Kebijaksanaan permintaan pengadaan bahan
baku material merupakan bagian dari kepentingan beberapa mamajer dalam suatu
perusahaan. Manajemen investasi atau persediaan tidak hanya berhubungan dengan
manajer pembelian kalau melainkan juga berhubungan dengan manajer keuangan.
Manajer pembelian agak cenderung
berorientasi pada pembelanjaan dalam jumlah yang besar untuk memperoleh
discount atau potonga dari suplier. Begitu pula manajer produksi ingin
mempertahankan jumlah persediaan yang besar untuk menjamin kelancaran proses
produksi. Sedangkan manajer financial, empertahankan pembelian dalam jumlah
yang kecil, demi efisiensi penggunaan dana.
Untuk lebih jelasnya pengertian Economic
Order Quanti ty oleh Sofyan Assauri (2000: 176) menyatakan bahwa Dalam
menentukan kebutuhan untuk menghasilkan sejumlah barang jadi yang direncanakan
untuk suatu periode tertentu dengan
sejumlah biaya.
Pengendalian bahan baku merupakan bagian
daripada kepentingan beberapa manajer dalam suatu perusahaan. Hal ini penting
untuk menjaga agar tidak terjadi kekurangan bahan baku yang dapat menimbulkan
kerugian bagi perusahaan karena dapat memenuhi dari para langganan atau
konsumen sebagai pemakai.
Demikian pada terlalu banyaknya
persediaan walaupun hal ini mempunyai kebaikan terhadap kelancaran proses produksi, akan tetapi menimbulkan biaya
penyimpanan yang terlalu besar dan dapat menimbulkan kerugian karena kemungkinan kerusakan persediaan yang
berlebihan tersebut.
Aktiva keseluruhan dan kekurangan inilah
diperlukan optimal yaitu tersedianya jumlah persediaan yang ekonomis. Hal ini
dapat terlaksana bila melakukan sistem pemesanan yang ekonomis yang disebut
"Economic Order Quantity" dalam menghitung Economic Order Quantity
ini dipertimbangkan 2 (dua) jenis biaya yang bersifat variabel, yaitu :
1. Biaya pemesanan,
yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan
baku. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan frekuensi pemesanan.
Semakin tinggi
frekuensi pemesanan semakin tinggi pula biayanya, yang dibutuhkan dan
sebaliknya biaya ini berbanding terbalik dengan jumlah/kuantitas setiap kali
pesanan berarti akan semakin rendah tingkat frekuensi pemesanan.
2. Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang dikeluarkan
sehubung-an dengan kegiatan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli. Biaya ini
berubah-ubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang dipesan. Makin besar bahan
baku yang dipesan akan semakin besar pula biaya penyimpanannya dengan biaya
pemesanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar