Piutang disini
adalah timbul karena adamya transaksi penjualan secara kredit oleh perusahaan
kepada para langganannya. Penjualan kredit yang pada akhirnya akan menimbulkan
hak penagihan atau piutang kepada langganan sangat erat hubungannya dengan
persyaratan kredit yang diberikan. Sekaligus pengumpulan piutang tidak tepat
pada waktu yang sudah ditetapkan namun sebagian besar dari piutang tersebut
akan terkumpul dalam jangka waktu yang kurang dan satu tahun oleh Moekijat
dalam bukunya Manajemen Piutang (1999 : 57). Dengan atasan itulah maka piutang
dimasukkan sebagai salah satu komponen aktiva lancar perusahaan.
Pos piutang dalam neraca biasanya
merupakan bagian cukup besar dari
aktiva lancar dan oleh karenanya
perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar perkiraan piutang ini dapat
dihitung dengan cara yang seefisien mungkin. Karena piutang yang tidak dapat
ditagih merupakan faktor yang akan merugikan perusahaan. Dengan kata lain tidak
tertagihnya piutang dari langganan, adalah tanggung jawab bersama diantara
fungsionaris perusahaan. Untuk mengantisipasi timbulnya kerugian akibat tidak
tertagih piutang, maka sebelum perusahaan memberikan pinjaman atau menambah
pinjaman sebelumnya, pihak perusahaan terlebih dahulu mengadakan evaluasi
tentang keadaan atau kemampuan ekonomis calon pembeli.
Dengan demikian, untuk mengantisipasi
akan adanya pencatatan yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan perusahaan
biasanya kurang tepatnya pencatatan yang dilaksanakan pada bagian pembukuan,
sehingga ada kekeliruan yang bisa terjadi menimbulkan kerugian perusahaan, di
samping itu karena koordinasi yang kurang bagian pemasaran dan pembelian
artinya kros cek antara pemasukan dengan pengeluaran barang kurang akurat.
Pencatatan yang di haruskan akurat yang
tidak boleh diabaikan oleh pihak perusahaan, agar segala kekeliruan dapat
berkurang akan berdampak pada perusahaan yang bisa terhindar dari segala
kerugian yang dialami.
Kerugian piutang yang tidak tertagih,
merupakan persoalan yang timbul setelah terjadinya ternsaksi penjualan barang
dan jasa hal ini sering diketahui dalam jangka waktu yang relatif lama.
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko
kerugian seperti diterangkan di atas, maka perlu menentukan standar besar
kecilnya pemberian pinjaman kepada langganan. Dalam menentukan standar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar