Untuk memberikan informasi keuangan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik intern maupun ekstern, maka pada akhir
periode akuntansi atau apabila diperlukan perusahaan menyusun laporan keuangan.
Adapun jenis-jenis
laporan keuangan perusahaan, sebagai berikut :
1. Neraca
Untuk memberikan
lebih jelas mengenai pengertian neraca oleh Basu Swastha dalam buku Analisa
Neraca (1997: 320) menyataakan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang neraca
memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat.Dalam neraca
tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang
dan modal sendiri dari sebuah perusahaan, dan jumlah kekayaan terlihat pada
laporan aktiva yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak
berwujud. Sedangkan utang dan modal sendiri terlihat pada passiva yang terdiri
dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2. Laporan rugi laba
Laporan rugi laba
perusahaan tidak semua informasi keuangan yang penting tercantum dalam neraca.
Di dalam neraca tidak terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari
sebuah perusahaan. Laporan yang dapat memberikan informasi tentang penghasilan
dan biaya yang dinamakan laporan keuangan.
Basu Swastha
dalam buku Analisa Neraca, (1997: 81) bahwa laporan perhitungan rugi laba
adalah laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha
perusahaan atau penghasilan biaya yang diakui perusahaan selama satu periode tertentu.
Sesuai dengan
definisi di atas disimpulkan bahwa penghasilan adalah imbalan yang diperoleh
sehubungan dengan pemberian pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti
pemberian dalam bentuk natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah
semua pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan baik
pengeluaran-
pengeluaran untuk mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluarabn karena
pemberian fasilitas-faslitas lain.
Biaya itu
banyak macamnya antara lain, biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut, biaya
perjalanan serta masih banyak lagi biaya yang lain.
3. Laporan perusahaan terhadap posisi keuangan
Laporan posisi
keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan
penggunaan dana dapat dimasukkan sebagai pelengkap dalam laporan keuan gan.
Adapun tujuan
dari laporan perusahaan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan
informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat
dari laporan ini adalah pada sumber dan penggunaan modal untuk suatu periode.
Beredasarkan pengertian laporan keuangan
yang telah dikemukakan di atas, dapat
diketahui bahwa analisa laporan
merupakan produk atau hasil akhir dari suatu siklus akuntansi.
Laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan
yang perlu juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability untuk diketahui
publik dan dapat juga sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1.
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk
memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi sekarang
dan investasi potensial, karyawan, pemberian pinjaman pemasol dan kredit usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga dan masyarakat yang
terorganisir. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa
kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan
hal tersebut di atas, maka laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuang an, agar analisis mempunyai perbandingan, maka muncul
Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Neraca
b. Laporan komitmen dan kontijensi
c. Laporan laba rugi
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan.
f. Laporan perubahan modal
Laporan keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan dalam
penyampaian informasi yang akurat dan efektif untuk kepentingan pemakai laporan
keuangan.
2. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Ikatan akuntansi
Indonesia (1999: 31) menyatakan bahwa seluruh penyerahan laporan keuangan bank
harus daftar mata uang rupiah. Dalam hal ini bank memiliki aktiva kewajiban
komitmen serta kontijensi dalam valuta asing harus disajikan ke dalam mata uang
rupiah dengan harus menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal
laporan
Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan
kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal disetor.
Adapun yang
dimaksud dengan kurs tengah adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia dibagi dua pada saat tanggal laporan.
Selanjutnya
asumsi dasar penyusunan laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan
dasar ini transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi
serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan yang
disusun secara karual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan
penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang
memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3. Tujuan Laporan
Keuangan
Tujuan laporan
keuangan menurut Ikatan akuntansi Indonesia
(1999: 121) memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebahagian besar kalangan penggunan laporan
dalam rangka keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
(stawardship) manajemen atas suatu penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
Laporan keuangan
yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
memungkinkan dibutuhkan pemakai dalam hal pengambilan keputusan ekonomi karena
secara umum dapat menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan
juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen
atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Selanjutnya, tujuan laporan menurut APB
Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri Syafif Harahap (1999: 98),
mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan laporan ini banyak
mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam
laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan, sebagai berikut :
a. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah
untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi
keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
b. Tujuan umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan,
sebagai berikut :
1. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi dan kewajiban
perusahaan dengan maksud :
a.
Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
b.
Untuk menunjukkan posisi keuangan investasinya
c.
Untuk menilai kemampuannya
dalam menyelesaikan
utang-utangnya
d.
Menunjukkan kemampuan sumber-sumber
kekayaan yang ada untuk pertumbuhan
perusahaan.
2. Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
a.
Memberikan gambaran tentang dividen yang
diharapkan pemegang saham.
b. Menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, pegawai,
pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan.
c Memberikan informasi kepada manajemen untuk
diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan perencanaan dan pengawasan.
d. Menunjukkan
tingkat kemampuan perubahan mendapatkan laba dalam jangka
panjang.
3. Memberikan
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan
menghasilkan laba
4. Memberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
5.
Pemakai laporan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar