Untuk membicarakan
unsur-unsur dlam proses produksi, pihak perusahaan telah memperhitungkan
terhadap biaya-biaya yang dikorbankan, sehingga proses produksi tidak mengalami
hambatan yang berarti, maka dalam dapat
memperoleh hasil penjualan hasil produksi bisa memperoleh laba.
Dalam suatu proses produksi melibatkan
suatu unsur - unsur biaya dibebankan menurut kelompok biaya tertentu guna
menyusun harga pokok produksi dapat digabungkan ke dalam unsur-unsur biaya. Tetapi ini tidaklah
segera dapat dipandang sebagai biaya, karena itu harus sesuai dengan faktor
biaya, karena biaya itu harus sesuai dengan faktor biaya yang dianut
perusahaan.
Unsur - unsur biaya menurut Mulyadi,
dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, (2000
: 15) tersebut di atas, adalah sebagai berikut :
1) Manufacturing cost, adalah semua
biaya yang muncul
sejak pembelian bahan-bahan sampai berubah menjadi
produk selesai (final product)
Manufacturing
cost terbagi
atas :
a) Prime cost (biaya utama), adalah biaya dari bahan-bahan
secara langsung dan upah tenaga kerja
langsung dalam kegiatan pabrik.
- Prime
cost terdiri dari :
- Direct material, yaitu semua
bahan baku yang membentuk
keseluruhan bahan yang dapat
secara langsung dimasukkan dalam perhitungan kerja pokok.
- Direct cost, yaitu setiap tenaga kerja yang
ikut secara langsung pemberian
sumbangan dalam proses produksi.
b) Manufacturing expenses,
dapat juga disebut factory
over head cost atau biaya pabrikasi tidak langsung.
Yang termasuk golongan biaya ini adalah
- Indirect labour,
yaitu tenaga kerja
yang tidak terlibat
langsung dalam proses
produksi
Proses produksi, misalnya kepada
bagian bengkel, mandur, pembantu umum dan sebagai dasar untuk menyelesaian
terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
-
Other manufacturing expenses,
yaitu biaya - biaya tidak langsung selain dari indirect labour dan indirect
material, seperti biaya atas
penggunaan tanah, pajak penghapusan, pemeliharaan dan perbaikan
2) Commercial expenses, yang meliputi :
a. Selling expenses, adalah
semua ongkos yang dikeluarkan setelah selesainya proses produksi sampai pada
saat terjualnya. Ongkos-ongkos ini meliputi penyimpangan, pengangkutan penagihan
dan ongkos yang menyangkut fungsi-fungsi penjualan.
b. Administration expenses,
adalah ongkos-ongkos yang meliputi ongkos perencanaan dan pengawasan.
Biasanya semua ongkos-ongkos yang tidak
dibebankan pada bagian produksi
atau penjualan dipandang sebagai ongkos administrasi.
Sedangkan
menurut Charles T. Horngren, dalam buku, Cost Accounting
A.Managerial Emphasis, ( 1999: 15 )
unsur-unsur biaya dapat diklasifikasikan ke dalam :
1) Kapan waktu berkompromi
a. Biaya yang harus dikeluarkan
b. Anggaran Biaya
2) Kelakuan dihubungkan dengan adanya
fluktuasi dalam aktivitas :
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya lain-lain
3) Resiko dalam pengeluaran biaya :
a. Total biaya
b. Biaya per unit
4) Fungsi manajemen :
a. Biaya pabrik
b. Biaya pemasaran
c. Biaya administrasi
5) Mudah untuk mengubahnya :
a. Biaya langsung
b. Biaya tak langsung
6) Perubahan biaya pajak tentang keuntungan :
a. Biaya produksi
b. Biaya Industri
Adapun penjelasan dari unsur-unsur biaya
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1) Historical
cost, merupakan biaya yang telah terjadi dimasa lalu, sedangkan budgeting cost adalah biaya yang diperkirakan terjadi pada masa yang akan
datang.
2) Variabel
cost, adalah biaya yang secara
keseluruhan akan berubah-ubah dengan
berubahnya volume produksi atau penjualan. Sedangkan fixed cost, adalah biaya yang secara keseluruhan tidak
akan mengalami perubahan pada
suatu tingkat produksi atau penjualan.
3) Total
cost, adalah sejumlah biaya yang dibebankan pada seluruh biaya obyektif.
Sedangkan unit cost, adalah biaya rata-rata dari setiap unit dari obyektif.
4) Manufacturing cost, adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang (dengan menggunakan mesin, peralatan
dan tenaga kerja). Manufacturing cost terdiri dari direct cost,
material cost, direct labour cost dan inderect cost/overhead cost.
Sedangkan administratif cost
adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk pengelolaan perusahaan secara
keseluruhan.
5)
Direct cost, adalah biaya-biaya
yang mudah ditelusuri terhadap suatu obyek
tertentu.
Sedangkan indirect cost adalah
biaya - biaya yang tidak ditelusuri
hubunganny dengan obyek tertentu.
Sedangkan priod cost merupakan
biaya-biaya yang timbul karena berjalannya waktu. Dengan kata lain, period cost adalah setiap biaya
yang dialokasikan berdasarkan
waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar