Analisa penilaian terhadap kinerja
keuangan di masa lalu, sekarang dan yang
akan datang. Tujuan untuk menemukan kelemahan-kelemahan di dalam kinerja
keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan masalah-masalah masa yang akan
datang dan untuk menentukan kekuatan-kekuatan perusahaan yang dapat diandalkan.
Misalnya analisa internal yang dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dapat
ditujuan terhadap penilaian likuiditas perusahaan atau penilaia
penyelenggarakan-penyelenggaraan
perusahaan di masa lalu.
Analisa rasio
finacial juga berasal dari luar perusahaan sebagian usaha untuk menentukan
keandalan kredibilitas perusahaan atau potensi industri. Dari manapun analisa
berasal alat yang digunakan pada dasarnya sama. Rasio finansial merupakan alat
utama dalam analisa keuangan, karena dapat dipergunakan untuk menjawab berbagai
pertanyaan mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam implementasi analisa
rasio finansial terhadap kerja keuangan biasanya terdapat dua cara perbandingan
yang akan dipergunakan perusahaan. Menurut apa yang dijelaskan oleh Van Horne
dan Wachowichz, Manajemen, dan Kebijakan Keuangan Perusahaan, (1999 : 133)
tentang kedua cara perbandingan tersebut, sebagai berikut :
1. Perbandingan internal
Analisa dapat membandingkan rasio saat ini
dengan rasio masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan yang sama. Rasio lancar, rasio dari aktiva dibagi kewajiban lancar
untuk tahun sekarang dapat di bandingkan rasio lancar tahun sebelumnya.
Jika rasio
finansial diurutkan dalam beberapa
periode tahun, analisa dapat mempelajari mempelajari komposisi perubahan
dan menentukan apakah terdapat perbaikan atau menurunan dalam kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan.
2. Perbandingan eksternal dan sumber-sumber
rasio industri
Metode perbandingan yang kedua melibatkan perbandingan rasio satu
perusahaan dengan perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri titik
waktu yang sama. Perbandingan ini
memberikan pandangan mendalam tentang kondisi keuangan dan kinerja
relatif dari perusahaan. Rasio ini juga membantu dalam mengidentifi kasikan
penyimpangan dari rata-rata standar industri.
Dengan perbandingan internal, perusahaan
akan dapat mengetahui kecenderungan perubahan yang terjadi selama beberapa
periode tahun buku yang akan dianalisis. Sedangkan melalui perbandingan
eksternal perusahaan dapat melihat kekuatan persaingan (competition power) yang ada pada perusahaannya, yaitu dengan
membandingkan rasio-rasio finansial internal perusahaan dengan suatu standar
atau norma indutri. Akan tetapi industri yang dimaksudkan adalah rasio - rasio
finansial yang diterbitkan oleh badan-badan atau lembaga-lembaga keuangan
sebagai standar atau ukuran atau ukuran yang dapat dibandingkan dengan rasio
finansial suatu perusahaan.
Pendapat lain dari Bambang
Cahyono, Analisa Kinerja Keuangan, (2002 : 392) juga membagi metode-metode
penganalisaan rasio-rasio finansial menjadi 2 (dua) perbandingan, yaitu :
1. Membandingkan rasio
sekarang ( present ratio )
dengan ratio-ratio kita dari
waktu ke waktu yang lalu (ratio historis)
dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama. Misalnya current rasio, tahun 2002 dibandingkan dengan
current ratio dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan cara perbandingan tersebut
akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari ratio tersebut dari tahun ke
tahun. Dengan menganalisa satu macam rasio saja tidak banyak artinya, karena dapat mengetahui
faktor-faktor apa yang menyebabkan
adanya perubahan.
2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (rasio
perusahaan/ company ratio) dengan
rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri rasio
(rasio industri/rasio rata-rata/rasio standar) untuk waktu yang sama.
Dengan membandingkan rasio perusahaan
dengan rasio industri, maka akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan
itu dalam aspek finansial tertentu berada di atas rata-rata industri (above average), berada pada rata-rata
(average) atau terletak dibawah rata-rata (below
average).
Jadi ada 2 (dua) metode
perbandingan yang digunakan perusahaan untuk menganalisa rasio finansial oleh
Amin Tunggal, Analisa Laporan Keuangan,
(1998: 125) yaitu analisa internal dan eksternal. Perbandingan
internal, yaitu rasio-rasio internal yang dibandingkan antara rasio-rasio (rasio historis) yang lalu dengan rasio
sekarang (present ratio).
Perbandingan eksternal yaitu rasio-rasio yang sengaja dikeluarkan oleh
lemaga-lembaga keuangan atau badan-badan keuangan untuk dijadikan standar bagi
perusahaan dalam menganalisa rasio-rasio finansialnya.
Dengan demikian, perbandingan internal
dan eksternal merupakan indikator perusahaan dalam menyusun rasio finansial
Manajer keuangan dapat mengambil salah satu indikator dari keduanya. Indikator
ini untuk menjawab kondisi kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat
mengambil kebijaksanaan strategis tentang pembelanjaan perusahaan di masa yang
akan datang. Di Amerika Serikat perbandingan rasio perusahaan dengan rasio
industri sudah sangat luas penggunaannya karena di negara tersebut ada beberapa
badan atau bank yang menyusun rasio-rasio industri antara lain "DUN and
Bradstreef dan Robert Morris Associates
( RMA )" (Anonim 1999 : 214). Di Indonesia jika perusahaan hendak
mengadakan analisa rasio, mungkin pada saat ini hanya dapat mengadakan analisa
rasio internal belum adanya lembaga atau badan yang menyusun rasio industri.
Analisa ratio financial adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kelemahan dan kekuatan yang dihadapi oleh perusahaan
dalam bidang keuangan dengan membandingkan angka-angka yang stau dengan yang
lainnya dari suatu laporan, financial yaitu dari neraca dan laporan rugi laba,
yang akan menimbulkan bermacam-macam ratio yang dapat dijadikan sebagai ukuran
dalam menganalisa.
C. James Van Horne, Manajemen dan
Kebijakan Keuangan Perusahaan, (1999, 171) memberikan batasan sebagai berikut,
Analisa dimaksudkan untuk memudahkan penganalisa dalam mendapatkan gambaran
kondisi keuangan dan kebijaksanaan pembelanjaan suatu perusahaan, maka maksud
diadakannya analisa ratio untuk mengadakan penilaian likwiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
aktivitas perusahaan untuk dapat memberikan gambaran penggunaan sumber-sumber
keuangan yang ada dalam perusahaan.
Ratio financial tersebut bukan saja
dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan tetapi juga oleh pihak luar dalam hal ini
investor atau calon kreditur. Bagi pimpinan perusahaan berkepentingan terhadap
ratio-ratio keuangan tersebut untuk memperoleh
gambaran tentang kelemahan dan kekuatan yang dihadapi sehingga
perencanaan dan penanggulangannya dapat dipikirkan, sedangkan bagi investor
dengan ratio dapat dijadikan pegangan apakah akan membeli saham yang ditawarkan
perusahaan tersebut atau tidak.
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa
mengadakan analisis financial sangat penting artinya baik terhadap perusahaan
sendiri maupun terhadap investor atau calon kreditur. Untuk memudahkan dalam
usaha mengetahui apakah suatu perusahaan mengerjakan sumber-sumber dananya
secara efisien atau tidak maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar