Powered By Blogger

Kamis, 05 Januari 2017

Pengertian dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Pengertian Keuangan  
Analisa laporan keuangan perusahaan berkaitan erat dengan bidang akuntansi yang pada dasarnya merupakan   kegiatan mencatat, menganalisa, dan menafsirkan data keungan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dengan aktivitas nya berhubungan dengan produksi dan pertukarang barang dan jasa.
Untuk lebih jelasnya analisa laporan keuangan menurut Djarwanto, (1997: 1), menyatakan bahwa kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada laporan-laporan keuangan perusahaan pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan.
Pengertian di atas sebagai informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan yang berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Pimpinan perusahaan mengadakan analisa laporan  keuangan pada suatu perusahaan akan dapat mengetahui keadaan perkembangan keuangan dari  hasil yang dicapai baik pada analisa laporan keuangan yang dicapai maupun keberha silan dan kegagalan pada waktu lalu. Dari laporan keuangan memang penting untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan.     
Laporan keuangan disusun guna memberikan informasi kepada  berbagai  pihak  terdiri  dari meraca, laporan rugi laba, laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri. Dan laporan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
Neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun pada saat    penutupan buku. Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), hutang kewajiban perusahaan untuk membayar dengan uang atau aktiva lain kepada pihak lain pada waktu tertentu yang akan datang dan modal sendiri (kelebihan aktiva di atas hutang).
Laporan laba rugi perusahaan memperlihatkan hasil yang  diperoleh dari penjualan barang-barang atas jasa-jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi  perusahaan.
Laporan bagian laba yang ditahan, yaitu digunakan dalam perusahaan yang berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu. Sedangkan laporan modal sendiri diperuntukkan                                                              bagi perusahaan perseroan dan pada bentuk persekutuan, meringkaskan perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik selama periode tertentu.
Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah diperoleh  dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.                                                                                                                   
Kalau menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1997: 12) menyatakan bahwa laporan keuangan sebagai pertanggungan jawab kepada pihak ekstern harus disusun sedemikian rupa, sehingga :
1. Memenuhi keperluan untuk :
   a. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
   b. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya menganai posisi keuangan dan    perubahan - perubahan  kekayaan  bersih perusahaan.
   c. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba  dari  perusahaan.
   d. Menyajikan informasi yang diperlukan mengenai suatu perubahan dalam harta dan kewajiban serta mengungkap kan lain-lain informasi yang sesuai dengan keperluan para pemakai.
2. Mencapai mutu sebagai berikut :
   a. Relevan
   b. Jelas dan dapat dimengerti
   c. Dapat diuji kebenarannya
   d. Mencerminkan keadaan perusahaan
   e. Dapat dibandingkan
   f. Lengkap                                                        

   g. Netral.         
              Jenis-Jenis Laporan Keuangan 
Pengertian laporan keuangan perusahaan bahwa yang diperumpakan akuntansi merupakan suatu bahasa bisnis dapat memberikan informasi kondisi bisnis dan hasil usaha perusahaan pada periode tertentu untuk dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak berkepentingan akuntansi, informasi-informasi yang dimaksud adalah laporan keuangan yang terdiri dari daftar-daftar yang menunjukkan posisi keuangan dan hasl kegiatan suatu perusahaan untuk satu periode.
Untuk lebih memahami tentang laporan keuangan di bawah ini akan dikemukakan oleh bebepara pengertian analisa   laporan keuangan, oleh Myer dijerjemahkan Munawir (1999: 5) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Dua daftar itu adalah neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.                                                            
Selanjutnya, Ikatan Akuntan Indonesia (1999: 1), bahwa istilah laporan keuangan yang meliputi neraca,laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan atus kas atau laporan arus dana dan catatan laporan keuangan, analisa laporan keuangan lain serta materi penjelasannya merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Beredasarkan pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan  di atas, dapat diketahui bahwa analisa laporan adalah merupakan poduk atau hasil akhir dari suatu siklus akuntansi. Laporan  keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability dan dapat juga sebagai indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1) Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi  sekarang  dan  investasi  potensial, karyawan, pemberian pinjaman pemasol dan kredit usaha lainnya, pelanggan, emerintah serta lembaga-lembaga dan masyarakat. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
   Berdasarkan hal tersebut di atas, maka laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuang an dan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia  adalah sebagai berikut :
   a. Neraca
   b. Laporan komitmen dan kontijensi
   c. Laporan laba rugi
   d. Laporan arus kas
   e. Catatan atas laporan keuangan.
   Laporan keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan dalam penyampaian  informasi  yang  akurat  dan  efektif untuk kepentingan pemakai laporan keuangan.                                                                            
2) Dasar Penyajian Laporan Keuangan                                                             
    Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 31) menyatakan bahwa seluruh penyerahan laporan keuangan bank harus daftar mata uang rupiah. Dalam hal ini bank memiliki aktiva kewajiban komitmen serta kontijensi dalam valuta asing harus disajikan ke dalam mata uang rupiah dengan harus menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan kurs  konversi  Bank Indonesia pada saat modal disetor.
    Adapun yang dimaksud dengan kurs tengah adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia dibagi dua pada saat tanggal laporan. Selanjutnya asumsi dasar penyusunan laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini transaksi dan peristiwa lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam  laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan yang disusun secara karual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3) Tujuan Laporan Keuangan
       Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 121) memberikan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebahagian besar kalangan penggunaan laporan dalam rangka keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stawardship) manajemen atas suatu penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.    
       Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang memungkinkan dibutuhkan pemakai dalam hal pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum dapat menggambarkan pengaruh keuangan dari  kejadian  masa  lalu  dan  tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen  atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
            Selanjutnya, tujuan laporan menurut APB Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri Syafif Harahap (1999: 98), mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan, sebagai berikut :
   a. Tujuan khusus
       Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan  posisi  keuangan  lainnya secara wajar dan   
sesuai dengan GAAP.
   b. Tujuan umum                                                   
      Adapun tujuan umum laporan keuangan, sebagai berikut :
      * Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber sumber  ekonomi  dan  kewajiban  perusahaan  dengan   maksud :
        - Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
        - Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya
        - Untuk  menilai  kemampuannya  dalam  menyelesaikan utang-utangnya
        - Menunjukkan kemampuan sumber-sumber  kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.                                                  
      * Memberikan  informasi  yang  terpercaya   tentang   sumber  kekayaan   bersih  yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud, sebagai berikut  :                                                
        - Memberikan gambaran tentang dividen yang  diharapkan pemegang saham.
        - Menunjukkan  kemampuan  perusahaan  untuk membayar kewajiban pada kreditur,  supplier, pegawai, pajak,  mengumpulkan dana untuk perluasan.
        - Memberikan  informasi  kepada  manajemen  untuk  diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan perencanaan dan pengawasan.
        - Menunjukkan tingkat  kemampuan  perubahan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
      * Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan menghasilkan laba                                                               
      * Memberikan  informasi  yang  diperlukan   lainnya   tentang   perubahan   harta  dan kewajiban.
      * Pemakai laporan  menentukan standar ini.                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar