Konsep
penjualan pada dasarnya dapat diartikan mengenai penjualan sebagai bagian dengan
cara untuk memenuhi kepuasan konsumen, di samping dapat memberikan suatu
ketenangan dalam menikmati barang yang telah dibelinya pada penjual.
Untuk lebih jelasnya Soehardi Sigit
(2001 : 1860 memberikan batasan mengenai penjualan, menyatakan bahwa penjualan
adalah sesuatu kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian pemasaran dengan jalan
bagaimana cara meningkatkan pendistribusian hasil produk perusahaan
dilaksanakan pada perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas,
dibicarakan tentang masa yang akan datang bagaimana kegiatan selanjtnya apakah
dapat meningkat atau tidak, sehingga kegiatan dapat diketahui perkembangan pada
hari esok.
Penjualan yang tepat bagi
perusahaan, akan sangat bermanfaat bagia setiap tahap perencanaan bisnis. Dalam
kaitannya dengan perencanaan, maka manajer pemasaran harus senantiasa memiliki
data yang digunakan untuk melaksanakan penjualan. Maksud dari ramalan tersebut
antara lain adalah untuk menentukan kuota, sebagai pedoman dasar dalam
pengembangan produk, merencanakan kegiatan promosi, serta untuk kepentingan
pengalokasian tenaga kerja.
Pada dasarnya penjualan perusahaan
dapat dibuat untuk beberapa jangka waktu yang biasanya meliputi lima tahunan.
Namun demikian, adapula diantaranya perusahaan yang membuat ramalan
(forchasthin) yang dilakukan, antara lain banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain metode ramalan yang dipergunakan, serta kapasitas dari
personalia yang melakukan kegiatan peramalan yang dapat ditargetkan. .
Mengenai metode peramalan yang
digunakan, diantaranya bermacam-macam terdapat ahli memasukkan aspek teknisnya.
Diantara peramalan penjualan yang dominan digunakan, oleh Basu Swastha dan
Irawan, (2000 : 166) sebagai berikut :
6.1.1.1.1.1.1
Pendapat manajer
6.1.1.1.1.1.2
Pendapat salesman
6.1.1.1.1.1.3
Survei minat pembeli
6.1.1.1.1.1.4
Modal matematika
6.1.1.1.1.1.5
Analisa time serise
6.1.1.1.1.1.6
Metode regresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar