai orang
yang melayani berbagai macam aplikasi yang diajukan nasabah atau calon nasabah.
Memberikan informasi mengenai produk-produk bank, menjelaskan manfaat dan
ciri-ciri produk bank. Kemudian menjawab pertanyaan nasabah mengenai produk
bank serta membantu nasabah mengisi formulir aplikasi
5. Sebagai
Salesman
Artinya customer service
sebagai orang yang menjual produk perbankan sekaligus mengadakan pendekatan dan
mencari nasabah baru serta berusaha mempertahankan nasabah yang lama. Juga
berusaha mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi nasabah, termasuk
keberatan dan keluhan nasabah.
6. Sebagai
Customer Service Relation Officer
Artinya customer service
sebagai orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh nasabah.
7. Sebagai Comunikator
Artinya customer service sebagai orang
yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang
ada hubungan antara bank dengan nasabah.
8. Tanggung Jawab Customer Service
Adapun tanggung jawab yang dibantukan pada customer service yaitu
sebagai berikut: (Kasmir dalam bukunya etika customer service (2004: 90)
a.
Bertanggung
jawab kepada pimpinan
b.
Secara
efektif memberikan perbaikan kualitas operasi dan layanan bank yang telah ada
dan yang akan diterapkan.
c.
Melakukan
koordinasi dan bekerja sama dengan bagian lainnya dalam memproses dan
meningkatkan kualitas layanan bank.
d.
Sebagai
penghubung antara nasabah dengan bagian-bagian yang terkait dan batasan
bilamana diatas wewenangnya.
e.
Menjamin
tetap terjadinya hubungan yang baik dan memuaskan bagi para nasabah, dimana
dalam hal ini menghimbau para nasabah.
f.
Memberikan
informasi mengenai semua jenis produk dan jasa bank perbankan termasuk manfaat
dan keuntungannya.
4. Peranan Customer Service
Menurut Kasmir dalam bukunya Etika Customer Service (2004: 98) adapun
peranan bagian customer service adalah sebagai berikut:
a.
Bertanggung
jawab terhadap kelancaran dan layanan bank.
b.
Melakukan
investigasi terhadap keluhan masalah yang sesuai dengan standar penanganan
keluhan.
c.
Menjamin
kelancaran dan pemahaman arus informasi yang tepat guna bagi nasabah, khususnya
mengenai semua jenis produk dan jasa bank dalam hal ini customer service
menjawab pertanyaan nasabah mengenai pelayanan jasa perbankan serta menampung
keluhan nasabah tentang layanan jasa perbankan.
d.
Menjamin
kelancaran dan keramahtamahan pelayanan jasa bank terhadap nasabah baik itu
kredit maupun tabungan.
C Pengertian
dan Sifat-Sifat Nasabah
1.
Pengertian Nasabah
Fokus dari dinamika perbankan kualitas
perbankan terletak pada kepuasan nasabah, oleh karena itu perlu dipahami
hal-hal yang berkaitan dengan nasabah. Nasabah adalah semua orang yang menuntut
suatu bank untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu dan oleh dapat
memberikan pengaruh pada performance perbankan. Beberapa terminologi tentang
nasabah dapat diberikan sebagai berikut (Sipahatur Mangasa, dalam bukunya
Customer Focus (2002: 1) :
a.
Nasabah
adalah orang yang membawa bank, tetapi banklah yang tergantung pada nasabah.
b.
Nasabah
adalah orang yang membawa bank kepada keinginannya.
c.
Tidak
ada seorang pun yang pernah menang beragumentasi dengan nasabah.
d.
Nasabah
adalah orang yang eksistensinya teramat penting sehingga harus dipuaskan oleh
perbankan.
Menurut Waworuntu dalam bukunya Dasar-Dasar Keterampilan melayani
nasabah bank (1997: 15) nasabah
adalah individu yang menopang kepentingan bank. Dan berdasarkan UU. No. 10
tahun 1998 tentang pokok-pokok perbankan pasal 1, dijelaskan bahwa nasabah
adalah pihak yang menggunakan jasa bank. Nasabah terbagi atas:
a.
Nasabah
Utama
Adalah nasabah yang
memiliki transaksi dalam jumlah besar, taat dalam memenuhi kewajibannya kepada
bank sebagimana yang telah di persyaratkan.
b.
Nasabah
Penyimpan
Adalah nasabah yang
menetapkan dananya dibank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank
dengan nasabah yang bersangkutan
c.
Nasabah
Debitur
Adalah nasabah yang memperoleh
fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian ganti dengan nasabah yang
bersangkutan.
2. Sifat-sifat Nasabah
Dalam melayani nasabah sebaiknya
seorang customer service mampu
memahami dan mengerti akan sifat masing-masing nasabahnya. Hal ini disebabkan
masing-masing nasabah memiliki sifat-sifat yang berbeda, secara umum setiap
nasabah memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin dipenuhi keinginannya dan
kebutuhannya serta selalu ingin memperoleh perhatian.
Menurut Kasmir dalam bukunya Pemasaran
Bank (2004: 206) sifat-sifat nasabah adalah sebagai berikut :
a.
Nasabah
adalah raja
Pihak bank harus
menganggap nasabah adalah raja, artinya seorang raja harus dipenuhi semua
keinginan dan kebutuhannyan. Pelayanan yang diberikan haruslah seperti melayani
seorang raja dalam arti masih dibatas-batas etika dan moral dengan tidak
merendahkan derajat bank atau derajat bank dan karyawan itu sendiri.
b.
Mau
dipenuhi keinginan dan kebutuhannya
Kedatangan nasabah ke bank
adalah agar hasrat atau keinginannya terpenuhi, bank berupa informasi,
pengisian aplikasi, atau keluhan-keluhan.
c.
Tidak
mau di debat dan tidak mau di singgung
Sudah merupakan hukum alam
bahwa nasabah paling tidak suka dibantah atau debat. Usaha setiap pelayanan
dilakukan melalui diskusi yang santai dan rileks. Pandai-pandailah mengemukakan
pendapat sehingga nasabah tidak mudah tersinggung
d.
Nasabah
mau diperhatikan
Nasabah yang datang ke
bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhatian. Jangan sekali-kali menyepelehkan
atau membiarkan nasabah. Berikan perhatian secara penuh sehingga nasabah
benar-benar merasa diperhatikan
e.
Nasabah
merupakan sumber pendapatan bank
Pendapatan utama bank
adalah dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya, oleh karena itu, jika
membiarkan nasabah berarti menghilangkan pendapatan. Nasabah
merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga.
D Pengertian dan Manfaat
Pelayanan Prima (Service Excelent)
1. Pengertian
Pelayanan Prima
Menurut Philip Kotler, Dasar-dasar
Perbankan dalam Malayu Hasibuan (2002:
152) mengemukakan pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat
yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
terwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu dan prduksinya dapat atau tidak
dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik
Malayu Hasibuan dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan (2002: 152),
mendefinisikan pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari suatu pihak kepada
pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara
ramah-tamah, adil cepat, dan dengan etika yang baik sehingga memahami kebutuhan
dan kepuasan bagi yang menerimanya.
Sedangkan menurut Kasmir dalam
bukunya Etika Customer Service (2005: 310) pelayanan yang baik adalah kemampuan
perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah
ditetapkan. Kemampuan tersebut
ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana serta pelaksana yang dimiliki.
Dalam penerapan konsep mengutamakan kepentingan pelanggan atau nasabah, bank
memerlukan pelayanan prima.
Pelayanan prima atau layanan unggul itu sendiri adalah bagaimana
memberikan layanan maksimal kepada nasabah dan kesigapan dalam mengatasi
permasalahan yang muncul secara profesional. Pelayanan ini kemudian akan meninggalkan
kesan kepada nasabah sehingga mereka akan seterusnya datang kembali untuk
berbisnis dengan bank itu. Pelayanan prima mencerminkan pendekatan seutuhnya
dari seorang karyawan bank kepada nasabah
Setiap perusahaan memerlukan pelayanan prima, yang dimaksud dengan
pelayanan prima adalah, suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan
secara memuaskan.
Menurut Malayu Hasibuan dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan (2001 ;
150), bentuk-bentuk pelayanan prima yang baik adalah pelayanan yang dilakukan
dengan ramah,cepat,tepat,dan nyaman sehingga memenuhi kepuasan nasabahnya.
a.
Kecepatan,
pelanggan sangat menginginkan pelayanan yang serba cepat dan tidak memakan
waktu yang lama.
b.
Ramah,
untuk menciptakan kerjasama yang baik keramahan merupakan kunci keberhasilan
suatu pelayanan.
c.
Ketepatan,
pelayanan yang cepat harus disertai dengan ketepatan sesuai dengan keinginan
nasabah.
d.
Nyaman,
suasana yang nyaman sangat berpengaruh dalam membangun kinerja karyawan serta
menerapkan nasabah yang loyal.
2. Manfaat Pelayanan Prima
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam melaksanakan
pelayanan prima yaitu :
- Meningkatkan
citra perusahaan
Berawal dari tingkat persaigan yang
semakin tajam diantara para pesaing. Maka perusahan harus meningkatkan
pelayanan terhadap nasabah dengan cara mengadakan pendidikan mengenai pelayanan
prima
- Merupakan
promosi bagi bank
Dengan memberikan pelayanan prima
kepada nasabah dan merasa terpuaskan kebutuhannya, maka nasabah akan
menceritakan kepada orang lain. Penyampaian informasi itu merupakan promosi
gratis bagi perusahaan.
- Menciptakan
kesan pertama yang baik
Apabila kita terbiasa dengan pelayanan
prima yang kita berikan pada setiap nasabah, terutama calon nasabah akan
mendapatkan kesan pertama yang lebih mendalam, karena pelayanan yang kita
berikan sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan.
- Meningkatkan daya saing
perusahaan
Semakin tajamnya persaingan, biasanya
perusahaan berlomba-lomba memberikan hadiah. Ada nasabah yang senang dengan hadiah, tetapi
tidak semua nasabah akan tertarik dengan hal itu. Ada nasabah yang akan lebih senang lagi
apabila memperoleh pelayanan yang prima.
- Meningkatkan laba dalam jangka
panjang
Pelayanan prima yang telah diberikan
kepada para nasabah dan calon nasabah akan memberikan dampak kepuasan nasabah
yang berkesinambungan. Artinya nasabah akan menjadi loyal sehingga memberikan
keuntungan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Keuntungan jangka panjang
tersebut akan memberikan posisi perusahaan semakin kuat dalam persaingan bank
mencari nasabah.
Banyak bank selalu ingin dianggap yang terbaik dimata pelanggan atau
nasabahnya karena nasabahnya akan menjadi pelanggan setia terhadap produk yang
ditawarkan. Disamping itu, bank juga berharap pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan akan dapat ditularkan kepada calon pelanggan lainnya.
E Dasar-Dasar
dan Sikap Pelayanan Nasabah
1 Dasar-Dasar Pelayanan Nasabah
Dalam melaksanakan tugasnya, karyawan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang prima kepada nasabah agar pelayanan yang diberikan dapat
memuaskan nasabah, maka seorang costumer
service harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang pokok. Pelayanan yang
diberikan akan berkualitas jika setiap Customer service telah dibekali
dasar-dasar pelayanan. Menurut Kasmir dalam bukunya Pemasaran Bank (2004; 210)
dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti oleh seorang customer service:
a. Berpakaian dan berpenampilan
rapi dan bersih
b. Percaya diri, bersikap akrab,
dan penuh dengan senyum
Dalam melayani nasabah tidak
ragu-ragu, yakin dan percaya diri yang tinggi. Harus bersikap seolah-olah sudah
kenal lama. Dalam melayani nasabah haruslah murah senyum dengan raut menarik
hati, serta tidak dibuat-buat
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama
jika dikenal.
Pada saat nasabah datang harus segera
menyapa dan menyapa dengan menyebutkan namanya
d. Tenang, sopan, hormat serta tekun
mendengarkan setiap pembicaraan.
Usahakan pada saat melayani nasabah
dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, sopan santun dalam bersikap,
menghormati tamu serta tekun mendegarkan sekaligus berusaha memahami keinginan
nasabahnya.
e.
Berbicara
dengan bahasa yang baik dan benar
Artinya dalam komunikasi dengan
nasabah gunakan bahasa yang baik dan benar atau bahasa daerah yang benar pula.
Suara yang digunakan harus lebih jelas dalam arti mudah dipahami
f.
Jangan
menyela atau memotong pembicaraan
Pada saat nasabah sedang berbicara,
usahakan jangan memotong atau menyela pembicaraan kemudian hindarkan kalimat
yang bersikap teguran atau sindiran yang dapat menyinggung perasan nasabah.
Kalau terjadi sesuatu, usahakan jangan berdebat.
g. Jika tidak sanggup menangani
permasalahan yang ada maka minta bantuan. Artinya jika ada pertanyaan atau
permasalahan yang tidak sanggup dijawab atau diselesaikan, maka harus meminta
bantuan kepada petugas yang mampu.
2. Sikap Melayani Nasabah
Setelah mengerti sifat-sifat nasabah secara umum, maka langkah atau
sikap melayani nasabah pun harus diperhatikan. Sikap yang kurang baik akan
berpengaruh terhadap hasil pelayanan yang diberikan
Kasmir dalam bukunya Pemasaran Bank (2004: 211), berikut ini beberapa
sikap yang harus diperhatikan dalam melayani nasabah.
a. Beri kesempatan nasabah berbicara
Artinya, petugas customer service memberikan kesempatan kepada nasabah untuk
mengemukakan keinginannya dalam hal ini petugas customer service harus dapat menyimak dan berusaha memahami
keinginan dan kebutuhan nasabah
b. Dengarkan baik-baik
Selama nasabah mengemukakan
pendapatnya, customer service dengar
dan menyimak baik-baik tanpa membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah,
terutama gerakan tubuh yang dianggap kurang sopan.
c. Jangan menyela pembicaraan
Sebelum nasabah selesai petugas customer service dilarang memotong atau
menyela pembicaraan, usahakan nasabah sudah
selesai bicara baru petugas customer
service menaggapinya.
d. Ajukan pertanyaan setelah nasabah
selesai bicara
Pengajuan pertanyaan kepada nasabah
baru dilakukan apabila nasabah sudah selesai bicara. Pengajuan pertanyaan
hendaknya dengan bahasa yang baik, singkat, dan jelas.
e. Jangan marah dan jangan mudah
tersinggung
Cara, bicara, sikap, atau nada bicara
jangan sekali-kali menyinggung nasabah, kemudian customer service jangan mudah marah terhadap nasbah yang
bertemperamen tinggi usahakan tetap sabar dalam melayaninya.
- Jangan
mendebat nasabah
Jika ada hal-hal yang kurang disetujui
usahakan beri penjelasan dengan sopan dan jangan sekali-kali berdebat atau
memberikan argument yang tidak diterima oleh nasabah.
- Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku
tenang
Dalam melayani nasabah sikap sopan
santun, ramah-tamah harus selalu dijaga. Begitu pula dengan emosi harus tetap
terkendali dan sealu berlaku tenang dalam menghadapi nasabah yang kurang
menyenangkan.
- Jangan menangani hal-hal yang bukan pekerjaannya
Sebaiknya petugas customer service menangani tugas-tugas yang bukan menjadi
wewenangnya, serahkan kepada petugas yang berhak, sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam memberikan informasi
- Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu
Nasabah yang datang ke bank pada prinsipnya
ingin dibantu, oleh karena itu berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukkan bahwa
mamang kita ingin membantu nasabah.
3. Sebab-Sebab Nasabah Kabur
Sekalipun pelayanan yang diberikan sudah maksimal terkadang masih saja
ada nasabah tidak puas, sehingga pada akhirnya malah kabur ke bank saingan
kita. Banyak hal yang menyebabkan nasabah kabur ank arena itu, setiap karyawan
bank lebih khusus lagi petugas customer
service harus dapat mengerti dan memahami sebab-sebab nasabah kabur
meninggalkan bank. Kasmir dalam bukunya Pemasaran Bank (2004: 213), adapun
sebab yang membuat nasabah meninggalkan bank, yaitu:
a. Pelayanan yang tidak memuaskan
Banyak hal yang menyebabkan nasabah
tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan. Nasabah disepelekan atau tidak
diperhatikan atau nasabah merasa tersinggung
b. Produk yang tidak baik
Kelengkapan produk yang ditawarkan
kurang sehingga pilihan yang sesuai
dengan keinginan nasabah tidak tersedia. Produk yang ditawarkan tidak memiliki
kelebihan atau keunggulan tertentu jika dibandingkan dengan produk yang
ditawarkan pesaing.
c. Ingkar janji dan tidak tepat waktu
Petugas customer service tidak menepati janji seperti waktu pelayanan.
Begitu juga penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan nasabah
d. Biaya yang relatif mahal
Biaya yang dibebankan kepada nasabah
relatif mahal jika dibandingkan dari bank pesaing, seperti biaya administrasi,
biaya-biaya iuran, atau biaya lainnya. Hal ini juga menyebabkan nasabah lari
dari bank yang bersangkutan ke bank lain.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sipahutar Mangasa, 2002. Customer Focus: Dalam Industri Perbankan, CV. Alfabeta, Bandung
Dendawijaya Lukman, 2001, Manajemen Perbankan Edisi Pertama, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta
Hasibuan Malayu S.P. 2001. Dasar-Dasar Perbankan: PT. Bumi Aksara, Jakarta
Kasmir, MM. 2004. Pemasaran Bank, PT Raja Grafindo, Jakarta
---------, 2004, Etika Customer Service. PT. Raja Grafindo, Jakarta
---------, 2000. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
UU Pokok Perbankan No. 10, 1998. Tentang Pokok Perbankan, Bank Indonesia. Jakarta
Waworuntu, Bob, 1997. Dasar-Dasar Keterampilan Melayani Nasabah Bank. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar