Upaya
meninjau struktur keuangan suatu perusahaan dalam hubungannya dengan
profitabilitas (rentabilitas) adalah merupakan kebijaksanaan pembelanjaan
perusahaan. Hal ini disebabkan karena profitabilitas muncul sebagai akibat dari
kebijaksanaan pembelanjaan dalam hal memperoleh dana atau modal untuk
membaiayai kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Bambang
Riyanto dalam buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004 : 13) meliputi
semua aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang
dibutuhkan oleh perusahaan besarta usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin.
Selanjutnya, Ales
S. Nitisemito dalam buku Pembelanjaan Perusahaan (1999 : 13) mengemukakan bahwa
pembelanjaan perusahaan merupakan semua kegiatan perusahaan yang ditujukan
untuk mendapatkan dan menggunakan modal dengan cara efektif dan efisien.
Dari definisi pembelanjaan yang
dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa pembelanjaan meliputi usaha yang
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menarik dan mengumpulkan dana beserta
modal dengan biaya yang rendah dan dengan syarat yang menguntungkan, serta
secra efisien dan efisien.
Efisiensi yang dimaksud adalah
perbandingan terbalik antara input dengan output dan ntara daya usaha serta
hasil yang dicapai. Sedangkan efektif adalah suatu usaha pencapaian prestasi
yang sebesar-besarnya dari suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.
Lukman Syamsuddin dalam buku Manajemen
Keuangan Perusahaan (1998 : 5) mempertegas secara rinci arti penting dalam
pembelanjaan dalam perusahaan sebagai berikut :
2 Penilaian posisi
keuangan perusahaan
3 Mencari
pinjaman-pinjaman jangka pendek dan
4 Mencakup masalah
untuk mencari pinjaman-pinjaman jangka panjang, menilai dan membeli aktiva
tetap serta menerapkan kebijaksanaan deviden perusahaan.
Sebagai
bagian dari ilmu ekonomi sesungguhnya pembeanjaan itu merupakan prinsip-prinsip
ekonomi dalam pengambilan keputusan keuangan, dan secara luas pembelanjaan
perusahaan tesebut menyangkut berbagai aspek sehingga keputusa pembelanjaan,
dapat mempengaruhi tingkat harga, bahkan kelancaran jalannya perusahaan secara
keseluruhan.
Lukaman
Syamsuddin dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan (1998 : 7) menyatakan bahwa
fungsi-fungsi pembelanjaan perusahaan terdiri dari tiga keputusan utama yang
harus diambil oleh perusahaan yaitu keputusan investasi, keputusan
pembelanjaan, dan keputusan deviden.
Investment
decision adalah keputusan yang berhubungan dengan struktur keungan dan struktur
modal keuangan yang optimal, agar dapat meningkatkan dan memaksimalkan
pendapatan dan kekayaan para pemegang saham atau pemilik perusahaan, sedangkan
divident decision keputusan yang berhubungan dengan pembagian keuntungan
terhadap pemegang saham dan laba yang ditahan.
Pengertian
pembelanjaan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelanjaan bukan saja bagaimana
mendapatkan laba tetapi juga bagaimana penggunaan dana tersebut, sehingga
efektif dan efisien. Pembelanjaan tersebut dapat dipandang sebagai usaha
penarik modal atau disebut pembelanjaan aktif, dapat juga dipandang sebagai
usaha penggunaan modal dalam hal ini suatu perusahaan yang dimiliki uang dan
meminjamkan pada perusahaan lain, maka disebut juga pembelanjaan pasif, dapat
berupa kuantitatif (besarnya modal yang akan ditarik).penggunaan modal kerja
untuk suatu periode tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar