Metode penetapan harga pokok menurut Basu Swastha, dalam bukunya
Pengantar Bisnis Modern (2003 :
215) dengan penentuan harga jual yaitu :
pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark up, dan
penetapan break even) serta pendekatan
pasar atau persaingan, adalah :
1. Penetapan harga biaya plus (Cost-Plus
Pricing Method)
Metode ini harga jual per unit ditentukan dengan menghitung juml;ah
seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang
dikehendaki, jadi harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus :
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
2.
Penetapan harga jual Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)
Penetapan harga jual berdasarkan dengan mark up ini hampir sama dengan
penetapan harga biaya plus, karena para pengusaha lebih banyak menggunakan
peetapan harga marl-up. Bagi pedagang yang membeli barang dagangan akan
menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up,
dengan formulasi :
Harga Beli + Mark up = Harga Jual
Penetapan harga jual berdasarkan mark-up merupakan kelebihan harga jual
di atas harga harga belinya. Keuntungan dapat diperoleh dari sebagian mark up.
Selain itu pedagang juga harus mengeluarkan sejumlah biaya eksploitasi yang
juga diambil dari sebagian mark up.
3.
Penetapan harga break even (Break even pricing)
Penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih
mempertimbangkan biaya dalam penetapan harga break even, dalam keadaan break
even bilamana penghasilan yang diterima sama dengan ongkosnya, dengan anggapan
bahwa harga jualnya sudah tertentu. Metode ini perusahaan akan mendapatkan laba
bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break even.
Metode penetapan harga berdasarkan break even ini dapat diterapkan
dengan menggunakan konsep biaya, sebagai berikut :
a. Biaya variabel, adalah biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya
perubahan jumlah hasil. Apabila jumlah barang yang dihasilkan bertambah, maka
biaya variabelnya juga akan meningkat.
b. Biaya tetap, adalah biaya-biaya yang tidak mengalami perubahan
(konstan) untuk setiap tingkatan/ sejumlah hasil yang diproduksi, biaya tetap
ini termasuk gaji pimpinan, sewa gedung, dan pajak kekayaan.
c. Biaya total, adalah merupakan
seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau biaya total ini
merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total yang
disebabkan pada setiap unit disebut biaya total rata-rata (average total cost)
dengan formulasi :
Biaya Total = Biaya tetap + Biaya variabel
d. Penghasilan total adalah jumlah
penerimaan yang dapat diperoleh perusahaan dari penjualan produk, yang dapat
dihitung dengan mengalikan jumlah hasil dengan harga jual per unit.

Titik Break
Even =
BTT
(dalam unit)
H - BVR
![]() |
Titik Break
Even =
BTT

BVR

H
Dimana :
- BTT = biaya tetap total
- H = harga jual per
unit
- BVR = Biaya variabel
rata-rata
- H – BVR disebut kontribusi per unit pada overhead
4.
Penetapan haraga dalam hubungannya dengan pasar.
Penetapan harga pasar tidak didasarkan
pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
Perusahaan dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar ikut
bersaing atau ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga
dalam persaingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar