Powered By Blogger

Jumat, 30 Desember 2016

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

      Untuk memberikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik intern maupun ekstern, maka pada akhir periode akuntansi atau apabila diperlukan perusahaan menyusun laporan keuangan. 
Adapun jenis-jenis laporan keuangan perusahaan, sebagai berikut :
1.  Neraca
     Untuk memberikan lebih jelas mengenai pengertian neraca oleh Basu Swastha dalam buku Analisa Neraca (1997: 320) menyataakan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang neraca memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat.Dalam neraca tercantum jumlah kekayaan,  jumlah utang dan modal sendiri dari sebuah perusahaan, dan jumlah kekayaan terlihat pada laporan aktiva yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak berwujud. Sedangkan utang dan modal sendiri terlihat pada passiva yang terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri. 
2.  Laporan rugi laba
     Laporan rugi laba perusahaan tidak semua informasi keuangan yang penting tercantum dalam neraca. Di dalam neraca tidak terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari sebuah perusahaan. Laporan yang dapat memberikan informasi tentang penghasilan dan biaya yang dinamakan laporan keuangan.
     Basu Swastha dalam buku Analisa Neraca, (1997: 81) bahwa laporan perhitungan rugi laba adalah laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha perusahaan atau penghasilan biaya yang diakui perusahaan selama satu periode     tertentu.
      Sesuai dengan definisi di atas disimpulkan bahwa penghasilan adalah imbalan yang diperoleh sehubungan dengan pemberian pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti pemberian dalam bentuk natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah semua pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan baik pengeluaran-                                                                                                                  pengeluaran untuk mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluarabn karena pemberian fasilitas-faslitas lain.
       Biaya itu banyak macamnya antara lain, biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut, biaya perjalanan serta masih banyak lagi biaya yang lain. 
3.   Laporan perusahaan terhadap posisi keuangan
      Laporan posisi keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan penggunaan dana dapat dimasukkan sebagai pelengkap dalam laporan keuan gan.
       Adapun tujuan dari laporan perusahaan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat dari laporan ini adalah pada sumber dan penggunaan modal untuk suatu periode.
       Beredasarkan pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan  di atas, dapat diketahui bahwa analisa laporan  merupakan produk atau hasil akhir dari suatu siklus akuntansi. Laporan  keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan yang perlu juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability untuk diketahui publik dan dapat juga sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1. Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi sekarang dan investasi potensial, karyawan, pemberian pinjaman pemasol dan kredit usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga dan masyarakat yang terorganisir. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuang an, agar analisis mempunyai perbandingan, maka muncul Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia adalah sebagai berikut :
    a. Neraca
    b. Laporan komitmen dan kontijensi
    c. Laporan laba rugi
    d. Laporan arus kas
    e. Catatan atas laporan keuangan.
     f. Laporan perubahan modal
     Laporan  keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan dalam penyampaian informasi yang akurat dan efektif untuk kepentingan pemakai laporan keuangan.
2.  Dasar Penyajian Laporan Keuangan                                                             
     Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 31) menyatakan bahwa seluruh penyerahan laporan keuangan bank harus daftar mata uang rupiah. Dalam hal ini bank memiliki aktiva kewajiban komitmen serta kontijensi dalam valuta asing harus disajikan ke dalam mata uang rupiah dengan harus menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan                                                                                                            Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan kurs  konversi  Bank Indonesia pada saat modal disetor.
     Adapun yang dimaksud dengan kurs tengah adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia  dibagi dua pada saat tanggal laporan.
     Selanjutnya asumsi dasar penyusunan laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
     Laporan yang disusun secara karual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya  transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3. Tujuan Laporan Keuangan
     Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan akuntansi  Indonesia (1999: 121) memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebahagian besar kalangan penggunan laporan dalam rangka keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stawardship) manajemen atas suatu penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.    
     Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang memungkinkan dibutuhkan pemakai dalam hal pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum dapat menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
      Selanjutnya, tujuan laporan menurut APB Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri Syafif Harahap (1999: 98), mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan, sebagai berikut :
   a. Tujuan khusus
 Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
   b. Tujuan umum                                                   
       Adapun tujuan umum laporan keuangan, sebagai berikut :
      1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber  ekonomi  dan    kewajiban  perusahaan  dengan   maksud :
             a.  Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
             b.  Untuk menunjukkan posisi keuangan investasinya                                                                                                 
             c. Untuk  menilai  kemampuannya  dalam  menyelesaikan utang-utangnya
           d. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber  kekayaan yang ada untuk pertumbuhan  perusahaan.
      2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
          a. Memberikan gambaran tentang dividen yang  diharapkan pemegang saham.
        b. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan.
        c  Memberikan informasi kepada manajemen untuk diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan perencanaan dan pengawasan.
        d. Menunjukkan tingkat  kemampuan  perubahan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
      3. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba                                                               
      4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

      5.  Pemakai laporan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar