Powered By Blogger

Senin, 23 Januari 2017

Pengertian Pengembangan Pegawai

     Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (1998 : 76) menyatakan bahwa pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,  konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan melalui pendidikan dan latihan.
       Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumber daya manusia yang lebih bersifat teoritis dan konseptual yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan tugas pegawai. Sedangkan latihan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat.
      T. Hani Handoko, Manajemen Produksi, (1999 : 204) ada 8 jenis tujuan dalam pengembangan sumber daya manusia :
1.   Productivity (Produktifitas personil dan organisasi)
2.   Quality (Kualitas Produk organisasi)
a.    Human Resource Planning (Perencanaan sumber daya manusia)
b.    Morale (Semangat personil dan  iklim organisasi)
c.    Inderecht Compensation (Meningkatkan kompensasi secara tidak langsung)
d.    Health and safety (Kesehatan mental dam fisik)
e.    Obsolescence Prevention (Pencegahan merosotnya personil)
f.     Personil Growth (Pertumbuhan kemampuan personil secara individual)
      Dengan memperhatikan tujuan pengembangan tersebut, maka dapat diambil  kesimpulan  pula manfaat suatu program pengembangan sumber daya manusia adalah :

a.    Produktivitas kerja meningkat
b.    Pengurangan pemborosan
c.    Mengurangi ketidak hadiran dan turn over pegawai
d.    Memperbaiki metode dan sistem kerja
e.    Meningkatkan pelayanan
f.     Mengembangkan moral pegawai
g.    Peningkatan karir pegawai
h.    Konseptual dan kepemimpinan
i.      Memperbaiki komunikasi serta
j.        Meningktkan pengetahuan serbaguna pegawai
    Instansi akan selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas kerja para pegawainya. Selayaknya bila instansi selalu berupaya agar para pegawai memiliki semangat dan gairah kerja yang tinggi. Semangat dan gairah kerja yang tinggi diharapkan pekerjaan diselesaikan dengan baik dan cepat.
      Suatu instansi yang mampu meningkatkan semangat dan gairah kerja pegawainya akan mendapatkan keuntungan. Semangat dan kegairahan serta hasrat kerja menurun berarti instansi akan mengalami kerugian. Dikatakan bahwa semangat dan kegairahan kerja dapat meningkatkan produktifitas. Kondisi  lain tidak begitu berpengaruh terhadap produktifitas seperti pada semua pekerjaan yang dilakukan dengan mesin yang hanya mengikuti suatu program dan tidak banyak melakukan pertimbangan.
      Pengertian semangat dan kegairahan kerja menurut  Alex A. Nitisemito, Manajemen Personalia,  (2001 :180) adalah melakukan pekerjaan secara lebih sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik, sedang  kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.
      Prestasi kerja adalah nilai yang diperoleh seseorang dari pelaksanaan suatu pekerjaan, yang dapat diukur dengan melihat hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar