Pada hakekatnya
piutang yang terjadi sebagian
akibat adanya transaksi jual
beli, sehingga dapat terjadi piutang, hal ini diperlukan persetujuan antara
penjualan dengan pembeli untuk merinci kewajiban yang resmi dan mengatur
prosedur yang akan dijalankan.
Apabila perusahaan menerima pesanan, maka
dibuat suatu catatan yang segera dikirim kepada bagian penjualan untuk mencek
kredit. Jika bagian penjualan menolak mengisi pesanan atau menolak penjualan,
maka pada umumnya pegawai yang bersangkutan tidak menerima pesanan atau menolak
mengisinya. Prosedur ini memberikan informasi kepada bagian penjualan sebelum
penjualan dilaksanakan, tentang kelayakan kredit pembeli dan apakah dapat diterima pembeli. Jika penjualan telah
disetujui, maka segera akan
dilaksanakan pengiriman dan faktur dicap stempel untuk memberitahukan kepada
pembeli, supaya membayar pada kasir jika penjualan kredit tersebut disyaratkan
adanya uang muka sebagai pembayaran angsuran pertama dari rangkaian pembayaran
kredit.
J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham,
dalam bukunya Cost Accounting A. Managerial Emphasis, (1998, 406), fungsi yang
dilaksanakan oleh bagian penjualan adalah menyelesaikan persoalan :
"1. Mencek
kredit
2. Memberi pinjaman
3. Menanggung resiko".
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut, J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham dalam bukunya, Cost Accounting
A. Managerial Emphasis, (1998, 406), menyatakan bahwa Penjualan dapat memilih
berbagai kombinasi fungsi dengan merubah peraturan dalam persetujuan, misalnya
perusahaan berukuran kecil atau menengah dapat menghindari dibentuknya
departemen kredit. Pelayanan penjualan mungkin sekali lebih murah daripada
departemen yang mempunyai kelebihan kapasitas untuk melayani volume kredit
perusahaan. Demikian juga jika perusahaan menggunakan ahli bukan kredit sebagai
partime dalam melaksanakan pengecekan kredit akan dapat mengakibatkan kerugian
yang berkelebihan karena orang kurang cukup pendidikannya/ training serta
pengalaman yang dimilikinya.
Apa yang telah dikemukakan di atas yang
sebenarnya merupakan sebuah contoh sederhana dari rangkaian prosedur terjadinya
piutang. Pada dasarnya prosedur merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang
biasanya melibatkan beberapa orang yang bertujuan untuk mencapai keseragaman di
dalam melaksanakan kegiatan (transaksi) yang sering terjadi melalui prosedur
yang baik, sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik, tercatat dengan baik
dan dapat disampaikan kepada yang melakukannya. Di dalam prosedur ini
terkandung tiga aspek, yaitu pembuatan faktur, penerimaan pengiriman dari
langganan dan penerbitan laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar