Powered By Blogger

Selasa, 21 Februari 2017

Pengertian Pengiriman Barang

      Pengusaha biasanya mengirim barang baik melalui laut maupun melalui udara untuk mempercepat proses penerimaan barang dalam waktu singkat, sehingga barang dagangan tidak mengalami keterlambatan tiba pada alamat dan tujuan.     
      Pada umumnya semua kegiaatan dalam pengawasan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Demikian pula halnya dengan tujuan dijalankannya pengiriman barang, kalau menurut R. Soemita  Adikoesumah, Ke Sekretariatan dan Administrasi Per Kantoran, (2000 : 121), mengemukakan tujuan internal control, sebagai berikut :
1. Membantu manajemen dalam pelaksanaan administrasi pada perusahaan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan pengiriman barang untuk menentukan kebijaksanaan kerja organisasi.
2.    Memberitahukan dan bila perlu membetulkan cara kerjanya agar lebih efektif dan efisien.
3.    Menentukan tingkat kebenaran data akuntansi yang dibuat dan keefektifan prosedur intern.
4.    Menentukan sampai sejauhmana perlindungan, pencatatan, dan pengawasan terhadap kekayaan organisasi yang mungkin dapat menyebabkan kecurian. 
      Untuk mencapai tujuan ini, maka pengiriman barang dilakukan pada obyek-obyek yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut, terhadap :
1.    Jumlah hasil kerja, yaitu banyaknya (kuantitas) daripada hasil yang telah dicapai dalam suatu proses pelaksanaan kegiatan.
2.    Mutu hasil kerja, yaitu tinjauan dari segi kaulitas dari pada hasil yang telah dicapai.
3. Pegawai, dalam bidang ini sasarannya adalah untuk mengetahui kesungguhan, kerajinan dan kecakapan kerjanya.
4.    Uang yaitu, dimana obyek ini sangat penting artinya dan yang menjadi sasaran kontrol adalah apakah pemakaian uang itu sah dan telah dilaksanakan secara efisien atau tidak.
5.  Barang pembekalan, obyek ini menyangkut pembelian, penggunaan  dan  pemeliharaan  barang-baramnh inventaris,  apakah telah dilakukan dengan baik sesuai dengan  ketentuan atau belum.
6.    Ruang kerja, apakah ruang kerja ini sudah ditata dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya atau tidak.
7.    Waktu, dari pengiriman barang ini maka yang menjadi sasaran utama adalah apakah waktu yang dipergunakan dalam setiap waktu kerja itu untuk kepentingan organisasi atau tidak.
8.    Metode kerja, yang tenjadi sasaran dengan obyek ini adalah  apakah metode kerja yang diterapkan oleh pimpinan organisasi telah dilaksanakan oleh aparat operasional dengan tepat atau tidak.
      Pelaksanaan pengiriman barang pada dasarnya adalah merupakan suatu sistem daripada pelaksanaan pengawasan secara keseluruhan, dimana berdasarkan rumusan-rumusan tentang pengiriman barang dapatlah dikemukakan bahwa mekanisme kerja dalam pengiriman barang, yang dilaksanakan perusahaan sebagai berikut :
    1.  Rencana organisasi terkontrol dan terkoordinasi                                                        
    2.  Methode  dan  ketentuan-ketentuan  yang  terkoordinir  untuk  melindungi harta milik perusahaan.
     3.  Personalia.
     4.  Kebiasaan-kebiasaan (praktek) yang sehat.
      Sehubungan dengan tersebut, maka rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal, sebagai berikut :  
1. Membantu dan mempermudah penelusuran barang bila tidak sampai pada tujuan.
2. Meliputi kontrol dengan pencatatan dan pembukuan dapat diperlukan untuk dapat menggambarkan dengan baik serta teliti harta-harta milik perusahaan, hutang-hutang, pendapatan-pendapatan, laba, harga pokok dan biaya-biaya yang harus diperinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan pengawasan operasi perusahaan.

     3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap pencatatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar