Laporan keuangan
dalam neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang
dimuat dala lampiran-lampiran antara lain laporan sumber dan penggunaan dana
(laporan arus kas).
D. Hartanto dlam buku Akuntansi Untuk
Usahawan (1998 : 8) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah untuk memberikan
informas tentang posisi kewuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Dari definisi tersebut dapatdisimpulkan
bahwa laporan keuangan adalah merupakan hasil akhir dari proes akuntansi yaitu
neraca, perhitungan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan serta catatam
atas keuangan yang terdiri dari :
1. Neraca
Untuk memberikan
lebih jelas mengenai pengertian neraca oleh Basu Swastha dalam buku Analisa
Neraca (1997: 320) menyataakan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang neraca
memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat.Dalam neraca
tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang
dan modal sendiri dari sebuah perusahaan, dan jumlah kekayaan terlihat pada
laporan aktiva yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak
berwujud. Sedangkan utang dan modal sendiri terlihat pada passiva yang terdiri
dari hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
2. Laporan rugi laba
Laporan rugi laba
perusahaan tidak semua informasi keuangan yang penting tercantum dalam neraca.
Di dalam neraca tidak terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari
sebuah perusahaan. Laporan yang dapat memberikan informasi tentang penghasilan
dan biaya yang dinamakan laporan keuangan.
Basu Swastha
dalam buku Analisa Neraca, (1997: 81) bahwa laporan perhitungan rugi laba
adalah laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha
perusahaan atau penghasilan biaya yang diakui perusahaan selama satu
periode tertentu.
Sesuai dengan
definisi di atas disimpulkan bahwa penghasilan adalah imbalan yang diperoleh
sehubungan dengan pemberian pinjaman atau pemberian dalam bentuk lain, seperti
pemberian dalam bentuk natural. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah
semua pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan baik
pengeluaran-
pengeluaran untuk mendapatkan suatu aktiva ataupun pengeluarabn karena
pemberian fasilitas-faslitas lain.
Biaya itu
banyak macamnya antara lain, biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut, biaya
perjalanan serta masih banyak lagi biaya yang lain.
3. Laporan perusahaan terhadap posisi keuangan
Laporan posisi
keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan
penggunaan dana dapat dimasukkan sebagai pelengkap dalam laporan keuan gan.
Adapun tujuan
dari laporan perusahaan posisi keuangan ini terutama adalah untuk memberikan
informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Jadi titik berat
dari laporan ini adalah pada sumber dan penggunaan modal untuk suatu periode.
Sedangkan yang dimaksud dengan utang
adalah pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan perusahaan, dimasa yang akan
datang dalam bentuk penyerahan harta atau pemberian jasa yang disebabkan oleh
transaksi pada masa sebelumnya, misalya utang dagang, utang obligasi, uang
jaminan dari langganan dan lain-lain.
D. Hrtanto dalam buku Akuntansi Untuk
Usahawan (1998 : 19) membagi jenis-jenis utang sebagai berikut :
1. Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang-utang
yang penulasannya akan memerlukan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva
lancar atau dengan menimbulkan suatu utang baru yang terdiri dari :
- Utang
dagang, yaitu utang-utang yang timbul dari pembelia barang-barang dagangan/
jasa.
- Utang wesel,
yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa kesanggupan untuk
membayar pada tanggal tertentu.
- Taksiran
uang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang dipegunakan untuk laba peiode
yang bersangkutan.
- Utang biaya,
yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum dibayar, misalnya utang
gaji, utang bunga dan lain-lain.
- Utang-utang
lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan.
2. Utang jangka
panjang digunakan untuk menunjukkan utang-utang yang pelunasannya akan
dilakukan dalam waku lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari
sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar.
Utang yang
termasuk utang jangka panjang yaitu utang obligasi, utang wesel jangka panjang,
utang hipotik, uang muka dari perusahaan afiliasi, utang kredit bank jangka
panjang dan lain-lain. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya
kebutuhan dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, memainkan jumlah modal
kerja permanen, membeli perusahaan lain atau untuk melunasi utang-utang yang
lain.
3. Utang-utang lain,
misalnya utang obligasi yang akan jatuh tempo tetapi akan dilunasi dari dana
pelunasan obligasi, utang jangka panjang kepada pejabat perusahaan atau kepada
anak perusahaan dan lain-lain.
Adapun yang dimaksud dengan modal adalah
bagian hak milik dari perusahaan pada umumnya modal terdiri dari atas, modal
para pemilik perusahaan misalnya modal usaha.
4. Perhitungan rugi
dan laba
Zaki Baridwan
dalam buku Pokok-Pokok Dalam Analisa Laporan Keuangan (1998 : 1) menyatakan
bahwa laporan perhitungan rugi laba adalah laporan tentang hasil usaha
perusahaan atau penghasilan dan biaya yang diakui perusahaan selama satu
periode tertentu.
Penghasilan
adalah imbalan yang diperoleh sehubungan dengan pemberian dalam bentuk lain.
Biya itu banyak
macamnya antara lain biaya listrik, biaya telepon, biaya angkut biaya
perjalanan serta masih banyak lagi biaya yang lain.
5. Laporan perubahan
posisi keuangan
Laporan
perubahan posisi keuangan ini atau laporan aliran dana, atau disebut juga
laporan sumber dan penggunaan dana dapat dimaksudkan sebagai pelengkap dalam
laporan keuangan perusahaan.
Tujuan dari laporan dari laporan posisi
keuangan ini terutama adalah untuk memberikan informasi tentang perubahan
aktiva lancar dan utang lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar