Anggaran
dalam berbagai pengertian banyak diartikan sebagai pernyataan kuantitatif. Hal
ini terlihat antara lain pada pengertian anggaran yang dikemukakan oleh Charles
T. Hongren dan George Foster Cost
Accounting, (2002: 146), sebagai berikut anggaran adalah suatu pernyataan
kuantitatif tentang apa rencana atau tindakan dan alat bantu untuk koordinasi
dan implementasi.
Dalam
hal ini anggaran dirumuskan untuk organisasi secara keseluruhan ataupun sub unit, di mana
anggaran merupakan suatu prosedur yang disebut budgenting system.
Perencanaan dengan anggaran dengan mengidentifikasi pada
manajemen mengenai :
1. Jumlah laba yang ditetapkan untuk dicapai
perusahaan
2. Sumber dana yang diperlukan dalam mencatatkan
laba
Pengendalian
biaya, yaitu membandingkan antara hasil aktual dengan anggaran yang akan
membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja dari individu, departemen divisi
atau keseluruhan organisasi perusahaan.
Komunikasi
dan koordinasi, yaitu anggaran mampu untuk
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan keseluruh level dalam
departemen, karena anggaran merupakan bagian integral dari tujuan-tujuan tersebut departemen divisi dan
organisasi perusahaan.
Selanjutnya,
definisi anggaran yang mengandung pengertian yang sama dilakukan oleh Ray H.
Garisson (1995: 297), menyatakan bahwa a budget
is a detail plan outlining acquistion and use of financial and other resources
some gives time period.
Selain
mencakup ramalan atau perencanaan mengenai pendapatan dan pengeluaran
penerimaan dan biaya untuk mempermudah proses perencanaan ini sendiri, maka
semua kegiatan operasi dari perusahaan yang menyusun anggaran harus
dikonversikan kedalam bentuk kesatuan nilai uang. Hal ini dimaksudkan
agar kegiatan-kegiatan tersebut
dapat
diukur dalam alat
kesatuan yang sama.
Pengertian
anggaran yang mengandung pengertian sebagaimana disebutkan di atas, ditemukan
oleh, Teguh Pajo Mulyono (2000 : 287) yang menyatakan bahwa budget is a plan of operation expessed in
monetary terms it consequently includes a forecast a forecast of income and
expenditures and of receipts and cost for a specific period.
Setiap
organisasi perusahaan utamanya perusahaa dengan organisasi yang besar, tidak
akan terlepas dari kegiatan pengendalian. Pengendalian ( control ) dapat memberikan keputusan bahwa sumber-sumber yang
diperoleh telah digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk maksud tersebut di atas, budgeting adalah salah satu
tehnik yang tersedia.
Budgeting merupakan rencana kegiatan yang terperinci
ditetapkan sebagai suatu pedoman pelaksanaan dan sebagai suatu dasar penilaian
terhadap prestasi kerja manajer.
Jika
kita melihat pengertian budget yang dikemukakan, maka dimensi waktu juga turut
dimasukkan sebagai batasan anggaran, karena dapat menyebabkan semua biaya total
menjadi variabel atau semua biaya tidak dapat dibedakan antara biaya yang dapat
dikendalikan (controllable cost)
dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable
cost).
Pada
perusahaan yang sudah sedemikian stabil, biasa saja membuat peramalan untuk
beberapa tahun, atau dengan kata lain
dalam jangka panjang. Namun bagi perusahaan yang banyak menghadapi
ketidak pastian, hanya mungkin untuk membuat peramalan jangka waktu yang pendek
saja, jadi jangka waktu yang dicukupi oleh anggaran juga, tergantung dari sifat
suatu perusahaan itu sendiri, namun anggaran yang disusun menurut kurun waktu
bulanan adalah yang paling baik karena rencana kegiatan nampak. Disamping itu
anggaran bulanan sangat menunjang pelaksanaan pengendalian yang terjadi dengan
segera dapat diketahui.
Proses penganggaran mempunyai beberapa tujuan :
1. Anggaran menyajikan perencanaan keuangan yang memungkin kan perusahaan untuk dapat mengkoordinasikan
semua aktivitasnya. Dengan menggunakan anggaran para manajer dapat
memproyeksikan hasil dan mengatur strategi yang dibutuhkan sebelum operasi
perusahaan dapat dimulai, sehingga dapat menghindari kesalahan yang merugikan
perusahaan.
2. Proses penganggaran mendorong para
manajer untuk menguji kembali prestasi yang pernah diraih dan memungkinkan
mereka mengubah kembali dan mengoreksi metode operasi yang kurang efisiensi
ketinggalan jaman.
3. Anggaran memungkinkan para manajer untuk
mengimpelementasikan fungsi perencanaan dan pengawasan.
Berdasarkan
pengertian di atas, Calvin Engler (1999 : 305), mengemukakan bahwa, A budget is a financial plan that sets forth
resources neccesary to carry out activities and meet financial golas for a
future period time.
Agar supaya
anggaran dapat berfungsi sebagai alat koordinasi dan
kontrak, maka masing-masing manajer harus satu tahun jelas luas kekuasaan dan
tanggungjawabnya. Ini supaya tidak terjadi overlapping yang mungkin menyebabkan
keruwetan dan kekaburan mengenai tugas masing-masing yang telah dibebankan.
Demikian pula dengan anggaran dapat berfungsi sebagai alat motivasi kalau
setiap manajer dan kepala bagian diikutsertakan dalam penyusunan perencanaan
anggaran ini berarti perlu adanya pendelegasian wewenang kepada
masing-masing manajer, untuk itu menyusun anggaran operasionya.
Dengan demikian masing-masing manajer akan merasa bertanggung jawab sehingga
timbul partisipasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Dari
berbagai pengertian yang dikemukakan kesemuanya itu menunjukkan sifat yang
sama, yaitu bahwa anggaran itu merupakan suatu rencana kegiatan yang tertulis
mengenai apa yang dilakukan oleh suatu organisasi yang meliputi peramal an pendapatan dan
pengeluaran penerimaan dan biaya-biaya selama periode tertentu yang dikonversi
dalam kesatuan nilai atau moneter.
Menurut
D. Hartanto Akuntansi Untuk Usahawan (2003 : 131) ada 4 (empat) macam anggaran
sebagai berikut :
1. Appropriation
budget
2. Performance
budget
3. Fixed budget
4. Flexible
budget.
ad 1. Appropriation budget adalah untuk memberikan batas
pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas
tersebut merupakan jumlah maximun yang dapat dikeluarkan untuk satu hal
tertentu. Dalam macam anggaran ini umumnya digunakan dalam pemerintahan. Namun
bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat terbatas keinginan seperti, hanya
untuk penelitian dan advertising saja.
ad 2. Performance budget adalah anggaran yang didasarkan
pada atas fungsi aktivitas dan proyek. Pada anggaran ini perhatian ditujukan
pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu hal tertentu.
Dengan demikian efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui. Di dalam
perusahaan anggaran yang lazim digunakan adalah formance budget.
ad 3. Fixed budget adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat
kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana tingkat kegiatan ini dapat
dinyatakan dalam prosentase dan kapasitas jumlah produk yang dihasilkan selama
jangka waktu tertentu pada Foxed budget hanya digunakan jika diketahui dengan
pasti bahwa volume real yang akan dicapai tidak jauh berbeda dengan volume yang
direncanakan semula.
ad 4. Flexible budget adalah bahwa untuk setiap tingkat
kegiatan terdapat norma-norma atau ketentuan antar biaya yang diperlukan. Norma
itu merupakan patokan dari pengeluaran yang seluruhnya dilakukan pada
masing-masing tingkat kegiatan tersebut.
Dalam
penyusunan anggaran suatu perusahaan perlu diperlukan beberapa syarat seperti
yang dilakukan oleh Gunawan Adisaputra dan
Marwan Asri dalam bukunya Anggaran Perusahaan (2000 : 7) menyatakan
bahwa di dalam penyusunan anggaran perusahaan, maka perlu diperlukan beberapa
syarat bahwa anggaran harus realitis, luwes dan kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar