Pengertian Keuangan
Analisa
laporan keuangan perusahaan berkaitan erat dengan bidang akuntansi yang pada
dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisa,
dan menafsirkan data keungan dari lembaga perusahaan dan lembaga lainnya dengan
aktivitas nya berhubungan dengan produksi dan pertukarang barang dan jasa.
Untuk lebih
jelasnya analisa laporan keuangan menurut Djarwanto, (1997: 1), menyatakan
bahwa kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada
laporan-laporan keuangan perusahaan pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari
kegiatan akuntansi perusahaan.
Pengertian
di atas sebagai informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi
perusahaan yang berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Pimpinan perusahaan mengadakan analisa
laporan keuangan pada suatu perusahaan
akan dapat mengetahui keadaan perkembangan keuangan dari hasil yang dicapai baik pada analisa laporan
keuangan yang dicapai maupun keberha silan dan kegagalan pada waktu lalu. Dari
laporan keuangan memang penting untuk penyusunan kebijaksanaan yang akan
dilakukan.
Laporan
keuangan disusun guna memberikan informasi kepada berbagai
pihak terdiri dari meraca, laporan rugi laba, laporan
bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri. Dan laporan perubahan
posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
Neraca
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu, umumnya pada
akhir tahun pada saat penutupan buku.
Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki perusahaan), hutang
kewajiban perusahaan untuk membayar dengan uang atau aktiva lain kepada pihak
lain pada waktu tertentu yang akan datang dan modal sendiri (kelebihan aktiva
di atas hutang).
Laporan
laba rugi perusahaan memperlihatkan hasil yang
diperoleh dari penjualan barang-barang atas jasa-jasa dan ongkos-ongkos
yang timbul dalam proses pencapaian hasil. Laporan ini juga memperlihatkan
adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan.
Laporan
bagian laba yang ditahan, yaitu digunakan dalam perusahaan yang berbentuk
perseroan, menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya bagian laba yang
ditahan selama jangka waktu tertentu. Sedangkan laporan modal sendiri
diperuntukkan
bagi perusahaan perseroan dan pada bentuk persekutuan, meringkaskan
perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik selama periode tertentu.
Laporan
perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja selama periode
tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah
diperoleh dan penggunaan atau
pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.
Kalau
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (1997: 12) menyatakan bahwa laporan keuangan
sebagai pertanggungan jawab kepada pihak ekstern harus disusun sedemikian rupa,
sehingga :
1. Memenuhi
keperluan untuk :
a. Memberikan
informasi keuangan secara kuantitatif mengenai perusahaan tertentu, guna
memenuhi keperluan para pemakai dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
b. Menyajikan
informasi yang dapat dipercaya menganai posisi keuangan dan perubahan - perubahan kekayaan
bersih perusahaan.
c. Menyajikan
informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan
memperoleh laba dari perusahaan.
d. Menyajikan
informasi yang diperlukan mengenai suatu perubahan dalam harta dan kewajiban
serta mengungkap kan lain-lain informasi yang sesuai dengan keperluan para
pemakai.
2. Mencapai
mutu sebagai berikut :
a. Relevan
b. Jelas dan dapat dimengerti
c. Dapat diuji kebenarannya
d. Mencerminkan keadaan perusahaan
e. Dapat dibandingkan
f. Lengkap
g. Netral.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Pengertian
laporan keuangan perusahaan bahwa yang diperumpakan akuntansi merupakan suatu
bahasa bisnis dapat memberikan informasi kondisi bisnis dan hasil usaha
perusahaan pada periode tertentu untuk dijadikan sebagai bahan pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak berkepentingan akuntansi, informasi-informasi yang
dimaksud adalah laporan keuangan yang terdiri dari daftar-daftar yang
menunjukkan posisi keuangan dan hasl kegiatan suatu perusahaan untuk satu
periode.
Untuk lebih
memahami tentang laporan keuangan di bawah ini akan dikemukakan oleh bebepara
pengertian analisa laporan keuangan,
oleh Myer dijerjemahkan Munawir (1999: 5) mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan. Dua daftar itu adalah neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba.
Selanjutnya,
Ikatan Akuntan Indonesia (1999: 1), bahwa istilah laporan keuangan yang
meliputi neraca,laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan atus kas atau laporan
arus dana dan catatan laporan keuangan, analisa laporan keuangan lain serta
materi penjelasannya merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Beredasarkan
pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa analisa
laporan adalah merupakan poduk atau hasil akhir dari suatu siklus akuntansi.
Laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Di samping itu bahan informasi analisa laporan keuangan
juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability dan dapat juga sebagai
indikator kesuksesan suatu perusahaan.
1)
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Untuk
memenuhi kepentingan pemakai laporan keuangan yang meliputi investasi sekarang
dan investasi potensial, karyawan, pemberian pinjaman
pemasol dan kredit usaha lainnya, pelanggan, emerintah serta lembaga-lembaga
dan masyarakat. Dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa
kebutuhan informasi yang berbeda.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuang an dan
Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Neraca
b. Laporan komitmen dan kontijensi
c. Laporan laba rugi
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan.
Laporan
keuangan mempunyai fungsi dan kegunaan dalam penyampaian informasi
yang akurat dan
efektif untuk kepentingan pemakai laporan keuangan.
2) Dasar Penyajian
Laporan Keuangan
Ikatan
akuntansi Indonesia (1999: 31) menyatakan bahwa seluruh penyerahan laporan
keuangan bank harus daftar mata uang rupiah. Dalam hal ini bank memiliki aktiva
kewajiban komitmen serta kontijensi dalam valuta asing harus disajikan ke dalam
mata uang rupiah dengan harus menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal
laporan Untuk modal yang disetor valuta asing dijabarkan dengan menggu nakan
kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal disetor.
Adapun yang
dimaksud dengan kurs tengah adalah kurs jual beli dari Bank Indonesia dibagi
dua pada saat tanggal laporan. Selanjutnya asumsi dasar penyusunan laporan
keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini transaksi dan peristiwa
lain diakui saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Laporan
yang disusun secara karual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya
transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di masa depan
serta sumber daya yang memprestasikan kas yang akan diterima di masa depan.
3) Tujuan
Laporan Keuangan
Tujuan
laporan keuangan menurut Ikatan akuntansi Indonesia (1999: 121) memberikan
informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebahagian besar kalangan penggunaan laporan dalam rangka
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stawardship)
manajemen atas suatu penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang memungkinkan dibutuhkan pemakai dalam hal pengambilan keputusan
ekonomi karena secara umum dapat menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.
Selanjutnya,
tujuan laporan menurut APB Statements Nomor 4 berjudul dikutip oleh Syafri
Syafif Harahap (1999: 98), mengatakan bahwa laporan ini bersifat deksriptif dan
laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikut nya tentang tujuan laporan
keuangan. Dalam laopran keuangan ini berutujuan laporan keuangan digolongkan,
sebagai berikut :
a. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan
adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi
keuangan lainnya secara wajar
dan
sesuai
dengan GAAP.
b. Tujuan umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan,
sebagai berikut :
*
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber sumber ekonomi
dan kewajiban perusahaan
dengan maksud :
- Untuk menilai kekuatan dan kelemahan
perusahaan
- Untuk menunjukkan posisi keuangan dan
investasinya
- Untuk
menilai kemampuannya dalam
menyelesaikan utang-utangnya
-
Menunjukkan kemampuan sumber-sumber
kekayaan yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
*
Memberikan informasi yang
terpercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam
mencari laba dengan maksud, sebagai berikut
:
-
Memberikan gambaran tentang dividen yang
diharapkan pemegang saham.
-
Menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban pada kreditur,
supplier, pegawai, pajak,
mengumpulkan dana untuk perluasan.
-
Memberikan informasi kepada
manajemen untuk diguna kan dalam pelaksanaan fungsi kemampuan
perencanaan dan pengawasan.
-
Menunjukkan tingkat kemampuan perubahan mendapatkan laba dalam jangka
panjang.
*
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan
menghasilkan laba
* Memberikan informasi
yang diperlukan lainnya
tentang perubahan harta
dan kewajiban.
* Pemakai laporan menentukan standar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar