Powered By Blogger

Sabtu, 24 Desember 2016

Metode Pencatatan Persediaan

Titik berat dari pencatatan adalah metode penilaian persediaan barang, yang harus memerlukan pengawasan dan pengamatan persediaan guna menentukan persediaan barang. Kalau D. Hartanto ( 2000; 92) membagi prosedur pencatatan persediaan barang di dalam dua metode yaitu metode fisik, metode permanen (perpetual).
 a.   Metode fisik
            Metode fisik adalah metode pencatatan persediaan barang yang tidak mengikuti  mutasi persediaan sehingga untuk mengetahui jumlah persediaan  pada suatu saat tertentu, maka persediaan tersebut sudah menjadi barang jadi.
Pada metode penilaian persediaan  dalam pencatatannya dapat dihubungkan antara transaksi pembelian dengan perkiraan persediaan barang, demikian pula penjualan atau pemakaian  barang dalam proses produksi.
       Pembelian  ............... Rp. XXX
                             Hutang Dagang/ kas  ............ Rp. XXX
    Apabila terjadi penjualan baik tentang barang dagangan maupun hasil produksi maka pencatatan di dalam jurnal, sebagai berikut : 
     Piutang dagang/ kas ............. Rp. XXX
                                    Penjualan  ................ Rp. XXX  
b.  Metode permanen (perpetual)
    Dalam metode ini setiap persediaan dibuktikan dalam rekening sendiri-sendiri   yang merupakan buku pembantu persediaan. Sedangkan Zaki Baridwan (2001; 84) mendefinisikan metode perpetual adalah metode pencatatan persediaan barang yang mengikuti mutasi persediaan dapat menjamin  baik kualitasnya maupun  harga pokoknya.
     Difinisi di atas, bahwa metode perpetual  yang merupakan metode penilaian persediaan yang dapat ditingkatkan baik kualitas maupun harga pokoknya.
     Kalau terjadi pembelian barang,maka pencatatannya adalah : 
    
Persediaan barang dagangan ..... Rp. XXX
                           Hutang dagang/ kas  ............... Rp. XXX  
         Apabila terjadi penjualan atau pemakaian bahan baku adalah
   1. Untuk mencatat transaksi penjualan
      Piutang dagang   ........ Rp. XXX
             Penjualan  ................. Rp. XXX  
   2. Untuk mencatat pembebanan harga pokok penjualan
      Harga pokok penjualan ....... Rp. XXX

         Persediaan barang dagangan  ........ Rp. XXX   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar